11|| Pergi🍁

2.5K 119 3
                                    

Sebrengsek apapun aku tak akan ku biarkan orang lain membuat mu menangis, cukup aku tidak yang lain

-Rafa alexander bramasta-

Kediaman keluarga Bramasta sekarang sepi dan sunyi. Menerawang jauh kesalahan masing-masing, Omma Lusina pun semakin tak kuasa akan keluarga anak nya Bram.

Semakin hari hanya terdengar sunyi atau bahkan pertengkaran yang membuat mereka semakin berjauhan. Seperti saat ini Rafa baru saja hendak memasuki kamarnya namun suara seseorang dari ruang makan menghantikan aktivitasnya.

"Rafa.. i'am sorry, plisee talk me"

Rafa berdecih tanpa membalikan tubuhnya lalu dengan amarah yang memuncak ia membantingkan vas bunga yang berada didekat anak tangga.

Prang...

Suara yang teramat nyari membuat orang yang berada disana terkejut begitupun Omma Lusina, ia tau jika cucu kesayangan nya itu sangat terpukul karena fakta yang membuatnya semakin hancur tak terkendali.

"Kalo aja lo gak bawa dia, mungkin hidup gue gak akan lebih menderita seperti sekarang!" teriak Rafa lalu berlari menaiki anak tangga.

Bramasta mungkin merasa kecewa dengan istrinya ia dan Omma Lusina yang baru saja datang saat kejadian itu sangat tidak setuju akan ucapan Alexa dan juga Rafa. Tapi mau bagaimana pun nasi sudah jadi bubur, sekarang hanya lihat apakah Rafa bisa mengembalikan situasi seperti dulu atau tidak.

Malam ini Rafa memutuskan akan tinggal diapartement yang sudah ia pakai jauh sebelum Mommy dan Daddy nya kembali ke indonesia. Ahh-- untung saja ia sudah persiapan, ini juga berkat Omma Lusina

Setelah memasuki beberapa pakaian dikopernya Rafa menuruni anak tangga. Ia bisa melihat ada Naura, Bella dan juga Omma Lusina sedang mengobrol diruang tamu.

Rafa menghelakan nafasnya, mungkin jika ia tidak melakukan kesalahan itu dirinya masih bisa berkumpul dengan kakak dan adiknya. Tapi ya sudahlah mau bagaimana lagi.

"Omma" lirih Rafa dengan koper yang berada digenggaman nya.

Mereka bertiga menoleh bersamaan. Naura melihat sang kakak langsung membuang muka ke arah lain, ia masih belum bisa memaafkan kesalahan kakaknya itu. Omma Lusina melihat Rafa dari ujung rambut hingga kaki, terlihat sangat tidak baik dengan luka lembam diwajahnya membuat kedua matanya kembali memanas dan meneteskan air mata.

"Jangan nangis," ucap Rafa. Ia menghampiri Omma Lusina lalu menekuk kedua kakinya sebagai tumpuan.

"Maafin Rafa Omma, Rafa terlalu buta akan cinta" Rafa menunduk menganggam erat tangan Omma Lusina yang hangat.

"Rafa pergi sesuai apa yang kita bicarakan dulu, Rafa janji akan memperbaiki semuanya dan akan kembali dengan semua jerih payah Rafa. Titip Kak Bella dan juga Naura"

Satu tetes air mata mengenai punggung tangan Omma Lusina membuat Omma mendongkakan wajah Rafa. Ia menangis, Bella yang melihatnya pun ikut menangis begitu pun dengan Naura yang mendengarkan ucapan Rafa sedari tadi.

"Rafa pergi yaa Omma, jaga kesehatan, jangan makan kacang merah" ucap Rafa lalu memeluk Omma dengan penuh sayang.

"Maafin Omma juga Rafa, Omma ngediemin kamu beberapa hari, jika ini sudah menjadi keputusan mu lakukan yang terbaik buat kita kembali percaya pada mu" ujar Omma sambil menepuk punggung Rafa, ia menciumi wajah cucu nya yang berderai air mata.

JUNIOR 2 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang