Happy Reading Guys!!😍
.
.
.
.
.
.Semua anak murid SMK Alva Kharisma kumpul dilapangan disana sudah ada Alvin sedang menunggu kedatangan Tania.
"Sumpah gue bener-bener kesel banget sama Alvin!!" Rara mengepal tangan kanannya.
"Sabar Ra, Sebentar lagi rencana kita akan berhasil," Jawab Yuniar sambil membuat Rara agar tenang.
Tania bingung saat sampai disana, banyak anak anak yang senyum kepadanya. Namun, Rara dan Yuniar sudah merencanakan bersama Tania.
"Akhirnya kamu datang juga Tania?" Alvin sambil tersenyum.
"Ada apa Ka Alvin?" Tanya Tania melirik mata Alvin.
"Aku pengen jujur sama kamu, Apa yang kita jalani hari-hari slalu bareng. Alvin mulai ada rasa sama kamu, Alvin jatuh cinta sama kamu Tan?." Alvin memegang tangan Tania.
"Maksud Ka Alvin?" Tania bertanya.
Alvin langsung bertunduk mengeluarkan Bunga dan Coklat. Sontak anak murid disana ramai bersorakan kejadian itu.
"Tania, Kamu mau ga jadi pacar aku?" Alvin mulai masuk kedalam rencana Rara dan Yuniar.
"Terima." Sorak anak murid.
"Terima."....
"Terima."...
Tania langsung melirik Rara dan Yuniar yang ada pinggir lapangan. Lalu Yuniar menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
"Maaf Ka, yang pantes jadi pacar kaka itu bukan Tania," Tania mundur dari hadapan Alvin. "Maksud kamu?" Alvin mulai tidak mengerti apa yang di katakan oleh Tania.
"Yang pantas untuk menjadi pacar ka Alvin itu adalah Ka Alin," Alvin melirik Rara agar Rara datang ke tengah lapangan.
Rara langsung menghampiri Alvin dan Tania.
"Maksud lu apaan?" Ucap Alvin karna Rara sudah membuat rencana nya kacau.
"Lu ga tau, kajadian kemarin siapa yang gantiin hukuman lu?!!" Air mata Rara mulai berjatuhan.
"Yank, Maksud Rara apaan sih. Rara mau cerita semua ke Alvin?" Bisik Rangga menatap Yuniar.
"Sudah kamu dengar saja," Yuniar menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Yang gantiin hukuman elu itu Alin!! Alin sebenarnya suka sama elu, Dia diam diam nyimpen rasa sama elu!! Tapi elu nya kagak pernah peka sama perasaan Alin, dan elu malah milih Tania!!" Amarah Rara semakin meluap sambil menunjuk Alvin.
"Bisa kan elu jangan nunjuk ke gue!!" Alvin kebawa amarah.
"Kev, Lu samperin Rara? Takut jadi ribut," Ucap Yuniar tanpa basa basi Kevin berlalu ke tengah lapangan.
"Bego lu!! Lu taukan Alin orang nya ga bisa lama kena sinar matahari! Elu malah diem ajh!!" Amarah Rara semakin keluar dan menetesan beribu air mata.
"Ra, udah." Kevin memegang bahu Rara agar untuk tenang.
"Mana Alin, Mana dia? Gue mau minta maaf sama dia.!!" Alvin melirik kanan ka kiri mencari Alin.
"Udah telat lu Vin, Lihat video ini. Ini adalah hari terakhir Alin!!" Kevin mengeluarkan Hpnya dan menunjukan Video itu ke Alvin.
Lalu Alvin melihat video itu.
"Alinnn!!" Alvin benar-benar terkejut melihat rekaman video itu.
"Ka, Tania sadar. Yang pantas untuk pacar Kaka itu Ka Alin bukan Tania," Tania terpaksa untuk senyum.
"Lalu dimana Alin, Ra?" Tanya Alvin.
"Sudah telat semuanya Vin, Alin?" Rara tidak sanggup melanjutkan membicaraan ini. "Alin sudah meninggal!!" Rara berusaha melanjutkan ucapannya itu.
"Apaaa!!" Sorak Anak murid disekitar lapangan.
"Lu bohongkan Ra, Ini cuma Prank lu kan?" Alvin tak percaya apa yang di katakan oleh Rara.
"Dia meninggal 1 minggu yang lalu, saat hukuman elu selesai dan dia cabut dari sekolah, Tiba-tiba gue di panggil sama Papah nya Alin ternyata dia kecelakaan dan mobilnya terbakar. Puas lu sekarang!!" Bentak Rara.
"Lu juga tau, Dia bener bener kekurangan kasih sayang dari orang tuanya. Gue sama Yuniar udah berusaha buat nguatin dia agar manjadi Alin yang kuat!! Dan elu begitu ajah jatuhin usaha kita yang bertahun-tahun. Puas lu sekarang bisa jadian sama Tania!!" Rara semakin tak berkendali amarahnya.
"Udah Ra, Kita ke kelas yuk?" Kevin membawa Rara pergi.
Rara benar-benar menangis tak percaya dengan kepergian Alin. Tak lama kemudian Semua Anak murid membubarkan diri nya.
"Ka, Yang kuat? Kalau ga ada Tania pasti Ka Alin masih ada?" Tania sambil tertunduk.
"Ini bukan sepenuhnya salah kamu, Kaka yang salah." Alvin Tiba-tiba menunduk.
"Tania pergi dulu yah ka." Tania langusng membalikan badan dan berjalan pergi.
Disekolah itu ternyata guru sedang berada dirumah Alin atas turut berduka cita atas kepergian Alin. Otomatis semua Freeclass.
~
~
~Matahari kini mulai terbenam menandakan segera waktu malam. Alvin masih memikiran Alin dibalkon kamarnya benar benar menyesal sekali apa yang diperbuat oleh Alvin waktu itu.
Saat Alvin sedang melamun, terdengar suara telfon Hp Alvin itu dari mamahnya.
"Hallo mah?"
"Hallo Vin."
"Ma, kapan pulang? Udah 1 minggu mama enggk ada dirumah."
"Mamah lagi ada urusan penting, mama pulang lusa."
"Emang mamah dimana? Biar Alvin kesana."
"Sudah, kamu diam saja dirumah nanti papah sama mamah pulang kok."
"Hmmm.."
"Ywdah mamah matiin yah, Hati-hati disana vin.""Ada urusan apaan sih," Ucap Alvin sambil penasaran. Entah kenapa pikiran Alvin menuju ke Alin.
"Alin, Gue ga nyangka? Elu pergi secepat ini." Alvin mengacak rambutnya.
"GUE NYESELL!!!" Alvin menendang pintu balkon.
.
.
.Keesokan Harinya!!
Semua Siswa Siswi SMK Alva Kharisma belajar sepertu biasa. Namun berbeda dengan kelas XII Administrasi Perkantoran yaitu kelas Alin.Sahabatnya yaitu Rara dan Yuniar masih benar-benar sedih melihat Alin sudah tidak ada. Alvin yang satu bangku dengan Alin, dia hanya bisa menatap kursi milik Alin dan didalam batinnya benar-benar menyesal.
Krrriiingg...Kriiinggg...Kriiingg!! (Bell istirahat ke-satu).
Semua siswa ada yang keluar untuk pergi ke kantin.
"Ra, Ke kantin ga?" Tanya Yuniar melihat Rara benar-benar sedih sekali.
"Lagi ga mood." Rara menjawab dengan muka datar.
"Yuniar temenin yah," Yuniar langusng duduk di bangku samping Rara.
Alvin kali ini tak bersama Rangga dan Kevin karena mereka sedang ada konflik, sehingga Alvin ke kantin sendirian.
.
.
.
.
.
.Krriiinggg....Krriiingg....Krriiinggg!!
(Bell pulang sudah berbunyi)Semua Siswa dan siswi sudah membubarkan diri.
.
.
.
.
.
.
.Bersambung!!
Tag :
KAMU SEDANG MEMBACA
Angelin (On Going)
RomanceMencintai seseorang dalam diam itu memang sulit namun dengan itu caraku untuk slalu ada di sampingmu... "Namun setelah kau mencintai orang lain tetapi bukan aku, disitulah aku merasa mencintaiku tak terbalas. Inilah kisah cinta pertamaku saat aku p...