10|| Penuh penjelasan🍁

2.4K 125 6
                                    

Maaf atas luka yang ku berikan pada mu, hanya kata dan bukti yang bisa memperbaiki. Apa aku boleh mendekati lagi?

-Rafa alexander bramasta-

Kini Rafa berada dirumah sakit yang berada dipusat ibu kota. Ia memilih tidur sejenak sebelum banyak pertanyaan yang akan menyerang nya nanti.

Alih-alih tidur namun pikiran nya bertuju pada gadis yang membuatnya terbaring lemah dirumah sakit ini. Ia menyesal, sungguh mungkin kalian bisa berfikir jika Rafa bodoh.

Katakan lah sesuka hati kalian, memang benar Rafa bodoh sudah menyakiti tapi ingin kembali. Terdengar suara pintu terbuka, Rafa enggan membuka matanya malas jika itu Mommy Alexa.

Rafa binggung karena mendengar suara isakan. Yang pasti ini bukan Mommy Alexa tapi Rafa dapat merasakan tangannya digenggam erat oleh seseorang.

Tunggu, seseorang.

Saat hendak membuka mata orang itu terlebih dahulu membuka suara membuat sakit hati luar biasa menusuk hatinya. Dia Natasha, gadis itu menangis nya meskipun ia sudah melukainya.

Bodoh Rafa, lo bodoh Batin Rafa.

"Hiks.. maaf karena aku, kamu jadi gini" ucap Caca masih dengan isakannya.

Rafa semakin teriris mendengar tutur maaf dari Natasha padahal ia yang salah bukan dirinya. Rafa mengurungkan niatnya untuk membuka mata ia ingin mendengarkan keluh kesah Natasha padanya.

"Seharusnya kita memang tidak dipertemukan satu sama lain, tapi dengan ada nya kejadian ini aku merasa lebih dewasa untuk hal percintaan hiks.."

"Jika boleh aku jujur, aku masih sayang sama kamu Raf.. sayang banget sampe aku gak sadar kalo kamu itu udah nyakitin aku" lanjut Caca.

Suara isakan nya terdengar lebih kencang. Tak dapat dibendung lagi Caca tertunduk digenggaman nya dan Rafa, ia tidak bisa seperti ini terus menerus ia harus melepaskan Rafa mungkin ini lebih baik dan akan menjadi untuk keduanya.

"Tapi kamu juga harus tau, kalo disini aku cape, aku lemah, aku jatuh sendiri Raf..." ucap Caca.

"Aku sayang kamu.. tapi maaf aku gak bisa berjuang lagi buat kamu" lirih Caca semakin mempererat genggaman nya.

"Makasih untuk semua hal yang aku dapat dari kamu. Jangan tanya aku bahagia atau enggak jawabannya aku bahagia bisa kenal kamu meskipun ini akhirnya"

"Sekali lagi terima kasih dan maaf"

Rafa tertegun mendengar semua hal yang gadis itu ucapkan. Dirinya ikut lemah mendengar tangisan pecah itu, walaupun mata nya tertutup tapi kalian tidak akan percaya jika seorang Rafa kini meneteskan air matanya.

Caca yang belum sadar akan hal itu melepas genggaman nya berusaha bangkit namun tertahan oleh tangan Rafa yang kembali menggengam nya.

Caca menatap genggaman tersebut sampai ia melihat mata terpejam itu meneteskan air mata. Caca tak kuasa menahan semua nya ia kembali menangis berusaha melepaskan genggaman yang semakin erat.

"Maafin aku, aku bener-bener nyesel ninggalin kamu ca.." lirih Rafa yang berusaha membuka matanya walaupun sakit karena terkena pukulan dari Nathan.

JUNIOR 2 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang