5

2.5K 181 1
                                    

Chanyeol terus berusaha meyakinkan Baekhyun kalau dirinya benar-benar mencintai wanita beranak satu itu.

Apapun Chanyeol lakukan demi seorang Byun Baekhyun menerima cintanya.

"Baek, aku serius" ucapnya dengan memasang wajah serius menatap Baekhyun.

"Aku tahu kau sungguh serius Chanyeol. Aku hanya butuh waktu saja untuk menerima kembali seorang pria masuk kedalam hatiku. Kau terlalu sempurna untukku Chanyeol. Kau tampan, pintar, kaya, seorang dokter, dan terlebih lagi kau masih single. Sedangkan aku, aku sudah beranak satu yang dalam artian aku seorang janda, Chanyeol" lirih Baekhyun menahan tangis.

Chanyeol yang mengerti itu langsung memeluk tubuh mungil Baekhyun. Mengelus surai panjang Baekhyun dengan sangat lembut.

"Maafkan aku Baek. Aku terlalu memaksakan kehendak ku. Maafkan aku. Tapi ini aku, aku terlalu menyayangimu sampai tidak ingin kehilanganmu" ucap Chanyeol yang masih memeluk dan mengelus surai panjang Baekhyun.

"Aku tahu Chan, sangat tahu. Tapi beri aku waktu untuk menghapus luka ini, dan bantu aku untuk menghapusnya" Baekhyun berucap sembari melepaskan pelukannya lebih dulu dan menatap lekat manik coklat Chanyeol.

"Aku akan membantu mu Baek. Aku janji" Baekhyun tersenyum setelah mendengar jawab Chanyeol.

**

[ Zhejiang, Tiongkok ]
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Pria berkulit putih, bertubuh tinggi, berwajah tampan baru saja memasukki mobilnya ke garasi.

Ia sangat tampan dengan balutan kemeja hitam, dan tatanan rambut hair up menampilkan jidat lebarnya.

"Aku pulang..." ucapnya yang sedikit berteriak setelah masuk kedalam rumah.

"Papaaaa" pekik girang seorang anak perempuan yang langsung memeluk kaki si pria yang dipanggil Papa olehnya.

"Sejeong-ah, mana Lingyi?" tanya nya kepada anak perempuan itu.

"Ada, sedang mandi dengan Mama" jawabnya yang sudah berada digendongan sang ayah.

"Papa, apa Papa bawa oleh-oleh" tanyanya pada sang ayah.

"Papa tidak membeli apa-apa sayang, kalau kau mau kita bisa membelinya nanti malam" ajaknya yang diangguki antusias oleh si anak.

"Sayang" sapanya setelah melihat sang istri keluar kamar yang menggendong Lingyi, Putri bungsu nya.

"Kau sudah pulang Yeobo? Kau mau makan dulu atau mandi dulu?" tanyanya.

"Sepertinya mandi dulu tak masalah" jawabnya.

"Baiklah. Biar ku siapkan air hangat dulu ya" sang istri pun melenggang masuk kedalam kamar untuk menyiapkan air hangat.

"Papa.. Apa Papa bawakan Lingling mainan?" tanya si bungsu yang balas senyuman oleh sang ayah.

"Maaf sayang, Papa tidak bawa apa-apa untuk kalian. Papa disana sangat sibuk, jadi tidak sempat untuk membeli oleh-oleh" jawabnya memberi penjelasan agar si bungsu tidak marah.

"Oh gitu ya Pa. Kalau gitu, kita beli disini saja yah. Ditoko yang biasa Papa belikan untukku" ucapan si bungsu membuat sang ayah mencubit gemas pipinya.

I'm promise (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang