33|| Rumah Baru🍁

2.6K 120 6
                                    

"Saat ini aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan mu, hari ini, esok dan selamanya."

-Natasha William Mahesya-

Setelah memeriksa kembali perlengkapan yang akan dibawa ke rumah barunya. Natasha menatap murung kedua orang tua berserta kakaknya.

"Muka lo asem bener." Celetuk Nathan.

"Muka Caca cantik, Bang." Kesal Natasha.

"Kenapa sayang?" Tanya Mrs. Nita yang mendengar perdebatan antara kedua anaknya.

"Kalo nanti Caca kangen Mama sama Papa gimana?" Pertanyaan Natasha mengundang tawa orang disana.

Mereka sekarang berada didepan rumah megah milik keluarga Mahesya. Disana mereka sedang berkumpul untuk membantu dan mengantarkan Natasha dan juga Rafa.

"Tinggal ke sini apa susahnya?" Suara Mr. Mahesya membuat Natasha menoleh.

"Nanti Caca kangen Papa." Rengek Natasha.

"Udah gede juga." Cetus Nathan.

"Ma.." lirih Natasha dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu harus tinggal sama suami kamu. Kalo kangen tinggal main ke sini," ucap Mrs. Nita.

"Tapi.."

"Kalo lo protes lagi, mending lo tinggal disini terus Rafa tinggal dirumah baru kalian." Kesal Nathan.

Vanessa langsung mencubit lengan suaminya itu. Bisa-bisanya Nathan berbicara seperti itu pada Natasha.

"Abang apaan si? Kenyataan kali, kalo Abang yang kangen sama Caca gimana? Abang juga yang gak akan punya temen ribut lagi. Abang--"

"Sudah, kamu harus tinggal dengan suami mu. Jika merindukan kami, kamu bisa main kesini Natasha." Potong Mr. Mahesya.

Nathan tersenyum penuh kemenangan meskipun dalam lubuk hatinya ia tidak merelakan Natasha jauh darinya. Sudah cukup saat Natasha pergi mencari ilmu ke negari orang. Tapi ia harus mengikhalaskannya bukan? Lagipula rumah baru Natasha tak terlalu jauh dari sini.

"Sayang Mama sama Papa."

Natasha memeluk keduanya dengan tetesan air mata. Katakan saja Natasha cengeng, namun memang faktanya ia tidak bisa jauh dari keluarganya.

"Gak sayang Abang ni? Oke." Natasha terkekeh lalu beralih memeluk Nathan.

"Sayang Abang."

"Van-- Kak Vanessa sini ikut peluk," ujar Natasha.

Vanessa mengangguk lalu masuk kedalam dekapan hangat. Rafa memilih diam membiarkan Natasha berpamitan dulu. Sebenarnya ia gemas dengan tingkah Natasha yang seperti itu.

"Keponakan Tante, cepet lahir ya? Nanti Tante ajarin jadi dokter yang baik." Kekeh Natasha sambil mengelus perut Vanessa yang mulai membesar.

"Hasil USG-nya udah keluar?" Tanya Natasha.

Nathan mengangguk. "Anaknya laki-laki." Jawab Nathan bangga.

JUNIOR 2 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang