Tiin... Tiin
Suara klakson motor milik Nuca membuat Lyodra bangun dari tidur lelapnya.
"Siapa sih pagi pagi gini" Lyodra membuka matanya dan melirik ke arah jam.
"Masih setengah 5? Siapa sih pagi pagi berisik gini" Lyodra kembali memeluk gulingnya.
"Ly,lyly bangun" teriak Mama Lyodra dari luar.
"Masih pagi Mah,ini hari minggu loh" ucap Lyodra setengah sadar.
"Itu ada Nuca di bawah"
"Nuca? Ngapain dia?"
"Gak tau lah,kau pacarnya,nanya mama pula. Cepat turun kasian Nuca nungguin"
"Iya iya bentar"
Lyodra langsung bangun dari kasurnya dan menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Lyodra turun dengan baju tidurnya dan rambut yang diikat rapi,wajahnya yang natural membuat kecantikannya semakin terlihat.
"Nuc,ngapain sih pagi pagi?" Tanya Lyodra.
"Ganti baju. Kita lari pagi"
"Lari pagi? Nuc,aku tuh masih ngantuk. Tumbenan amat sih kamu ngajak lari pagi segala"
"Aku tuh ngajak kamu sehat Ly,sekalian melatih pernafasan kamu buat nanti lomba"
"Nuc,gak hari ini bisa?" Rengek Lyodra.
"Hari ini aja. Seterusnya gak deh. Aku janji. Nanti aku traktir bubur ayam kesukaan kamu"
"Huft,yaudah deh bentar aku salin dulu ya" Lyodra beranjak dari duduknya.
"Ly tunggu" Nuca memegang tangan Lyodra.
"Jangan pake bedak ataupun apa ya,gini aja,aku lebih suka kamu gini. Cantiknya parah"
"Gombale mas mas" Lyodra terkekeh.
Setelah siap,Nuca dan Lyodra langsung melaju menggunakan motor Nuca ke arah stadion untuk berlari pagi.
Namun Nuca menghentikan motornya di taman dekat sekolah dasar mereka dulu.
"Nuc kok kesini?" Tanya Lyodra.
"Kita lari di taman aja. Biar kamu gak terlalu capek,sambil nginget masa kecil kita disini"
Lyodra pun mengangguk dan turun dari motor Nuca. Ia memandang sekitar dan menarik nafas dalam dalam lalu membuangnya pelan.
"Seger kan hirup udara pagi?" Tanya Nuca.
"Iya hehe"
"Makanya jangan kebo" Nuca mencubit pipi Lyodra.
"Nuca! Sakit ih!"
"Bodo,wlee" Nuca langsung lari dan dikejar oleh Lyodra.
Cukup banyak pasang mata yang melihat tingkah mereka. Lyodra tak berhenti mengejar Nuca sembari meneriaki namanya.
"Ketangkep!" Lyodra menghadang Nuca dari depan.
Nuca yang sedang berlari sembari menoleh ke belakang mencari Lyodra yang tiba tiba hilang kaget melihat Lyodra yang tiba tiba ada di depannya. Alhasil Nuca menabrak tubuh Lyodra.
"Eh..." Nuca memegang bahu Lyodra untuk menahannya.
Terjadi eye contact diantara mereka. Baru kali ini Nuca menatap Lyodra sedekat ini dan ia merasakan jantungnya berdebar 2 kali lebih cepat.
"Nuc" Lyodra memecahkan eye contact diantara mereka.
"Ly. Hmmm kamu kok tiba tiba di depan?" Nuca bertanya sedikit gugup.
"Ih kok grogi gitu sih. Kenapa? Mata aku ada cinta buat kamu ya?" Lyodra menggoda Nuca.
"Hah? Gak aku gak grogi,aku kaget aja kamu tiba tiba ada di depan. Aku tau bukan di mata aja kamu nyimpen cinta aku,tapi di otak,hati,jantung,pankreas semuanya kamu simpen nama Raja Giannuca"
Lyodra mencubit pipi Nuca gemas. "Sa ae kang cilor"
Matahari semakin naik,mereka pun telah berlari sekitar 5 putaran,mereka lebih banyak bercanda dibanding berlari.
"Nuc dah makin siang nih,balik yuk"
"Yuk. Tapi kita makan bubur dulu ya?"
"Siap"
Mereka pun bergegas menuju tukang bubur kesukaan mereka berdua.
"Pak bubur dua biasa ya" ucap Nuca.
"Siap Nuca"
Lyodra dan Nuca pun langsung duduk di tempat biasa mereka.
"Ly" panggil Nuca.
"Iya?"
"Aku mau nanya boleh?"
"Nanya apa?"
"Kamu bahagia gak sama aku?"
"Muka aku gak keliatan bahagia ya emangnya?"
"Ya siapa tau aja kamu menutupinya"
"Aku bahagia lah Nuc,bahagia banget"
"Kalau misal suatu saat ada yang bikin kamu lebih bahagia gimana?"
"Apaan sih Nuc ngomongnya"
"Aku cuma takut kehilangan kamu Ly"
"Nuca,kita jalanin aja ini semua. Urusan kedepan yaudah itu takdir tuhan. Yang penting sekarang,bukan nanti"
Nuca tersenyum. "Love you Ly"
"Love you too Nuc"
Maap hanya bisa segini dulu ya,authornya belum ada hayalan nih😂 ada yg nonton live chat kemarin? Lyly ngegames sama Nuca gaes😂 baper akoh baperrr
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend Or Boyfriend? (END)
Fiksi PenggemarPic cover by: pelayankapal Kisah Nuca yang kembali ke kota dimana tempat teman kecilnya tinggal. Saat kembali,yang Nuca rasakan sudah berbeda. Ia jatuh cinta pada sahabat kecilnya Lyodra. Apakah perasaan Nuca akan berakhir bahagia? Atau malah terluk...