15

1.8K 139 1
                                    

Baekhyun sedang menyapu halaman rumah. Tiba-tiba telepon rumah nya berbunyi. Dengan cepat ia segera mengangkat panggilan tersebut.

"Yeoboseyo?"

"Apa benar ini dengan Ny. Park?"

"Iya benar, saya istri dari Park Chanyeol. Maaf, ada apa ya pak?"

"Saya hanya ingin memberi kabar, kalau suami anda mengalami kecelakaan dan maaf, suami anda tewas di tempat"

"TIDAKKKK......" teriak Baekhyun.

Baekhyun celingukan. Dan pandangan nya berhenti pada sosok pria yang sangat ia cintai sedang tertidur pulas di sampingnya.

"Syukurlah, untung hanya mimpi" Baekhyun menghela nafas lega.

"Astaga, mimpi apa itu?! Tuhan, tolong lindungi keluarga kami" lirih Baekhyun yang kembali membaringkan tubuhnya.

Tubuh Baekhyun menyamping. Menelisik lebih dalam wajah tenang Chanyeol saat tertidur. Baekhyun tersenyum kala tangan mungil nya menyentuh alis hitam Chanyeol, mata bulat Chanyeol, hidung mancung Chanyeol, dan terakhir bibir tebal Chanyeol yang selalu membuat gairah nya meningkat.

"Jangan menatapku seperti itu sayang, aku tau aku tampan" lirih Chanyeol dengan mata yang masih terpejam. Sedangkan Baekhyun terkejut seperti maling yang tertangkap basah oleh warga.

"Aku mencintaimu sayang. Aku tidak akan meninggalkan mu, aku janji" ucap Chanyeol setelah membuka mata nya dan mempererat pelukannya.

"Chan," Chanyeol bergumam. "Jangan tinggalkan aku, eoh" sambung Baekhyun.

"Ada apa sayang, kenapa wajahmu ketakutan sepeti itu" Chanyeol melihat jelas kalau raut wajah Baekhyun berubah seperti orang ketakutan.

"Aku tidak ingin berpisah denganmu, Chan. Aku baru saja mimpi buruk tentangmu. Aku tidak siap jika harus mengurus Jaehyun sendirian tanpamu" lirih Baekhyun dan sudah menitikan airmata.

"Sayang, dengar. Aku janji tidak akan meninggalkan mu

"Janji?"

"Aku janji sayang. Mana tega aku meninggalkan bidadari cantik seperti mu" goda Chanyeol yang membuat pipi Baekhyun merona. "Ya sudah, sekarang kembali lah tidur. Besok aku mendapatkan ijin libur, jadi kita bisa pergi seharian. Bagaimana?" Baekhyun mengangguk dan kembali tertidur didekapan Chanyeol.

**

Kini Baekhyun, Chanyeol, dan juga Jaehyun sedang berjalan-jalan disebuah pusat perbelanjaan dekat dari rumah. Baekhyun mengambil beberapa kebutuhan rumah tangga dan beberapa stok bulanan. Sedangkan Chanyeol dan Jaehyun berpisah dari Baekhyun yang sekarang berada di wahana permainan anak.

Jaehyun nampak girang menaiki wahana kereta bersama Chanyeol dibelakangnya. Jaehyun tak henti-hentinya tertawa, ia sangat bahagia ketika dibawa oleh sang ayah ke tempat wahana permainan.

"Dad-dy" ucap Jaehyun yang belum terlalu fasih berbicara.

"Iya sayang, Daddy disini" jawab Chanyeol.

Chanyeol terus mengendarai kereta yang ia naiki bersama Jaehyun. Mengelilingi luas nya gedung pada lantai dimana tempat wahana permainan tersebut berada. Sampai Jaehyun tertidur bersandar pada Chanyeol.

Setelah sadar kalau Jaehyun tertidur, akhirnya Chanyeol mengakhiri permainan nya dan segera menghampiri Baekhyun di supermarket.

*

Sementara di tempat pembayaran belanjaan, tiba-tiba ponsel Baekhyun bergetar. Dan ternyata sebuah pesan masuk dari suaminya.

📳 Sayang, aku tunggu di bangku depan penitipan
barang ya. Jaehyun tidur soalnya.

Baekhyun tersenyum setelah membaca pesan masuk dari suami nya. Dengan cepat ia menurunkan barang-barang belanjaan nya dari dalam keranjang untuk di totalkan.

Tak lama Baekhyun segera menghampiri Chanyeol yang sedang duduk memangku Jaehyun yang tempat nya tak jauh dari supermarket.

"Chan, ayo. Aku sudah selesai" ucap Baekhyun dari arah belakang Chanyeol.

Chanyeol menoleh dan tersenyum.

"Ayo" ucap Chanyeol.

"Sini, biar aku gendong Jaehyun" Chanyeol menyerah kan Jaehyun dan mendorong keranjang barang belanjaan Baekhyun menuju parkiran dimana mobilnya berada.

*

Tak sampai dua puluh menit, kini mereka -Baekhyun, Chanyeol, dan Jaehyun- sudah sampai dirumah.

Baekhyun turun lebih dulu, dan berjalan masuk kedalam untuk segera menidurkan Jaehyun dikamarnya.

Sedangkan Chanyeol sibuk menurunkan barang belanjaan Baekhyun yang diletakkan di bagasi mobil.

"Dasar wanita, sekalinya belanja tidak kira-kira" gerutu Chanyeol.

Bayangkan saja, Baekhyun hampir menghabiskan sebagian uang nya hanya untuk berbelanja bulanan.

Memang sih bukan belanja pakaian, tas, sepatu, atau semacamnya. Namun yang Baekhyun beli itu keperluan rumah tangga nya seperti bumbu dapur, kopi, teh, gula, mie instan, susu formula untuk Jaehyun, makanan ringan, serta susu kotak untuk dirinya yang sengaja Baekhyun beli untuk persediaan nya selama beberapa bulan kedepan.

Baekhyun kata sih, biar tidak usah repot-repot berlari ke toko saat kebutuhan nya hampir habis.

Chanyeol pun segera masuk kedalam rumahnya dengan kedua tangannya yang penuh dengan kantung belanjaan yang cukup besar ukurannya.

"Cape sayang?" tanya Baekhyun setelah keluar dari dalam kamar Jaehyun dan melihat suaminya yang kerepotan membawakan belanjaannya.

"Gwenchana. Apapun aku lakukan untukmu" lirih Chanyeol yang sudah duduk di sofa.

Baekhyun pun menghampiri Chanyeol dengan membawakan secangkir teh dan segelas air mineral.

"Hahaha maaf yah" Baekhyun tertawa kecil. "Minum lah, habis itu mandi. Biar ku siapkan air dulu" hendak Baekhyun bangkit dari duduknya namun pergelangan tangannya ditahan oleh Chanyeol.

"Nanti saja. Temani aku dulu disini, mumpung Jaehyun tidur" ucap Chanyeol yang masih memejamkan matanya.

Baekhyun merasakan hawa panas di sekujur tubuhnya. Ia sudah sangat paham kalau Chanyeol sudah berbicara seperti itu.

Dan benar saja. Belum air liur nya sampai didalam perutnya, Chanyeol sudah lebih dulu memajukan wajahnya dan bersiap untuk mencium bibir mungil Baekhyun.

"Sekali ini saja. Sudah hampir dua bulan, aku menahannya sendirian" ucap Chanyeol membuat Baekhyun merasa bersalah.

Tak ingin membuat istrinya berubah pikiran, dengan cepat Chanyeol menyesapkan bibir tebalnya diatas bibir mungil istrinya.

Bibir Baekhyun bagaikan candu dan obat penenang tersendiri untuk Chanyeol. Bibirnya yang mungil serta memiliki rasa yang manis membuat hormon seksual seorang Park Chanyeol membuncah.

Cukup lama mereka berciuman, akhirnya tangan kanan milik Chanyeol berusaha membuka kancing kemeja Baekhyun secara perlahan.

Sementara Baekhyun berusaha mati-matian menahan hasrat nya saat tangan besar Chanyeol berhasil memainkan ujung putingnya.

Chanyeol sangat tau dimana saja titik kelemahan dari istri nya. Maka dari itu, ia sekarang sedang membuat hasrat istrinya meningkat.

"Aaahhhhh" satu desahan lembut lolos dari bibir Baekhyun dan itu membuat libido Chanyeol menegang.

"S-Sayang..... Jangan aaahhhh jangan mendesah seperti itu" Chanyeol menggeram setelah mendengar desahan dari istrinya.

"Kauhh yang membuatkuhhh mendesahhh, Chan aaahhh" lagi, Baekhyun mendesah lagi saat area intim nya disentuh oleh ujung telunjuk Chanyeol.

"Ayo, pindah ke kamar" lirih Baekhyun yang sudah berada diatas pangkuan Chanyeol.

Setelahnya, hanya mereka lah yang tau. 🤭

I'm promise (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang