Baekhyun baru saja membuka mata sipitnya. Sang suami telah raib entah kemana. Baekhyun celigukan ke kanan ke kiri. Namun Chanyeol sudah tidak ada di kamar.
Di kamar mandi pun tidak ada. Baekhyun memutuskan mencari keluar, mungkin saja suaminya ada di dapur atau ruangan lain.
Sesuatu yang sangat jarang terjadi. Entah apa gerangan yang membuat Chanyeol sibuk dengan penggorengan di tangannya. Dahi Baekhyun berkerut bingung.
"Kau memasak?"
Chanyeol mengangguk, mengiyakan pertanyaan Baekhyun. "Aku memasak nasi goreng."
"Tumben sekali?" Baekhyun mengangkat alis curiga. Mereka tak kekurangan asisten rumah tangga. Mama Park bahkan sengaja mempekerjakan chef untuk memenuhi kebutuhan perut anak dan menantunya.
"Aku tidak tau harus melakukan apa agar mood-mu kembali membaik. Kukira dengan cara ini kau akan luluh."
Baekhyun tertegun. Sebenarnya, ia juga tak ingin bersikap kasar pada Chanyeol. Sikap dinginnya juga membuat dirinya sendiri tersakiti.
"Wow, istrimu rajin sekali Baek. Pagi-pagi sudah memasak." Jungkook menyelonong masuk ke dapur, salahkan saja aroma masakan Chanyeol yang menggundangnya datang.
Lirikan tajam dari mata besar Chanyeol masih tak ampuh untuk menutup mulut cerewet Jungkook. "Lihat! Celemek itu bahkan sangat pas untukmu." Ejeknya.
Diam-diam Baekhyun juga menahan tawa. Chanyeol terlihat lucu dengan celemek bewarna merah muda.
"Rumah kami bukan tempat penampungan. Kami tidak ingin memelihara kelinci gemuk. Kenapa kau belum pulang juga?" Usir Chanyeol.
Jungkook tak peduli dengan ucapan menusuk Chanyeol. Tangannya sudah memegang piring, siap mengantri untuk mendapatkan sepiring nasi goreng buatan Chanyeol.
"Apa sudah matang? Kenapa lama sekali? Aku sudah lapar." Jungkook sudah siap sedia menampung nasi goreng dengan piringnya.
Baekhyun tertawa pelan melihat wajah suaminya yang tambah kusut sejak Jungkook masuk ke dapur.
Tawa Baekhyun membuat hati Chanyeol menghangat. Hina saja dia sepuasnya kalau perlu, asal Baekhyun bisa tersenyum lagi.
Merasa Chanyeol memperhatikannya diam-diam, Baekhyun kembali menjaga sikap. "Ekhem, kalau sudah siap, langsung hidangkan saja di meja makan."
Baekhyun dan Jungkook sudah duduk menunggu di meja makan. "Kita seperti nyonya yang punya asisten rumah tangga baru."
Baekhyun masih menahan tawa, terlalu gengsi di depan Chanyeol.
Chanyeol menghidangkan tiga piring nasi goreng untuk mereka bertiga.
"Baek, hari ini aku ada urusan di kampus. Mungkin akan pulang telat." Sebelum beraktivitas, biasanya Chanyeol selalu melapor kepada Baekhyun.
Baekhyun hanya diam tak menanggapi. Tangannya mulai menyendok nasi goreng ke dalam mulut.
"Urusan apa? Kenapa sampai telat? Kau sedang tidak menyembunyikan sesuatu kan?" Jungkook mewakili rasa penasaran Baekhyun.
Sebagai sahabat yang pengertian, Jungkook tau Baekhyun sedang mogok bicara pada suaminya.
Chanyeol mendadak tersedak. Terlihat aneh dan mencurigakan di mata Baekhyun dan Jungkook.
"Te—tentu saja urusan yang berkaitan dengan kampus. Kau kan juga mahasiswa, kenapa masih bertanya. Aku ikut club basket di kampus. Ada pertemuan dengan para senior sampai malam. Aku tidak mungkin tidak datang, semua junior diwajibkan hadir."

KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU LELAKI
Hayran KurguBaekhyun mengaku normal dan masih bernafsu pada perempuan tapi ibunya malah menjodohkannya dengan lelaki karena ingin mendapatkan calon besan yang kaya raya. Bisakah Baekhyun berubah menjadi pecinta penis? #gay #yaoi #Chanbaek