20|| Serpihan rindu🍁

2.2K 98 0
                                    

_____

"Tentang rindu yang melangit."

_____


"Sebaiknya kita pulang ke rumah kami. Kita adakan pesta untuk kedatangan Natasha," ucap Mr. Mahesya yang mendapat seruan heboh dari mereka.

Mereka masih belum menyadari kehadiran Malven yang berada tepat dibekalang mereka. Cowok itu tidak mau menganggu suasana yang sedang menghangat seperti ini.

"Eh, tunggu. Caca pulang gak sendiri," ucapan Caca membuat mereka memasang wajah binggung.

"Maksud kamu apa Ca?" Tanya Mrs.Nita panasaran.

Caca membisikan sesuatu pada Mamah Nita. Hal itu membuat Nita tersenyum senang. Ternyata putera satunya juga ikut pulang. Yaa Nita sudah menganggap Malven adalah puteranya sendiri.

"Oke fix. Kalian maen bisik-bisik sekarang," ucap Nathan tak suka.

Caca dan Mrs. Nita terkekeh mereka menoleh ke bekalang ternyata Malven tersenyum hangat ke arah mereka berdua. Semua mengikuti arah pandang dua wanita ini. Dan seketika mereka dilanda keheningan.

"Tante, Om." Malven mencium punggung Mr. Mahesya dan Mrs. Nita secara bergantian.

Nita memeluk Malven seperti puteranya sendiri. Memberikan kehangatan yang mendalam serta rindu yang sulit diungkapkan. Malven sangat sibuk semenjak menjadi pembalap internasional. Sungguh jarang sekali datang ke rumah mereka.

"Mamah, kangen kamu." Ucap Mrs. Nita sambil melepaskan pelukannya.

"Maaf tante. Malven keseringan sibuk jadi jarang main ke rumah," ucap Malven penuh rasa bersalah.

"Mamah Malven. M-a-m-a-h!" Tegas Mrs. Nita sambil terkikik.

"Eh kalian gak mau nyambut Malven. Nathan, ini Malven nya loh."

Nathan tersadar ia tersenyum kikuk dan memeluk teman lamanya itu. Sudah hampir beberapa tahun mereka tidak bertemu. Malven hanya bisa melihat cowok itu dilayar kaca.

"Gimana kabar lo bro?" Tanya Nathan.

"Seperti yang lo liat. Baik dan--"

"Dan apa?" Tanya Niko penasaran.

"Kepo!" Sergah Caca.

"Aish kalian ini. Yasudah kita segera pulang dan merayakan kedua anak Papah yang baru pulang ini."

Mereka mengangguk mengikuti perintah Mr. Mahesya. Pasukan cowok berada dimobil Nathan. Sedangkan pasukan cewek berada dimobil Agatha. Sedangkan Mr. Mahesya dan Mrs. Nita mereka berdua.

Suasana dimobil Agatha sangat ramai dan berisik. Sang supir hanya bisa memaklumi mereka dan memilih diam sesekali terkekeh. Vanessa sedari tadi memilih diam entah mengapa rasanya sangat mengganjal saat kedatangan Malven tadi.

"Sa, lo gak suka Caca pulang?" Tanya Agatha yang diabaikan oleh gadis itu.

Vanessa memandang jalan raya dengan tatapan kosong. Hal itu mengundang rasa penarasan yang amat berlebih. Termasuk Caca sendiri.

"Vanessa,"

Tepukan pada pundak Vanessa. Membuat gadis itu sadar dan menoleh dengan wajah kaget. Ia tersenyum hangat ketika melihat ketiga sahabatnya khawatir dan binggung.

"Kalian bahas apa? Serius banget si," ucap Vanessa sedikit canggung.

"Gue tanya sekali lagi. Lo gak suka Caca pulang?" Pertanyaan Agatha membuat Vanessa menoleh ke arah Natasha.

JUNIOR 2 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang