18|| DevaNa🍁

2.1K 104 0
                                    

OKE SIP.

SEBELUM LANJUT KALIAN BISA FOLLOW AKUN AUTHOOR DULU, BIAR DAPET JADWAL UPDATENYA.

BTW MOHON MAAF UPDATE AUTHOOR GAK NENTU. INI SEMUA FAKTOR KEMAGERAN DAN APA YA:V AUTHOOR LAGI SENENG REBAHAN SAMBIL MUSIKAN😂

ANJER GAK NYAMBUNG:V LUPAKAN.

FOLLOW IG AKU JUGA. @saniamlya

selamat membaca☕

▪▪▪

Kedua mata hitam itu menatap langit-langit kamar. Suasana sudah berbeda sejak dua tahun lamanya. Cat hitam kini terganti dengan putih. Gaya clasik kini terganti menjadi lebih minimalis.

Semua berbeda. Tapi tidak dengan pemiliknya.

Kejadian tadi siang membuat dirinya larut dalam kesendirian. Ia tidak ingin orang-orang yang pernah bersejarah dalam dirinya harus menanggung amarahnya. Rafa tidak ingin mereka terluka.

Rafa bangkit dari king size. Kakinya berjalan menuju balkon apartemen. Malam ini bintang berhamburan sangat banyak. Tidak lupa bulan yang menyinari mereka walau hanya sendiri.

"Gak akan ada Rafa si berengsek. Gak ada Rafa pengecut. Rafa yang kalian kenal sudah tidak ada. Hanya ada Rafa dengan lembaran baru dan sifat lamanya."

"Gue janji itu." Monolog Rafa.

Kedua tangannya mencengkram pembatas pagar balkon. Malam mencengkram membuat Rafa ingat perkataan Nathan. Gadis itu akan kembali? Sungguh? Rafa belum siap untuk itu.

Rafa kembali menatap langit hitam. Akan kah dirinya siap untuk bertemu gadis itu? Atau semua akan berakhir sampai disini?

Rafa menuntup kedua matanya. Beberapa menit kemudia senyum itu kembali menghiasi wajahnya. Tidak ada tatapan dingin saat dirinya menutup mata. Senyum yang selalu mempesona para wanita diluar sana. Rafa tidak akan membiarkan wanita sembarangan melihat jati diri sesungguhnya.

Rafa sudah memutuskan ini. Semoga ini jalan yang terbaik.

***

"Nathan kemaren ke apartemen si Rafa?" Wanita dengan rok hitam span itu baru saja menuri anak tangga.

Naura mengangguk pelan sebagai jawaban. Ia tahu saat tak sengaja ingin memberikan makan malam untuk Abangnya itu. Namun yang ia lihat malah sahabat-sahabat Abangnya itu.

"Terus apa yang lo liat?" Tanya Bella.

"Aku liat Kak Nathan babak belur. Dibantu Kak Chandra, Kak Niko dan Kak Raka," jawab Naura sambil menarawan kejadian semalam.

"Si batu Nathan emang susah kalo dapetin apa yang dia mau. Btw, soal undangan dari Nathan udah dikasih tau ke Rafa?"

Naura menegak susu cokelatnya hingga habis lalu menatap Sang Kakak. "Kata Kak Nathan. Biar dia yang ngasih tau Abang,"

Bella mengangguk paham. "Kalo gitu gue berangkat dulu. Naura mau ke kampuskan? Hati-hati."

"Iya Kak Lalabella. Kakak juga hati-hati,"

Bella terkekeh lalu mengangguk mengiyakan. Sementara Naura menatap ponselnya dengan lesu. Kemana saja cowok itu sampai tidak memberikan kabar padsnya.

JUNIOR 2 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang