Terasa Nyata

977 173 33
                                    

"Tae aku takut"

"Stt kan ada aku tenang saja"

"Tapi tempat ini asing dan berbeda sayang"

"Aku akan menjagamu tenang saja"

"Tae jangan dulu bangun yah???"

"Hm, aku meminta jungkook bangunkan aku besok pagi."

"Tae..."

ZZZZZ,zzzzzzz

Rio menggertakan giginya kesal dengan suara Rose yang begitu manja pada taehyung, dia yang berjalan didepan mereka hanya bisa menahan emosi sebab kemesraan yang menghancurkan hati.

Tch. Memang sangat membabikan sekali kedua manusia dibelakangnya ini.

"Bisakah kalian berdua diam? Dan kau rose, ini itu masih siang, dan lagi ini hamparan rumput dimana letak takutnya????????"Rio berucap dengan penekanan, dia kesal. Sudah cemburu di abaikan pula.

"Harusnya kau yang pergi, kenapa kau malah mengikuti kita berdua?" Taehyung bertanya membuat Rio menahan emosi gemasnya,

"Heh paku payung dengar yah, aku bukan tak mau pergi masalahnya jodohku sedang menempel dengan buah busuk sepertimu!" Rio berucap,

"Dia kekasihku, kau jangan seenaknya bicara begitu!" Taehyung menatap tajam Rio yang hanya memberi expresi meledek.

"Sekarang dia kekasihmu, di masa depan nanti dia istriku." Taehyung hampir saja siap melayangkan pukulan namun Rose dengan cepat menahan sang kekasih.

"Sudahlah, jika kau meladeni dia kau sama gilanya tae, lebih baik kita terus berjalan, aku pun merasa lapar" Rose berucap tenang, dia genggam kuat tangan taehyung,

"Hufh...maafkan aku, hanya saja manusia mutan ini sangat menyebalkan." Taehyung berucap lantas dia tarik pelan tangan Rose dan berjalan lebih dulu meninggalkan Rio yang memberikan expresi meledek.

Rio menghela nafas dan memilih untuk mencari jalan sendiri, dia melangkah kearah kanan sedangkan Taerose terus kearah depan. Rose dan Taehyung tak menyadari jika Rio memilih jalan yang berbeda.

Rio merasakan energi dari tubuhnya berkurang, dia kehausan, dan lagi hampran rumput ini seperti tak berujung, Rio terdiam sejenak dia sedikit mengkhawatirkan Rose, dan ada rasa tak rela meninggalkan kedua insan itu tapi? Ayolah sakit hati juga jika ikut bersama.

Rio terus berjalan hingga akhirnya dia melihat sebuah desa, Rio nampak kesenangan lantas berlari untuk mencari seteguk air.

Rio terdiam sejenak sesaat setelah sampai didesa itu, dia melihat desa dengan para penghuni nya kebanyakan Wanita, Rio tak mengerti namun dia mencoba masuk dan menyapa,

"Selamat sore nona?" Rio bertanya dia lihat gadis bersurai coklat mulai berbalik dan...

Cantiknya....

Rio tertegun sejenak menatap wajah cantik dari gadis yang dia sapa, begitu sangat cantik hingga membuatnya berfantasi sedikit berlebihan.

"Slamat sore, ada perlu aku bantu???" Suaramya begitu lembut, Rio menelan ludah pelan lantas mengangguk,

"Hm, ak-aku ingin bertanya, apakah disini ada sumber air? Aku kehausan." Rio berucap pelan, gadis itu tersenyum dengan senyuman yang membuat Rio ingin mati ditempat.

"Apa kau seorang petualang???" Rio terdiam sejenak, lantas mengangguk, dibanding dia bilang dia seorang manusia biasa, disebut petualang sedikit keren didengar.

LUCID DREAM[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang