"Yah, waktu itu, aku belum terlau mengenal kalian. Tapi sekarang rasanya sayang sekali kalo nggak membantu." Ellion, murid pindahan sekaligus anak angkat dari pimpinan Polisi yang baru saja pergi bersama kedua bawahannya tadi beralasan. Aku menatapnya curiga. Bisa saja dia malah menimbulkan masalah setelah ini. Intinya, aku tidak akan percaya padanya semudah itu.
"Selain itu, sepertinya aku sudah mendapatkan apa yang aku cari," lanjutnya. Aku menaikkan posisi kacamata yang sedikit turun. Apa yang dia cari? Itu sedikit membuatku merasa curiga. Bagaimana tidak, ada kemungkinan dia akan membalas dendam pada kami setelah apa yang terjadi sore ini.
"Maksud kamu apaan sih?" tanyaku. Mia dan Kira yang berdiri di sampingku serempak mengangguk. Artinya, mereka berdua juga sama penasarannya. Yang ditanyai menoleh ke arahku. Senyuman licik tercetak di bibirnya saat berjalan mendekatiku.
"Kau sendiri, Agatha," jawabnya. Mia yang mendengar jawaban itu berdeham keras, Kira ikut-ikutan melakukannya. Aku tersentak. Agatha itu nama belakangku. Bagaimana mungkin dia tahu? Aku kan tidak pernah memberitahu nama lengkap. Ah, aku lupa. Dia kan hacker seperti cowok kutub itu. Pasti mudah mendapat info lengkap dengan cara seperti itu.
Ah, sial. Kenapa aku malah deg-degan? Tidak, Sisi. Kamu tidak boleh kalah dari dia. Ini sudah termasuk kejahatan. "K-kalian ini a-apaan sih. Namaku itu ...."
"Sisilia Agatha, aku sudah tahu itu. Aku sudah tahu segalanya tentangmu. Dan tentu saja itu karena kau adalah cinta pertamaku yang sudah lama hilang," potongnya. Aku hampir saja tersedak liur sendiri. Cinta pertama? Aku tidak pernah mengenal anak baru yang aneh ini sebelumnya. Mana mungkin dia cinta pertamaku.
"Kamu ngomong apaan, sih?! Maaf ya. Aku nggak pernah kenal sama kamu sebelumnya!" bentakku. Alih-alih menyerah, Ellion malah semakin mendekat. Membuat pipiku terasa seperti terbakar.
"Udahlah, Sisi. Nggak usah jual mahal jadi cewek. Lagian, siapa tau dia memang jodoh kamu," ucap Mia santai. Aku mendelik. Aku tidak akan menyerakan diriku pada cowok delusional seperti dia.
"Iya bener. Kamu harus terbuka, Sisi. Bukannya dia ganteng juga?" sambung Kira. Aku menggeleng kuat-kuat. Aku tidak akan mudah tertipu oleh tampang sok-keren seperti itu.
"Agatha, tak kusangka kau akan melupakanku. Padahal dulu, aku masih ingat sebelum aku pergi, kita pernah bergandengan tangan di bawah satu payung. Berjanji untuk tidak saling melupakan, apa pun yang terjadi," ucapnya.
"Oh my God!" Mia berseru heboh. Hatiku seakan ingin berteriak. Bukan karena kata-kata puitisnya. Tetapi karena jarak hanya beberapa senti dariku. Bahkan, tangan kanannya sudah bisa menyentuh daguku kemudian sedikit mengangkatnya. Sial! Kenapa harus ada adegan seperti ini.
"Lepasin! Jangan pernah sentuh aku lagi!" teriakku seraya menepis tangan laki-laki itu sekuat tenaga. Bisa kulihat dengan jelas, dia menggigit bibir bawah seperti saat Komisaris Polisi itu membentaknya. Napasku menderu cepat. Keringat dingin memenuhi wajah serta telapak tanganku.
"Baiklah, Agatha. Akan kuingat kata-katamu itu," lirihnya lalu pergi begitu saja. Kira yang baru saja kembali dari depan gerbang bersama Steve yang entah kapan memisahkan diri hanya bisa memandang heran.
"Kamu tega banget, Sisi. Dia mungkin beneran cinta pertama kamu. Aku udah liat, tatapannya nunjukin kalo dia jujur," kata Mia. Aku tidak peduli. Dia pasti hanya seorang delusional. Tentu saja dia jujur berdasarkan apa yang dia lihat dalam delusinya.
Aku tidak akan pernah percaya dnegan mudah. Pertama, karena aku belum pernah melihat anak itu sebelumnya. Bagaimana mungkin seseorang bisa jatuh cinta jika sama sekali tidak pernah saling mengenal sebelumnya?
Kedua, karena aku tidak pernah sama sekali jatuh cinta, juga tidak ada yang pernah jatuh cinta padaku. Penggemar rahasia? Aku tidak tahu. Kemungkinan besar tidak ada. Tapi, memang bukan berarti tidak mungkin ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] High School of Mystery: Russet Case
Mistero / Thriller[High School of Mystery 4] Sisi hanya bisa pasrah seraya menggerutu dalam hati saat Ellion yang disangka delusional terus mengekor karena mengaku sebagai cinta pertamanya. Selain karena tidak mau diganggu oleh kedua sahabatnya yang ingin "balas den...