Maaf Aku Telat🍕

335 45 5
                                    

"Apa-apaan?" desis Yeonjun yang sudah naik pitam.

"Gak usah ikut campur kalo lo gak mau liat orang kesayangan lo kehilangan nyawa lagi," balas Seungmin dengan tersenyum miring. Yeonjun kalah telak, ini bukan lawannya. Kalopun dia nekat, semua masa lalu buruknya akan terulang, dan Yeonjun gak ingin hal itu terjadi.

"Yeonjun... gak papa..." rintih Ryujin yang sedari tadi dibekap lehernya oleh Seungmin.

"Lepas atau gue telpon polisi?!" Yeonjun mulai panik, ia tak berani lawan Seungmin dengan tubuhnya.

"Lapor atau ini cutter ngegores leher orang ini!" Seungmin mengeluarkan cutter dari kantongnya dan mengarahkan ke leher Ryujin. Ryujin memejamkan matanya, merapalkan segala doa dan menangis.

"Bukan hal sulit untuk gue ngarang cerita kaya dulu, lo tau kan?" lanjutnya dengan seyumnya lagi, senyum yang sangat Yeonjun benci.

"Tolong, Ryujin gak ada hubungan apa-apa sama gue, lepasin dia," mohon Yeonjun pada akhirnya. Hati Seungmin itu susah ditebak. Kadang Seungmin ingin diakui dan ditakuti oleh banyak orang agar dia bisa berkuasa.

"Tapi dia ada hubungan sama gue,"

"Ohiya—" Seungmin tertawa sebentar, "Jagain aja si Yeji Yeji itu, kalo lo dan pacarnya orang ini bertindak,  hidupnya bakal gak tenang," ancamnya telak. Yeonjun panik, tangannya gemetar.

Jangan lagi, gue gak bisa.

"Ah lo ganggu aktivitas gue malem ini, tapi bersyukurlah, gue lagi males nyium bau darah," Seungmin melepas Ryujin dan mendorongnya ke arah Yeonjun, Ryujin terjatuh karena lemas, Yeonjun segera merangkulnya dan menenangkannya.

"Yeji..." ucap Ryujin dengan nafas tercekat.

"Lo susul Yeji sekarang, karena percuma lo tungguin gu—" Ryujin pingsan. Yeonjun semakin panik, bukan tidak mungkin Seungmin gak nyakitin Ryujin selain dengan cara fisik, Seungmin itu psikopat, dia bakal menghalalkan segala cara.

"Anjing, apa lagi ini?" ucapnya setelah melihat setitik bekas seperti suntikan di leher Ryujin. Yeonjun segera mengambil hpnya dan mendial nomor pacarnya terlebih dahulu.

"Yeji? Kamu gapapa?"

"Gapapa, ini aku otw kesana sama mas hyunjin mas changbin, Ryujin gimana?"

"Kamu aman?"

"Aman, emang kenapa?"

"Tolong loudspeaker,"

"Udah,"

"Seungmin udah pergi, sebelum pergi dia ngancem Yeji, dan sekarang Ryujin pingsan, gue harus nunggu atau langsung ke rs?"

"Sebentar— Bin ngebut Ryujin pingsan— gue udah mau sampe, Ryujin kenapa?"

"Gue gak tau Seungmin kasi apa ke Ryujin, di lehernya, ada bekas kaya disuntik gitu,"

"Hah? Heh sialan! Suhu badannya gimana?" —Changbin

"Dingin, wait—Arsenik?!"

"Apa?!"

"Shit! Tahan sebentar udah sampe komplek!"

Yeonjun yang panik tadi tak menghiraukan lagi hpnya yang udah terjatuh dari sisinya. Ia segera menekan-nekan leher Ryujin, menghalangi tersebarnya racun, ia tahu ia telat, kemudian mencoba segala cara, menghisap leher Ryujin yang bisa saja racunnya tersedot, tapi nihil.

"RYUJIN!" teriak Hyunjin dan Changbin setibanya di kamar Ryujin.

"Yeji mana?" tanya Yeonjun cepat.

"Aman kok bi," jawabnya yang muncul dari balik punggung Changbin. Yeonjun mendesah lega, kemudian mengangkat badan Ryujin.

"Buruan, rumah sakit," ia bergegas menuju keluar, memasuki mobil Changbin dan menempatkan Ryujin di kursi penumpang.

"Gue atau lo?" tanya Yeonjun pada Changbin, mencoba menawar siapa yang lebih cepat untuk tancap gas ke rumah sakit.

"Lo aja deh, buruan!" Changbin menyerahkan kunci mobilnya.

Oh sebentar. Ini posisinya Ryujin di kursi penumpang udah ditudurin di paha Yeji, sekarang Changbin bingung duduk dimana.

"Jin, pangku gue," ucap Changbin yang kemudian duduk di paha Hyunjin di kursi sebelah Yeonjun.

Hyunjin sebenernya geli, tapi mau gimana, ada nyawa seseorang lebih penting daripada posisi duduknya sekarang ini.

Ryujin, maaf aku telat.

— A b s u r d c h a t —

"Wah bukan main-main lagi, kok bisa?" tanya dokter yang keluar dari ruangan setelah memeriksa kondisi Ryujin.

"Telat sedikit, kita gak tau keadaannya gimana," lanjutnya. Hyunjin menjambak rambutnya sendiri, kesal terhadap dirinya yang meninggalkan hpnya dari siang sampe malem hanya untuk main ps.

"Penolong pertamanya siapa? Kayanya harus diperiksa," ucap dokter itu lagi, semua menoleh ke arah Yeonjun yang sudah berkeringat.

"Kenapa gitu?" tanya Changbin.

"Kayanya dia bantu menghisap racunnya dari tubuh pasien, kemungkinan kondisinya akan memburuk,"

Yeji sontak memegang dahi Yeonjun.

"Astaga!" Yeji terlonjak.

"Kamu gapapa?" tanya Yeji. Yeonjun hanya mengangguk sambil tersenyum menahan sakit.

"Tapi, tenggorokanku sakit," ucapnya. Changbin kemudian menarik tangan Yeonjun, melihat dokter tadi sejenak, memberi kode dan segera membopong Yeonjun ke UGD.

"Gapapa, disini aja sama gue, inget posisi lo lagi gak aman," Hyunjin menahan tangan Yeji untuk tetap berada di sisinya.

"Mas gue harus apa?" tanya Yeji dengan muka takutnya, Hyunjin kemudian memeluk Yeji lembut.

"Untuk sekarang tetep ada di samping gue atau Changbin,"

Yeji terisak, jantungnya berdebar kencang, takut memikirkan hal kedepan yang akan terjadi padanya.

"Ssstt, gak usah nangis," Hyunjin mencium pucuk kepala adeknya, mengelus pundaknya lembut.

AYOK DAH LAYARIN HYUNJIN YEJI AJA GIMANA?

WKWKWKWKWK

"Masuk yuk, temenin Ryujin di dalem," ucap Hyunjin, segera setelah mendapat anggukan dari kembarannya, Hyunjin berdiri dan merangkul Yeji untuk memasuki ruangan Ryujin.

Setelah memasuki ruangan itu, hati Hyunjin teriris. Dua infus berbeda warna di tangan kanan Ryujin membuat ia tak bisa menahan air matanya. Yeji yang sadar akan hal itu kemudian mengelap pipi Hyunjin.

"Bukan salah mas, kan mas gak tau bakal gini, gak usah nangis," ucap Yeji menenangkan. Hyunjin segera menghampiri Ryujin yang tertidur pulas dengan wajah pucat nya. Hyunjin memegang tangan Ryujin yang bebas infus dan menciumnya lembut.

Maaf aku telat. Maaf Ryujin.

— A b s u r d c h a t —

Ryujin istirahat dulu:( Btw aku gak tau racun apa yg bisa bereaksi cepet di tubuh manusia, udah nyari google tapi malah bingung sendiri masa:( maunya pake racun yang kaya di drama The Legend of The Blue Sea itu, tapi lupa namanya, mau cek di dramanya tapi mager banget wkwk. Jadi maaf ya kalo racun dan segala gejala bahkan pertolongan pertamanya ga sesuai wkwk, demi konten ini tuh nekat masukin ginian padahal aku noob ilmu :(

Jangan lupa vote yaaaa:(

Absurd Chat | Hyunjin Ryujin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang