Jangan berhenti sampai di part pertama saja, ya.
Teruskan membaca sampai part-part berikutnya.
Aku jamin cerita ini bisa jadi mood booster kalian.
Minimal, bisa bikin kalian senyum-senyum sendiri.
Serius!So, enjoy the story
***
[Freya Zemira ➡️ Backpacker Dunia
"Hi ... Guys, aku ada rencana pengin trip ke Eropa akhir Februari ini. Ada yang mau barengan? Oh, iya ... rencananya aku pergi dengan budget minim. Jadi mohon maaf tawaran ini nggak berlaku buat kalian yang pengin hedon selama di Eropa. Hehehe ....Anyway, silahkan langsung send message aja ya, kalo kalian tertarik.]
Klik!
Terkirim.
Masih kutatap layar ponselku dengan wajah tegang. Ini pertama kalinya aku menuliskan kiriman di grup Backpacker Dunia. Meski aku sudah bergabung dengan grup tersebut sekitar satu tahun lebih, tapi tidak pernah berani menuliskan kiriman. Aku hanya meyimak, membaca, dan memberi like pada postingan-postingan para anggotanya yang kebanyakan berkisah tentang perjalanan backpacker mereka ke berbagai negara di seluruh dunia atau postingan tentang promo tiket murah atau tentang pengurusan visa, paspor dan lain-lain yang berkaitan tentang perjalanan keluar negeri lah pokoknya.
Seminggu yang lalu aku memutuskan resign dari kantorku. Keputusanku sudah bulat aku benar-benar ingin pergi dari tempat ini. Kutarik semua saldo di rekeningku, kucari info tentang promo tiket pesawat dan akhirnya kutemukan harga tiket yang lumayan murah untuk penerbangan ke London pada akhir Februari.
Aku belum pernah keluar negeri sebelumnya, naik pesawat saja baru beberapa kali, itu pun perginya romombongan bersama teman-teman kantor dalam rangka gathering.
Apa ini terlalu nekat? Apa aku gila? Nggak, aku masih waras. Setidaknya perjalanan ini yang bisa membuatku tetap waras. Maksudku, aku bisa benar-benar gila jika tetap bertahan di sini. Di rumah sialan ini.
Aku masih menatap layar ponsel, beberapa orang memberikan like-nya pada kirimanku tadi, ada beberapa yang komen.
[Dapat tiket harga berapa, Mbak?]
[Akhir Februari, ya? Duh ... pengin banget ikut tapi awal maret udah punya rencana ke Korsel]
[Apalah dayaku yang nggak dikasih jatah cuti dari atasan, padahal pas banget nih. Kapan lagi bisa backpackeran sama cewek cakep.]
[Semoga cepat dapat partnernya ya, Mbak. Kalo nggak ada, solo traveling aja aman kok di sana.]
Dan beberapa komentar lainnnya yang intinya nggak ada yang bisa barengan sama aku berangkat ke Eropa akhir Februari ini.
Kuletakan ponselku ke atas meja nakas. Haus sekali, aku pengin ambil minuman kedapur, tapi sumpah aku males banget keluar kamar. Bukan males buat jalannya, tapi males buat papasan sama Mama dan si Bajingan itu.
Blupp ... notifikasi dari aplikasi messenger.
Kuambil kembali ponselku dan kubuka notifikasi tersebut. Seseorang dengan akun bernama "Gavin Zachary" mengirimkan sebuah pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Month to Remember
General FictionFee memutuskan resign dari tempat kerjanya dan menguras habis semua isi tabungannya untuk pergi travelling ke Benua Eropa. Ini bukan perjalan biasa, ini adalah pelarian. Pelarian dari konyolnya hidup yang dijalanani Fee selama ini. Fee berkenalan...