Baekhyun merentangkan tangannya sambil menguap. Ia menoleh ke dinding, ternyata jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Tubuhnya terasa pegal semua karena tidur di sofa.
Matanya meneliti ruangan tamu yang cukup besar itu. Tak ada tanda-tanda kehidupan orang lain selain dia disana. Ternyata Chanyeol belum pulang juga. Baekhyun menggeleng tak peduli, perut keroncongnya lebih penting untuk diberi makan daripada memikirkan kenapa lelaki tinggi itu belum-belum pulang juga.
"terserah dia saja, aku tak peduli!" Baekhyun melenggang ke dapur, membuka kulkas, mengambil telor dan beberapa bahan masakan lain untuk diolah menjadi sarapannya.
Suara pintu dibanting membuat Baekhyun hampir saja menjatuhkan telor ditangannya. Ia langsung pergi melihat apa yang terjadi diluar dapur. Matanya melotot syok melihat Chanyeol pulang dan berjalan sempoyongan. Ketika ia mendekat Baekhyun mencium bau alkohol dari mulut Chanyeol.
"kau mabuk?"
"bukan urusanmu! Kau bukan siapa-siapaku!" mabuk saja lelaki tinggi itu masih bisa membuat Baekhyun kesal.
"memang bukan urusanku, siapa juga yang mau mengurusmu!" Balas Baekhyun. Ditanya baik-baik malah dijawab begitu, Baekhyun jadi menyesal bersikap sok baik pada Chanyeol.
Tak peduli sama sekali, Baekhyun lebih memilih pergi melanjutkan acara memasaknya yang tertunda karena kedatangan Chanyeol. Namun baru beberapa langkah melangkah, bunyi pecahan kaca membuat Baekhyun terkejut lagi.
PRAAAAANG
Mata sipitnya berhasil membola. Chanyeol baru saja membanting vas bunga yang ada diatas meja tamu.
"ya tuhan apa yang kau lakukan? Dasar idiot!" Baekhyun tak mengerti kenapa lelaki itu tiba-tiba bersikap demikian. Baekhyun mendumel didalam hati, bertambah lagi pekerjaan untuk membersihkan lantai yang kotor.
"aku tidak suka! Kau dengar aku tidak suka Byun!" teriak Chanyeol membuat Baekhyun pusing karena suara besar Chanyeol sangat berisik.
"tidak suka apa ha? Kau tidak suka aku berada disini?" Baekhyun menyinsing lengan tangan piyamanya. "cukup ya Park Chanyeol! Kau sudah tidak pulang semalaman, pulang-pulang mabuk, memecahkan vas bunga dan sekarang berteriak padaku! Maumu apa ha? Mauku rebus penismu?" entah darimana Baekhyun mendapatkan keberanian untuk berbicara seperti itu.
Chanyeol terdiam, sosok tampan itu melihat wajah Baekhyun dengan intens. "kau sudah seperti istriku Baek, perhatian sekali. Marah karena suaminya tidak pulang hehehe. Kalau dilihat dari dekat kau manis juga ya?" Chanyeol mendekat dan berniat mengelus pipi Baekhyun.
"jangan sentuh aku dengan tangan kotormu!" Baekhyun berusaha menghindar. Chanyeol bersikap aneh lebih menakutkan daripada sikap angkuhnya.
"hehehe Baek kulitmu lembut sekali." Chanyeol tak mengindahkan ucapan Baekhyun. Tangannya malah mencubit pipi Baekhyun dengan gemas. Dari mencubit beralih mengelus punggung tangan Baekhyun. "tanganmu juga lembut."
Baekhyun meremang ketakutan, Chanyeol persis paman-paman mesum yang sedang menggoda perawan. "lepas atau aku pukul kau!" ancam Baekhyun.
Chanyeol malah kian mendekat, sekarang ia menggesekan pipinya ke pipi Baekhyun. "pipinya juga lembut dan kenyal. Kau pakai perawatan apa?"
Kelakuan Chanyeol sukses membuat Baekhyun memanas dan kesal. "ih jijik tau! Sana jauh-jauh dariku! Badanmu bau!" Baekhyun berusaha mendorong tubuh Chanyeol yang menempel padanya.
"Baek kau juga harum." Chanyeol memeluk Baekhyun cukup kencang hingga tubuh kecilnya tenggelam didalam tubuh besar Chanyeol. "sebenarnya dia ini kenapa? Apa sebelum kesini ketempelan sesuatu?" gumam Baekhyun. Ia akui pelukan Chanyeol bisa mengusir rasa dinginnya, terasa hangat dan nyaman. Pantas saja banyak wanita yang berlutut dihadapannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/201400490-288-k353933.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU LELAKI
FanfictieBaekhyun mengaku normal dan masih bernafsu pada perempuan tapi ibunya malah menjodohkannya dengan lelaki karena ingin mendapatkan calon besan yang kaya raya. Bisakah Baekhyun berubah menjadi pecinta penis? #gay #yaoi #Chanbaek