7.Apa yang telah terjadi😞

275 25 1
                                    

Happy reading Guys!!😽
.
.
.
.
.

"Aaaliiiinnnnn!!" Alvin Dengan terkejut melihat Alin.

"Astaga, Alin!!" Rara terkejut melihat kondisi Alin.

"Alinn bangun Lin bangun!!" Yuniar.

"Vin, kayanya Alin kumat lagi deh. Bawa kerumah sakit sekarang? Gue takut Alin kenapa kenapa," ucapan Rara dengan wajah panik.

Alvin langsung mengangkat Alin dan membawanya kerumah sakit terdekat.

"Ra, Alin bawa mobil kan?" tanya Alvin.

"Iya dia bawa? Kunci nya ada di tas." Jawab Rara sambil dengan raut wajah  bimbang.

"Ambil tasnya sekarang, biar Yuniar yang bawa mobil. Dan satu lagi, bilangin ke Rangga atau Kevin kalau Bu Ririn masuk kelas. Alin Pingsan gitu gue sama kalian berdua izin ke rumah sakit Oke." Alvin dengan wajah datar tetapi terlihat sekali care dengan Alin.

"Oke, gue sama Alvin tungguin di mobil gue nanti nyusul," Rara Sambil berlari kearah kelas.

"Jangan lama-lama, Ra!" teriak Yuniar.

Kiara melihat Alin yang diangkat oleh Alvin, amarah Kiara mulai meledak. Karna rencana Kiara telah membuat Mereka berdua makin dekat.

"Sial, rencana gue malah bikin mereka berdua makin dekat!" Kiara melihat kejadian itu depan matanya dan mengepal tangan nya.

"Tapi lu seneng kan. Mungkin beberapa hari ini Alin tidak akan sekolah, sedangkan Papahnya tidak ada. Lu bisa ngerjain Alin selama 1 bulan tuh?" seru Naura sambil senyum miring.

"Tumben pinter. Biasanya lu kalau mikir lemot banget." sahut Kiara sambil tertawa.

"Buset dah, sekalinya gue punya rencana bagus dibully giliran gue ga kasih solusi dibilang ga guna! Kalian maunya apaan si, " ketus Naura.

"Gue sih maunya Mie ayam, Baso, Pizza, Jus, Es cream, sama martabak Keju dan satu lagi?" Naura sambil memainkan jarinya seperti orang berhitung.

"Apaan?"

"Hp Iphone 12 pro."

"Emang ada?" Kiara sambil melirik Natalie

"Enggak ada sih, Haha-" Natalie.

"Kenapa ga sekalian, jual Ginjal gue biar kalian Bahagia!!" ketus Naura.

"Eh, kutu buldog! Kenapa jadi pada ribut si, yu ke kelas? Kalau kalian masih mau ribut, udah sana ribut di lapangan!!" Kiara langsung pergi meninggalkan mereka.

Rara yang mengambil tas Alin, sudah berada didalam mobil. Tak lama Sampai di rumah sakit, Alvin langsung panggil dokter dan masuk keruangan IGD.

Alin tidurkan di dalam ranjang rumah sakit. Saat dokter sedang meriksa keadaan Alin, Dokter pun keluar dari ruangannya.

"Dok, gimana dengan keadaan Alin?" wajah Alvin memang datar sekali seperti tidak terjadi apa-apa.

"Alin kekurangan Oksigen, karena penyakit lambung dan Asmanya kambuh. Saya berharap Alin harus dirawat mulai sekarang?" ucapan Dokter membuat Rara dan Yuniar melirik satu sama lain.

"Apa dok! Alin dirawat?" Yuniar terkejut kendengarnya

"Iya." Dokter.

"Tidak apa-apa Dok, Alin dirawat inap saja? " tanpa berfikir panjang, Alvin langsung menyetujui hal ini.

"Tapi, Vin-" Rara dengan panik.

"Ga usah tapi-tapian, keselamatan Alin itu lebih penting. Kalian mau, Alin kenapa-napa?" ketus Alvin dengan sedikit nada emosi.

"Vin terserah lu," Yuniar sambil menunduk.

Akhirnya Perawat membawa ranjang tempet tidur Alin keruangan UGD, Alvin hanya bisa terdiam meliat Alin dibawa keruangan itu.

"Kabarin orang tuanya Alin sekarang?" ucapan Alvin membuat Yuniar dan Rara melirik nya dengan wajah terkejut.

"Lu taukan, Kalau papah sama momy nya ke Paris? Baru pagi mereka berangkat." Rara sambil melirik Alin dari kaca.

"Terus yang jagain Alin siapa?" Alvin pun melihat Alin di kaca yang sedang di pasang infusan di tangannya.

"Lu lah!" Yuniar sambil tertawa kecil

"Lah ko gue sih." alis Alvin menjadi ciut.

"Bercanda Vin, nanti gantian saja? Kasihan Alin jauh dari orang tua, lu mau kan bantuin Alin?" Pertanyaan Rara membuat Alvin bingung.

"Nanti gue nanya dulu ke nyokap gue." pikiran Alvin mulai kacau, baru kali ini cowok dingin yang males mengenal cinta malah jagain cewek.

"Gue ke rumah Alin dulu yah, gue mau ambil Baju salin Alin sama cemilan kalau Alin sadar." Yuniar sambil menaruh tas nya di kursi tunggu.

Alvin hanya diam saja.

***

Yuniar ke rumah Alin dengan membawa mobil Alin, di rumah itu cuma ada satpam yang sedang jaga rumahnya. Satpam itu memegang kunci cadangan rumah itu karena takut Alin pulang.

Saat mobil Alin sampai didepan rumah, Satpam itu membuka gerbang dan berpikir itu adalah Alin yang datang. Namun saat dibuka pintu gerbangnya Yuniar langsung keluar dari mobil dan langsung memberitahu kan dengan kondisi Alin sekarang,  Yuniar diperbolehan masuk dan langsung membawa baju salin Alin dan kebutuhan lain-Lain.

Kini langit menjadi warna oren!
Di rumah sakit sudah ada sahabatnya Alin dan Alvin, mereka berkumpul diruang tunggu karena dokter belum juga memberi kondisi keadaan Alin. Tak lama kemudian dokter keluar.

"Gimana dok, keadaan Alin?" Yuniara
berdiri dari duduknya dan menghampiri Dokter.

"Alin baik-baik saja, kondisinya pun mulai membaik." ucapan Dokter itu membuat Rara dan Yuniar melepaskan nafas.

"Apa bisa, saya bertemu dengan Alin?" tanya Rara sambil tersenyum.

"Boleh saja, namun hanya dua orang yang diperbolehkan masuk."

"Makasih dok!"

"Sama sama. Saya permisi dulu yah." Dokter itu pun pergi dengan dua susternya.

Yang masuk kedalam kamar Alin, Yuniar dan Rara.

"Vin, gue pengen nembak Yuniar dah?" Rangga membuat Alvin dan Kevin meliriknya

"Lu yakin?" Kevin.

"Gue yakin!"

"Itu hak lu dan terserah lu, gue cuma bisa dukung hubungan kalian." baru kali ini Alvin sok bijak seperti ini.

"Makasih vin, lu emang Sahabat terbaik gue." Tangga langsung peluk Alvin lalu mencium pipi Alvin.

"Ih, gue tabok!" Alvin mereka geli saat Alvin dapat pelukan dari Rangga.

Bersambung....

Hallo Guys:)
Makasih yang udah baca cerita aku,Maaf kalau ada kata atau tanda bacany kurang bagus. mohon bantu sadarkan aku untuk bisa lebih baik😊.

Angelin (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang