20. Demam

20.7K 1.8K 147
                                    

Chanyeol merasa kulit itu tambah mulus. Kadang ia penasaran apa yang dipakai Baekhyun hingga seorang lelaki mempunyai wajah selembut ini. Ia ingin tertawa, lelaki kecil itu terlihat seperti kelinci ketakutan yang gemetar ketika bertemu rubah pemangsa.

Baekhyun penasaran kenapa ia belum kena pukul juga. Apa Chanyeol sudah pergi dari hadapannya. Perlahan mata sipit itu mengintip. Ternyata pilihannya untuk membuka mata salah. Chanyeol masih ada dihadapannya dan menatapnya dengan tatapan intens.

Ini tak bagus untuk kesehatan jantungnya. Baekhyun kembali menutup matanya.

"apa aku begitu menakutkan hingga kau harus ketakutan dan menutup matamu terus?" suara bass mengalun indah. Baekhyun merasa aliran darah mengalir kepipinya. Panas dan pastinya merah.

Baekhyun mengangguk cepat. Chanyeol sangat menakutkan, apalagi dengan surat yang ia tulis tadi malam. Mengingatnya membuat hatinya menjadi nyeri sampai kehulu hati. Baekhyun jadi tau kalau posisi wanita itu sangat berharga di hidup Chanyeol.

"mulutmu kotor."

Baekhyun merasakan ujung jari Chanyeol menyentuh sudut bibirnya. Mata sipitnya perlahan terbuka. Tepat didepan wajahnya, Chanyeol sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Baekhyun terperanjat kaget, kakinya dengan otomatis mundur beberapa langkah lagi. "aku mau ke kelas bye." ia lari terbirit-birit meninggalkan Chanyeol.

Chanyeol yang tidak tau apa-apa hanya terheran-heran. "ada apa dengan dia?"

*****

Baekhyun menarik nafas dalam-dalam. Ia telah sampai didepan pintu kelas. Bersyukur Chanyeol tak melakukan hal buruk padanya.

Deg

Matanya melotot kaget, didalam kelas sana sahabatnya sedang bercumbu. Sepertinya tak ada tempat yang aman untuk Baekhyun. Ini masih pagi tapi kedua makhluk tak tau adab itu sudah melakukan maksiat.

Mau masuk juga tak enak, berdiri didepan kelas juga untuk apa. Baekhyun juga ingin meminjam buku tugas Jungkook tapi sang sahabat malah sedang melakukan hal yang tak senonoh didalam sana. Lihatlah tangan kekar itu mulai meraba-raba dada sahabatnya. Baekhyun menelan ludah. Seenak itukah sampai Jungkook mendesah.

"maniak!"

Baekhyun terperanjat ketika ada suara yang berbisik pelan dan sesuatu yang dingin juga menyentuh daun telinganya.

"yak!" Ia dibuat kaget untuk kesekian kalinya. Chanyeol ada disampingnya. Lelaki tinggi itu entah sejak kapan ada didekatnya. Baekhyun menelan ludah gugup.

"kenapa? kau iri dengan temanmu yang sedang bercumbu?" tanya pria itu.

Baekhyun langsung cepat menggeleng. "tidak! Siapa bilang aku iri!" bantahnya.

Chanyeol tersenyum miring, ia memonjokkan Baekhyun didinding. Sedangkan lelaki mungil itu sudah susah-susah untuk tidak berdebar keras.

"Baek apa kau juga mau?" Chanyeol menyerigai.

Baekhyun berniat mendorong tubuh besar Chanyeol dengan cara mendorong dadanya. Namun ketika tangan kecil itu menempel didada Chanyeol, Baekhyun langsung terdiam kaku.

Ia bisa merasakan organ yang ada didalam itu berdetak sangat cepat. Baekhyun menelan ludah, ia langsung menarik tangannya namun tangannya semakin ditekan hingga kearah dada Chanyeol. Baekhyun tak bisa melepaskan diri.

JODOHKU LELAKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang