13

1.8K 140 1
                                    

Kini Chanyeol dan Baekhyun serta Jaehyun sudah kembali ke Korea kemarin malam.

Namun sayang, Jaehyun terserang demam saat pulang dari sana -China.

Suhu tubuh Jaehyun panas, dan sampai siang ini belum juga turun. Untungnya Chanyeol bertindak cepat untuk membawa anaknya ke Rumah Sakit spesialis anak.

Chanyeol yang memang bergelar doktor, tetapi tidak bisa mengobati anaknya sendiri karena basic Chanyeol dibidang kandungan.

Baekhyun khawatir karena sedari pagi Jaehyun terus menangis dan saat dibawa ke Rumah Sakit, Jaehyun terserang demam yang cukup tinggi sampai-sampai diarea pipi serta perutnya timbul ruam-ruam merah.

Mereka sedang berada diruang pemulihan karena Jaehyun harus dirawat untuk sementara waktu.

"Chan, apa Jaehyun akan segera turun panas nya?" tanya Baekhyun yang sedang duduk disamping kasur inap Jaehyun.

"Tenang saja sayang, Jaehyun akan segera membaik. Tadi aku sudah konsultasi pada Dr. Choi" jawab Chanyeol sembari mengelus-elus pundak Baekhyun.

Rasa khawatir Baekhyun sedikit berkurang berkat Chanyeol yang terus menenangkannya. Pria tinggi itu tak henti-hentinya membuat kata-kata penenang agar istri mungil nya lebih tenang. Karena sedari pagi saat Jaehyun terus menangis, Baekhyun pun ikut menangis juga. Dan sampai detik ini istri mungilnya terus saja menangis. Pasalnya ini kali pertamanya Jaehyun sakit dan suhu tubuhnya sangat panas.

Saat Chanyeol mengelus-elus pundak sempit Baekhyun, seorang dokter yang menangani Jaehyun sekaligus rekan kerja Chanyeol datang. Melihat dan bertanya bagaimana kondisi Jaehyun saat ini.

"Chan, bagaimana kondisi anakmu? Sudah turun panas nya?" tanya Dr. Choi

"Sedikit, panas nya lumayan turun. Namun saat aku cek di termometer, yah masih cukup tinggi untuk suhu bayi" jawab Chanyeol.

"Terus saja beri paracetamol obat penurun panas. Kalau nanti malam masih panas, kemungkinan harus dibawa ke UGD" ucap Dr. Choi. Sementara Baekhyun tak mampu untuk berkata-kata. Hati serta pikiran selalu tertuju pada kesehatan si kecil Jaehyun.

"Terima kasih banyak Minho-ah" jawab Chanyeol sembari menepuk pelan pundak Dr. Choi atau sering dipanggil Minho.

Chanyeol dan Minho sebelum bekerja menjadi Dokter, mereka berdua memang sudah lebih dulu berteman. Baik Chanyeol maupun Minho sangat akrab sejak masa kuliah dulu. Kedua orang tua mereka pun sudah menganggap anak satu sama lain. Minho yang memang asli keturunan China pun sangat jarang bertemu dengan kedua orang tua nya. Maka dari itu, Park Siwon -ayah Chanyeol dan Park Seohyun -ibu Chanyeol- selalu memperhatikan Minho layaknya anak kandung sama seperti Chanyeol.

"Bagaimana kabar Ahjumma dan Ahjussi, Chan?" tanya Minho sembari mendudukkan diri di sofa dalam ruang inap Jaehyun.

"Baik. Appa menantang mu lagi untuk bermain tenis meja" jawab Chanyeol.

"Hahaha, aku selalu kalah kalau bermain tenis meja. Tapi kalau bertanding basket, sudah pasti aku yang menang" tawa Minho pecah saat mengingat masa remaja nya dulu.

Flashback on.

Saat itu Minho masih berumur 20tahun. Ia tinggal seorang diri di Kota besar, Seoul. Kedua orang tua nya tinggal di Shanghai, China.

Minho kuliah di Seoul karena sebuah Beasiswa yang ia dapat dari sekolahnya. Memiliki tubuh yang tinggi, otot yang kekar, serta skill yang tidak diragukan lagi membuat sosok Minho menjadi mahasiswa terpopuler dan terbaik di Kampus nya.

Bakat yang Minho miliki saat itu berada di bidang non akademik, yaitu bermain Basket.

Minho sangat jago dan ahli dalam bermain basket. Kemampuan nya tidak diragukan lagi, beberapa teknik pun sangat ia kuasai. Sampai-sampai guru olahraga di sekolah nya pun mampu ia kalahkah, dalam waktu kurang dari 5menit.

Namun, saat sudah menginjak kuliah, bakat yang Minho miliki terlupakan begitu saja. Tugas-tugas kampus yang tiap hari nya menanti, membuat bakat nya ditinggalkan.

Tetapi suatu saat, ketika ayah dari teman nya mengajak nya untuk bertanding olah raga yaitu basket, ia menjadi pemenang dalam permainan bola besar tersebut.

"Hei anak muda! Kau jago sekali, eoh!" ucap Siwon, ayah dari teman kampus nya.

"Maaf ahjussi, aku sudah mengalahkan mu" ledek Minho membuat Siwon geram namun itu hanya candaan.

"Kalau begitu, aku akan mengajakmu bertanding tenis meja. Sejutu?" Minho menggeleng kan kepala nya. Sedangkan Siwon hanya tertawa terbahak-bahak.

Minho memang jago dalam bermain basket, tetapi sangat lemah dalam tenis meja. Sudah puluhan kali ia dikalahkan oleh ayah dari temannya. Sudah puluhan kali juga ia minta diajarkan untuk teknik bermain tenis meja, namun tetap saja, skill nya susah ia pahami.

Flashback off.

"Kau ini. Sudah berkali-kali Appa ajarkan padamu, Minho-ah. Dasar cemen" ledek Chanyeol setelah Minho menceritakan masa lalu nya yang lemah dalam teknik tenis meja.

Cukup lama Chanyeol dan Minho mengobrol. Akhirnya Minho memutuskan untuk pamit undur diri karena harus menangani pasiennya lagi selain Jaehyun.

"Chan, Nona Baek, saya pamit. Nanti malam saya kesini lagi untuk melihat Jaehyun" Chanyeol dan Baekhyun mengangguk. Minho pun segera keluar dari kamar inap Jaehyun.

Sepeninggalan Minho, Chanyeol kembali berdiri disamping Baekhyun dan mengelus pucuk kepala Baekhyun lembut.

Baekhyun mengambil tangan Chanyeol dari kepalanya dan menggenggam nya erat. Baekhyun tak ingin kehilangan Chanyeol. Baekhyun tak ingin Chanyeol meninggalkan nya seperti mantan suami nya dulu.

"Jangan tinggalkan aku, Chan. Aku hanya punya kau dan Jaehyun disini. Aku takut sendirian. Jangan tinggalkan aku" ucap Baekhyun yang semakin lama semakin lirih berbicara nya. Air mata Baekhyun telah memenuhi pelupuk mata nya.

Chanyeol yang menyadari itu membalas genggaman tangan Baekhyun. Mengelus nya dengan sangat lembut. Lalu menciumnya dengan penuh Cinta dan kasih sayang.

"Aku janji tidak akan meninggalkan mu, Baekhyun sayang. Aku sudah berjanji pada kedua orang tua mu dan juga Tuhan, kalau aku akan selalu bersamamu sampai maut memisahkan kita. Kau jangan khawatir, aku janji tidak akan meninggalkan mu" balas Chanyeol yang membuat air mata Baekhyun jatuh.

"Terima hikss kasih, Chan" jawab Baekhyun yang sudah menangis.

I'm promise (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang