"Lepas gak?!" teriak Yeungmin saat tangannya di tahan oleh tiga anak buah Changbin. Dengan Hyunjin yang masih sibuk menelpon Yeonjun, sedangkan Changbin dan Seungmin menghubungi pihak rumah sakit. Namun bukan Yeungmin namanya kalo dia tidak bisa melampiaskan rasa sakitnya. Cukup dengan memutar dua tangan yang menahan tangannya, menyikut perut orang yang di belakangnya, ia sudah bisa bebas dan kemudian mengeluarkan cutter di dalam kantongnya dan menuju ke Hyunjin. Hyunjin yang sibuk dengan hpnya tak bisa mendengar bahwa orang-orang di belakangnya meneriakinya.
"HYUNJIN NUND-"
SRETTT
Cutter yang Yeungmin bawa kena di bagian perut hingga punggung Hyunjin. Semua yang ada di sana terdiam, kecuali Yeungmin yang sudah meraung-raung kesakitan. Kemudian di susul Hyunjin yang ambruk di sebelah Yeungmin.
"Bangsat!" umpan Changbin segera berlari menuju Hyunjin.
"Chan, Ayen, sama Seungmin bawa Yeungmin, gue sama Lino bawa Hyunjin, BURUAN INI DARAH HYUNJIN KELUAR BANYAK!"teriak Changbin sudah menangis. Lucu emang. Changbin itu gak pernah nangis kecuali buat Chaewon, Ayah, dan Bundanya. Tapi melihat keadaan Hyunjin sungguh membuat hatinya sangat sakit.
"Kenapa?" tanya Yeonjun setibanya di lokasi sudah melihat Hyunjin berdarah-darah.
"Bawa ke mobil om gue, Yeungmin mana?" tanya Yeonjun sebelum berjalan mengangkat tubuh Hyunjin. Changbin tak menjawab, hanya menjawab menggunakan lirikan mata kemana Yeungmin di bawa.
"Oke, om Yeonjun bawa mobil om ke rumah sakit ya, om bisa tolong ikut mereka?" tanya Yeonjun pada omnya. Omnya Yeonjun mengangguk lalu menyusul rombongan Yeungmin.
— A b s u r d c h a t —
Ryujin menggenggam erat tangan Hyunjin yang sekarang sedang terbaring lemah. Lukanya memang tidak dalam, tapi lukanya cukup panjang yang menyebabkan rasa sakitnya bertubi-tubi. Hyunjin tertidur dengan wajah menahan sakit. Hati Ryujin sakit melihatnya. Ini semua gara-gara dia. Harusnya di pindah saja dengan tenang, makan Hyunjin tidak akan terluka seperti ini.
"Masssss bangunnnnn gak? Gue lapor mami ya?" rengek Yeji yang sedari tadi tak henti-hentinya menangis sambil memeluki tubuh kakaknya.
"Kalo mas bangun gue ijinin cium sama peluk gue selama yang mas mau, tapi mas bangun ya, bangun sekarang, beliin gue kinderjoy," ucapnya. Ryujin terkekeh. Bagaimanapun sakitnya Ryujin melihat keadaan Hyunjin sekarang, pasti Yeji lebih sakit lagi. Ia merangkul pundak Yeji, berusaha menenangkan sahabatnya itu.
"Lo jangan nangis kenceng-kenceng dong, nanti Kak Hyunjinnya bangun," ucap Ryujin menenangkan. Bukannya tenang, Yeji malah semakin histeris.
"MAS BANGUNNNN! LIAT TUH RYUJIN UDAH BERUBAH GAK MAU SAMPE MAS BANGUN!"
Ryujin terkekeh lagi. Bukan itu maksudnya. Namun ia pahami karena Yeji lagi sedih.
"Bukan gitu Ji, kasi Kak hyunjin tidur, pasti dari kemarin dia belum tidur cukup kan?" jawab Ryujin tenang. Yeji sudah menghentikan tangisannya.
"Kalau dia bangun nanti dia malah kesakitan, lo mau liat Kak Hyunjin kesakitan? Kasi dia istirahat dulu, kasian,"
Yeji sudah tenang, ia mengelap air mata dan ingusnya di lengan baju yang Hyunjin pakai.
Kurang ajar, dia temennya siapa sih? -Ryujin
"Gimana Hyunjin?" ucap Changbin diikuti Chaewon yang baru tiba di ruangan Hyunjin.
"Belum sadar, kalo mas Hyunjin gak bakal sadar gimana dong?" ucap Yeji, menangis histeris lagi. Ryujin menepuk jidatnya. Baru tenang 2 menit eh sudah histeris lagi.
"Gila lo?" balas Changbin galak. Yeji makin menangis.
"Kak Chae, Mas Changbin bentak Yeji, nanti Yeji mau laporin ke Bunda biar dia dimarah," lanjutnya sambil memeluk Chaewon. Chaewon hanya terkekeh melihat interaksi kedua orang itu.
"Gak usah nangis, berisik," ucap Chaewon menenangkan. Ajaibnya Yeji langsung terdiam.
"Oh pawangnya kak Chae ternyata," ucap Ryujin yang sekarang kembali menatap wajah kekasihnya yang masih tertidur.
"Kalo Kak Hyunjin jadi benci gue gimana ya?" monolognya.
"Lo lagi, gila lo?" jawab Changbin ketus.
"Hyunjin tuh sayang banget sama lo, gak mungkin dia bakal benci sama lo. Maka dari itu lo harus terbuka sama dia, jangan ada yang disembunyiin lagi, biar kita cepet bantunya," omel Changbin. Sudah seperti bapak yang sedang marah ke anaknya. Ryujin hanya mengangguk dan tersenyum.
"Menurut kak Changbin, kak Chae gimana?" tanya Ryujin.
"Gimana apa?" jawab Chaewon.
"Apa gue tetep pindah aja?"
"Kenapa harus? Bukannya masalahnya udah selesai?" balas Changbin.
"Ya iya sih, cuma sebenernya gue tuh pindah bukan karena Yeungmin aja, tapi karena-"
"Jadi bener?!" ucap Yeji tiba-tiba.
"Bener apa?" tanya Ryujin bingung.
"Lo mau dikawinin? Sama siapa? Anjir jangan dong, kasian mas gue nanti galau, kalo dia galau nanti gue yang dijadiin pelampiasan, anjir gak mau gue," ucap Yeji lebay.
"Berisik, monyet," jawab Changbin ketus. Hari ini bawaannya Changbin pengen ketusin Yeji terus entah kenapa.
"Bukan ya," jawab Ryujin ikutan ketus. Yeji tuh emang kalo Hyunjin lagi sakit, otaknya juga ikutan hilang. Entah karena mereka berbagi otak atau gimana????
"Ryujin masih mau nunggu disini?" tanya Chaewon yang sudah bersiap mau pergi lagi.
"Iya kak, gue nunggu disini aja, udah hubungin bapak juga kok," jawab Ryujin.
"Yaudah gue balik dulu ya ambil baju sama beli makanan, Yeji ayo ikut gue," ucap Chaewon sambil merangkul, menghimpit kepala Yeji di keteknya. Udah kaya nyeret anaknya yang ketauan manjat pohon mangga di jam tidur siang aja.
— A b s u r d c h a t —
Sorry yaaa kepanjangan untuk chapter Seungmin, kayanya lagi 1 kelar😂
jangan lupa vote yaaaaa🥰

KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd Chat | Hyunjin Ryujin ✓
Fanfiction[COMPLETED] Hyunjin Ganteng : sabi lah itu siapa cha? kenalin bisa kali Changbean : sabi lah drpd lo ngejomblo mulu Chaewon : temen kelasnya yeji tuh Yeji Cantik : gue bagi kontak, tp beliin gue kinder joy sepack! - A b s u r d c h a t - ✓ Update ra...