22. Drop in Slovenia

518 80 46
                                    

(Jangan lupa koreksi typo, ya!)

Cekidot!!

"Boleh kami menumpang dengan kalian kalian sampai ke Ljubljana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Boleh kami menumpang dengan kalian kalian sampai ke Ljubljana?"

"Fee?" Gavin menengadahkan kepala kearahku. Dia lalu berdiri dari posisi jongkoknya. "Kita tidak berencana ke Slovenia," ucap Gavin dalam bahasa Indonesia.

"Lalu? Apa kita harus berjalan kearah selatan sampai ke Budapest? Seberapa jauh lagi kita harus berjalan kaki? Aku sudah sangat lelah, Dan kepalaku juga sakit sekali. Kita belum tentu bisa mendapatkan tumpangan ke Budapest, Vin."

"Tapi---"

"Dari pada terlunta-lunta di jalan, lebih baik kita ikut mereka saja. Sisanya nanti bisa kita pikirkan saat kita sudah sampai di kota," ucapku frustrasi. "Tuan, Nyonya, tolong berikan kami tumpangan, kami sudah lelah sekali berjalan kaki. Kasihani kami."

Dua orang tua itu saling bertatapan lalu berbicara pelan dalam bahasa asing yang tidak kumengerti.

"Siapa nama kalian?" tanya Bapak tua.

"Saya Freya Zemira dan ini ...." Aku berpaling kearah Gavin yang terlihat binggung. "Temanku, Gavin Zachary. Kami dari Indonesia dan---"

"Indonesia? Tempat apa itu?" sela Bapak tua.

"Eeemm ... sebuah negara yang terletak di Asia Tenggara, dekat Australia. Emm ... Kau tahu Australia, 'kan?" Aku berusaha menjelaskan.

"Ya, aku tahu Australia, tapi aku tidak tahu Australia bertetangga dengan negara bernama Indonesia. Aku tahunya Australia itu dekat Selandia Baru dan Bali."

"Nah! Itu! Bali ada di Indonesia. Sebuah pulau di Indonesia!"

"Bali sebuah pulau? Aku pikir Bali itu negara. Hahaa ...." Lelaki tua itu terbahak-bahak, lalu meringis. Sepertinya dia baru saja mendapat sebuah cubitan dari istrinya.

"Apa kalian bisa kami percaya? Maksudku, lihat kami ini tua dan miskin. Jika kalian ingin merampok atau menculik kami, kalian salah orang. Kami tidak punya apa-apa?" ucap wanita tua.

"Apa wajah kami terlihat seperti penjahat atau malah seperti korban kejahatan?" tanyaku.

Pasangan suami istri itu saling menatap. Lalu si suami berbicara, "Sampai mana kalian mau menumpang?"

"Kami ingin menumpang sampai stasiun kereta atau terminal di Ljubljana atau apa saja tempat yang menyediakan transportasi umum ke Italia."

Jeda diam. Tidak benar-benar diam. Ada suara gumaman kecil dari mulut Bapak tua pemilik truck ini.

"Aku David Backer dan ini istriku June Backer. Silahkan naik di bak belakang kalau kalian ingin menumpang. Tapi kalian tahu sendiri ini truck pertanian jadi di belakang ada beberapa karung gandum, semoga kalian tidak terganggu dengan keberadaannya," ucap bapak tua yang bernama David ini.

A Month to RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang