Lyodra kini tengah duduk di kasurnya dengan keringat bercucuran,waktu menunjukkan pukul 3 pagi.
"Astaga,gue kok bisa mimpi buruk gini sih" Lyodra bermonolog.
Setelah terbangun dari mimpinya,Lyodra tidak melanjutkan kembali tidurnya,ia lebih memilih menunggu matahari terbit.
Kini,Tiara dan Lyodra tengah berada di kantin. Mereka memutuskan menunggu bel masuk di kantin.
"Tir,semalem aku mimpi buruk" ucap Lyodra.
"Mimpi apa rek?"
"Mimpi kamu..." Lyodra tidak melanjutkan perkataannya.
"Aku kenapa Ly?"
"Kamu... Meninggal"
"Astagfirullah kok serem toh rek"
"Aku jadi takut Tir,takut kehilangan"
"Hush,gak aku gak bakal kemana mana. Udah gak usah dipikirin,itu cuma mimpi Ly"
"Tapi kalau--"
"Lyly udah ih"
Bel istirahat sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu,namun Keisya dan Lyodra masih betah di kelas mendengar curhatan Tiara.
"Udah Tir udah" Keisya mengelus ngelus pundak Tiara.
"Ya tapi Samuel tambah parah Kei sekarang,dia cemburuan,over protektif,terus sekarang kasar banget,cuek. Gak ngerti aku" Tiara semakin terisak.
"Gak kamu coba buat lepas Samuel Tir? Kalau memang kamu gak betah" ucap Lyodra.
"Udah Ly,tapi dia malah bentak aku. Marahin aku"
"Kok Sam berubah ya?" Ucap Keisya.
Setelah mendengar curhatan Tiara,Lyodra menghubungi Nuca untuk membicarakan masalah Samuel.
Nuca sudah berusaha menasehati Samuel,namun Samuel hanya diam tak menanggapi.
Sepulang sekolah Lyodra,Tiara,Keisya berjalan bersama menuju parkiran namun Samuel tiba tiba menarik Tiara.
"Sam! Lepas! Sakit!" Protes Tiara.
"Salah sendiri kamu ngadu ngadu ke Nuca masalah kita! Kamu kan bisa omongin sama aku"
"Gimana aku mau ngomong kalau kamu aja gak pernah mau denger aku!"
Samuel membalikkan tubuhnya "gak mau dengerin apa Tir? Aku selama ini selalu dengerin kamu ya!"
"Kalau kamu dengerin,kamu gak akan kasar kayak sekarang Samuel! Aku mau kita putus!"
"Gak! Aku gak akan putusin kamu!"
"Terserah!"
Tiara berlari meninggalkan sekolah juga meninggalkan mobilnya di parkiran. Tiara sakit hati akan sikap Samuel sekarang,air matanya tak berhenti turun dari mata indahnya. Samuel mengejar Tiara dengan motornya,dibantu Fahmi,Keisya,Lyodra dan Nuca.
"Aww!" Pekik Tiara sebelum tak sadarkan diri.
"TIARA!" ucap Samuel.
Tiara menjadi korban tabrakan,supir mobil tersebut sepertinya sedang mabuk karena mobilnya pun berakhir dengan menabrak pohon tak jauh dari Tiara ditabrak.
"Tir bangun Tir,maaffin aku Tir,bangun Tir" Samuel memangku kepala Tiara yang bercucuran darah karena terbentur batu cukup keras.
Fahmi,Keisya,Lyodra dan Nuca langsung turun dari motor.
"Dd--dar--ah" ucap Lyodra lalu jatuh pingsan.
"Lyodra!" Nuca berusaha menopang Lyodra.
"Astaga lupa lur,Lyodra kan takut darah. Udah Nuc,lo bawa pulang aja biar gue sama Fahmi yang bantu Sam" ucap Keisya.
Nuca pun menuruti perintah Keisya. Sesampainya di rumah,Lyodra akhirnya sadarkan diri.
"Ini minum dulu" Nuca memberikan segelas air putih.
"Makasih" Lyodra mengambil gelas tersebut lalu menegaknya sampai habis.
"Tiara gimana Nuc?" Tanya Lyodra.
"Aku belum dapet kabar Ly"
"Kita ke rumah sakit sekarang" ajak Lyodra.
"Ly kamu masih lemah" Nuca menahan Lyodra.
"Tiara lebih lemah Nuc,aku gak mau kehilangan Tiara"
"Kok kamu ngomong gitu?"
"Semalam aku mimpi Tiara udah gak ada. Aku gak mau mimpi itu jadi nyata Nuc" Lyodra menangis di pelukan Nuca.
"Yaudah yaudah,kita ke rumah sakit sekarang"
Nuca dan Lyodra pun menghubungi Fahmi untuk menanyakan dimana rumah sakit tempat Tiara dilarikan. Setelah mendapat kabar,Nuca dan Lyodra langsung menuju kesana.
Sesampainya disana,Nuca dan Lyodra langsung menuju UGD. Di depan UGD sudah terdapat Samuel,Keisya dan Fahmi.
"Kei" Lyodra berhambur memeluk Keisya.
"Gimana keadaan Tiara?" Tanya Nuca.
"Belum ada kabar Nuc,dokter masih di dalam" jawab Fahmi.
Nuca melirik Samuel yang nampaknya merasa bersalah. "Ini karena lo Sam" ucap Nuca.
"Iya Nuc ini salah gue,gak seharusnya gue kasar sama Tiara. Seharusnya gue denger nasihat lo Nuc. Kenapa gue gak bisa jagain Tiara? Kenapa justru gue malah nyakitin Tiara?"
"Lo kenapa Sam sebenernya? Lo berubah pasti ada alasannya" Tanya Fahmi.
"Nyokap bokap gue pisah Kak. Sebulan terakhir mereka selalu ribut,barang dirumah habis mereka pecahin,bahkan seminggu yang lalu adik gue harus terluka karena pecahan vas yang pecah gara gara bokap. Gue pengen keluar cuma gue mikirin adik gue,kalau dia dirumah sendirian gue takut dia kenapa napa. Gue stress dirumah,masalah mereka jadi ikut kebawa di fikiran gue,gue mau coba cerita ke Tiara tapi gak bisa. Akhirnya dia jadi pelampiasan marah gue. Gue bego memang" jelas Samuel.
"Seharusnya lo cerita Sam ke Tiara ataupun ke kita. Setidaknya jangan jadiin Tiara pelampiasan,lo bisa lampiasin ke gue aja. Kasian Tiara Sam" ucap Nuca.
"Iya gue memang salah Nuc,gue bakal minta maaf dan jelasin semua ke Tiara"
Tak lama dokter keluar dari ruangan. "Kerabat Tiara Anugrah?"
"Saya pacarnya dok" ucap Samuel.
"Mohon maaf,kami sudah berusaha sebisa kami tapi Tiara..."
Hayo kenapa hayo? Apakah mimpi Lyly akan jadi nyata?

KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend Or Boyfriend? (END)
FanfictionPic cover by: pelayankapal Kisah Nuca yang kembali ke kota dimana tempat teman kecilnya tinggal. Saat kembali,yang Nuca rasakan sudah berbeda. Ia jatuh cinta pada sahabat kecilnya Lyodra. Apakah perasaan Nuca akan berakhir bahagia? Atau malah terluk...