TZ Lageeee🍕

310 41 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— A b s u r d c h a t —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— A b s u r d c h a t —

Selesai memberi surprise kepada Yeji, oh bisa dibilang Yeji dan Hyunjin, Yeji langsung menangis meraung-raung. Ia memeluk satu persatu orang yang ada di kamarnya itu.

"Jahat banget," ucapnya pada Yeonjun yang masih membawa kue ulang tahun.

"Tapi aku serius tentang cemburu ngeliat ada chat cowo lain yang kamu pin," balas Yeonjun masih dengan tawanya.

Yeji menatap Hyunjin tajam, kemudian tersenyum. Yeji berpikir lagi untuk ngambek pada Masnya hari ini. Kasian pikirnya, ini kan salah satu rencana dia, dan juga, gak mungkin Yeji mau marah sama kembarannya di hari ulang tahun mereka.

"Mas Hyunjin tuh, iseng banget, aku aja gak sadar kalo ada chat lain ke pin, ya aku pikir emang ga sengaja ke pin," jelas Yeji. Yeonjun mengangguk paham.

"Ayok dah gue traktir main di timezone!" seru Changbin.

"Gak bisa!" saut Hyunjin.

Yang lain memperhatikan makhluk itu bingung.

"Gue lah yang traktir, kan yang ultah gue, hehe," ucapnya. Yang lain pada senyum miring, tak yakin dengan kata-kata Hyunjin.

"Ayo berangkat!" ucap semua bersemangat.

— A b s u r d c h a t —

Sesampai mereka di timezone, Hyunjin, Changbin, dan Ryujin menuju kasir, mengisi kartu mereka untuk bermain.

"Berapa nih?" tanya Hyunjin pada Changbin. Changbin berpikir sejenak, menghitung orang yang bermain hari ini. Kemudian dia mengangkat jari telunjuknya, mengisyaratkan angka 1 ke Hyunjin, Hyunjin mengangguk paham

"Seratus rib—"

"Sejuta, goblok! mana cukup seratus ribu enam orang!" potong Changbin dengan menoyor kepala sahabatnya itu. Ryujin terkekeh di sebelah Hyunjin dengan mba-mba kasir yang terpesona dengan Changbin.

"Oh, sejuta mba," ucap Hyunjin. Setelah mba-mba tadi mengembalikkan kartu itu kepada Changbin, Changbin segera meninggalkan Hyunjin dan pacarnya itu. Hyunjin membuka dompetnya, dan ia kaget...

"Anjir, kok kosong?!" tanyanya heboh. Ryujin ikut melihat isi dompet pacarnya itu.

"KOSONG? ASTAGFIRULLAHAL—" —Mba timezone1.

"BERISIK!" —Mba timezone2.

"Ohiya belom ambil duit abis beliin Yeji kado semalem," lanjutnya, kemudian mencari kartu debitnya.

"Loh kartu debit gue mana?"

"Astaga ketinggalan di atas meja," ucapnya sambil menepuk jidatnya. Mba-mba kasir tadi menatap gelisah ke arah Hyunjin, dengan Ryujin yang sudah geleng-geleng kepala. Kebiasaan sekali Hyunjin ini.

"CHANGBIN! BAYARIN, GUE KAGA BAWA DUIT!" teriaknya pada Changbin yang masih belum jauh. Changbin kemudian berbalik dan berjalan cepat menghampiri Hyunjin, kemudian menendang tulang kering Hyunjin.

"Udah gue bilang kan, gue aja yang traktir, buat malu aja lo setan!" murka Changbin yang kemudian mengeluarkan kartu debitnya. Hyunjin hanya terkekeh malu, dengan Ryujin yang puas melihat interaksi kedua orang tersebut.

"Nanti gue ganti," ucap Hyunjin pada Changbin yang masih kemusuhan.

"Gak usah, anggep aja kado dari gue," balas Changbin kemudian berlalu. Hyunjin menatap Ryujin yang masih tertawa.

"Makan kesitu yuk?"

"Eh bentar, kamu ada duit gak? Ntar aku ganti kok," lanjutnya. Ryujin tertawa lagi, kemudian menarik tangan pacarnya menuju tempat yang Hyunjin tunjuk. Ryujin memesan makanan untuk mereka berdua dan setelah itu fokus pada Hyunjin.

"Ryu kamu janji ya besok pas LDR gak boleh pindah hati, janji kabarin tiap saat, nanti kalo aku sibuk nugas atau apa, kamu bisa langsung telpon, terus kalo aku gak ada kabar nanti aku kasi nomor telpon rumah eyang aku, terus kalo—" ucap Hyunjin terhenti karena Ryujin menaruh jari telunjuknya ke mulut Hyunjin, kemudian mengacungkan jari kelingkingnya dengan senyuman.

"Janji. Tapi kakak juga harus janji, gak boleh kecewa sama aku, besok," ucapnya.

"Kecewa? Ah aku tu gak pernah kecewa sama kamu kok," balas Hyunjin tanpa bertanya lebih lanjut maksud perkataan sang pacar. Hyunjin kemudian menautkan jari kelingkingnya ke tangan sang pacar.

Maaf kak Hyunjin, untuk sekarang aku mau berterimakasih kepada kegoblokan kakak karena engga bertanya lebih lanjut tentang perkataanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf kak Hyunjin, untuk sekarang aku mau berterimakasih kepada kegoblokan kakak karena engga bertanya lebih lanjut tentang perkataanku. —Ryujin, 2k20.

— A b s u r d c h a t —

Wkwkwk tuhkan makin ga jelas kan wkwkwk.

Jangan lupa vote:( berilah daku semangat di tengah-tengah riweuhnya UTS ku:(

Absurd Chat | Hyunjin Ryujin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang