Lombok In Luv II [Narasi]🍕

524 62 4
                                    

Hyun👖
good night, sayang☺️♥️

Pacar♥️
good night too kak☺️

Hyun👖
tidur gih, besok pagi kita liat sunrise trus jalan ke bukit ya

Pacar♥️
okay, kakak juga

Hyun👖
iya sayang♥️

Ryujin me-lock hpnya. Ia menatap langit-langit kamar hotel ini.

Wahhhh gue mimpi gak sih?

Bener kata bapak, bener kata Yeji, dulu gue nangis patah hati, sekarang gue sebahagia ini.

Ryujin memeluk dirinya, sungguh Ryujin bahagia sekali. Semua kisah indahnya akan dimulai hari ini, bersama seseorang yang sudah cukup lama Ryujin pandangin dalam diam.

Sama halnya dengan Hyunjin, dia mah sekarang lagi lompat-lompat kasur, gak nyangka dia sekarang melepas status kejombloannya yang kurang lebih udah 2 tahun.

Mungkin malem ini, di kedua kamar berbeda, langit-langit kamar mereka menjadi saksi, bahwa kedua insan itu tidak akan tidur karena pikiran yang terlalu bahagia.

— A b s u r d c h a t —

Hyun👖
good morning ryusayang♥️

Pacar♥️
morning too kak☺️

Hyun👖
kalo udah siap keluar dong, aku duduk depan kamar kamu nih

Tak lama suara pintu dibuka membuat Hyunjin menoleh, memperhatikan sang pelaku pembuka pintu.

Tak lama suara pintu dibuka membuat Hyunjin menoleh, memperhatikan sang pelaku pembuka pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo kak,"

"Yuk, travelnya udah dateng katanya," Hyunjin meraih tangan kecil milik Ryujin, disembunyikan di dalam kantong jaketnya.

"Dingin ya," Hyunjin mempererat genggaman tangannya di dalam kantong jaketnya.

"Kita jadi liat sunrise kak?"

"Jadi, kenapa?"

"Kok travelnya udah jemput?"

"Kita sekalian liat di atas bukit aja, ada bukit deket sini, bagus banget, namanya bukit merese—" Hyunjin memberhentikan langkahnya, "Kamu kuat kan kalo harus jalan buat naik bukit?"

Ryujin tertawa kecil, "Aduh kak, gue bukan cewe manja nan lemah kok, gue gak bakal repotin lo kok kak,"

Hyunjin cemberut.

"Kenapa cemberut?"

"Kamu masih manggil lo-gue, dan—"

Ryujin menunggu Hyunjin melanjutkan ucapannya,

"Gue maunya direpotin," sambil tersenyum. Ya Tuhan, kalo ditanya sekarang keberadaan jantung Ryujin ada dimana, sekarang udah ngelecos turun ke telapak kaki, gak kuat dia tuh. Hyunjin versi romantis itu gak tanggung-tanggung, kata-katanya sederhana tapi bener-bener bermakna, ditambah senyumnya yang terukir di wajahnya dengan visual di atas rata-rata.

"Ryu," Hyunjin buka suara lagi sambil melanjutkan jalannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ryu," Hyunjin buka suara lagi sambil melanjutkan jalannya.

"Iyaaaaaaaaaaa,"

"Aku bahagia, kamu bahagia gak?"

"Bahagialah kak, mana ada orang jalan-jalan gak bahagia," Ryujin menggoda Hyunjin. Hyunjin cemberut lagi.

"Hehe aku seneng deh liat kamu bahagia—" ucapnya dengan penuh senyum lebar.

"Padahal bukan bahagia itu maksudnya," lanjutnya dengan suara pelan. Ryujin mendengar, ia tersenyum kemudian menarik tangannya yang ada di dalam kantong jaket Hyunjin dan melingkarkan tangannya di lengan Hyunjin. Hyunjin kaget, matanya melotot.

"Aku bahagia. Bahagia karena kakak," jawabnya final, hati Hyunjin kalah telak, gak kuat untuk ngebales pernyataan itu.

Ah Indahnya Lombok ini.

A b s u r d c h a t —

Balik lagi ke konsep awal, ini cerita dibuatnya perchapter itu pendek, takutnya kalo disatuin malah bosen, jadi beberapa chapter kedepan bakal narasi dan ceritain liburan mereka, maaf ya kalo kesannya sengaja diputus-putus biar banyak, tapi emang kembali ke konsep, biar para pembaca ga bosen :(

Ayo jangan lupa pencet tanda vote di bawah ;;)

Absurd Chat | Hyunjin Ryujin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang