11

2K 151 0
                                    

Luhan sangat bahagia saat mengetahui adik serta keponakan nya mengunjungi rumah nya. Ia pun sedikit berlari menuju ruang tengah meninggalkan Sejeong dan Lingyi yang kerepotan dengan barang belanjaan nya.

"Baekhyunie..." teriakan maut seorang Byun Luhan membuat kedua anak adam dan hawa terkejut.

"Yak, Eonnie!" protes Baekhyun lantaran terkejut karena teriakkan kakaknya.

"Maaf" Luhan cengengesan. "Aku merindukanmu, Baekhyunie" sambung Luhan lalu memeluk tubuh mungil Baekhyun, Adik kandungnya.

"Aku pun sangat merindukanmu, Eonnie" balas Baekhyun yang memeluk tubuh Luhan erat.

"Dalam rangka apa kalian berkunjung kesini" tanya Luhan setelah melepaskan pelukannya dan duduk disamping Baekhyun.

"Aku hanya merindukanmu, serta ingin bertemu dengan Appa dan Eomma"

"Appa dan Eomma akan pulang Lusa dari Indonesia"

"Ada acara apa di Indonesia?" tanya Baekhyun heran.

"Hanya berlibur. Eomma tidak enak untuk mengajak kita katanya" jawab Luhan yang dibalas kernyitan didahi Baekhyun.

"Kenapa? Biasanya juga Eomma menelepon ku" Luhan mengedikkan bahunya.

"Eomma bilang tidak ingin mengganggu kita yang sudah berumah tangga" jawab Luhan lalu pandangan nya beralih ke si kecil- Jaehyun, keponakan nya.

"Hai sayang... Ini Imo" Luhan mencubit pelan pipi gembul Jaehyun yang sedang dipangku Chanyeol.

"Kau mengabaikan ku, Noona" ketus Chanyeol yang dibalas cengiran tak berdosa dari Luhan.

"Maafkan aku adik ipar yang tampan" Chanyeol memutarkan bola matanya malas. "Ohya, Sehunie sedang pergi bekerja. Mungkin besok pulang" sambung Luhan yang diangguki Chanyeol.

"Tidak ap-" ucapan Chanyeol terpotong oleh teriakan-teriakan maut dari ruang tamu.

"MAMAAAAAA....." Lingyi dan Sejeong berteriak secara bersamaan.

"Wae?! Sini, Nak. Ada Imo dan Samchon" balas Luhan dengab teriakan juga.

Baik Baekhyun maupun Chanyeol pun hanya bisa menutup kedua telinga. Mereka tidak mau gendang telinga nya pecah karena teriak-teriakan merdu dari Luhan.

"Yak, Eonnie! Gendang telinga ku pecah nanti!" protes Baekhyun lagi. Dan Luhan hanya cengengesan tak berdosa.

"Maaf maaf".

Tak lama Lingyi dan Sejeong pun menghampiri mereka- Baekhyun Imo, Chanyeol Samchon, dan Mama nya.

Kedua anak perempuan yang tidak pernah akur itu pun menghampiri Luhan- ibu nya, yang sedang menggendong Jaehyun diruang tengah.

"Imo... Samchon... Apa kabar?" tanya Sejeong.

"Baik Sejeong-ah" jawab Chanyeol. "Ohya, Samchon punya ini untuk kalian" sambung Chanyeol sembari mengeluarkan dua coklat batangan yang berukuran cukup besar.

"Woah, besar sekali Chanyeol-chun" jawab Lingyi lalu mengambil coklat itu dengan berseri-seri.

"Apa kalian senang? Aku tidak membawa banyak-banyak, biar nanti disini saja kita belanja ok" kedua anak perempuan itu pun mengangguk lalu memeluk tubuh Chanyeol dari kanan dan kiri.

"Xièxiè zhème duō shūshū (terima kasih banyak paman)" ucap Sejeong menggunakan bahasa mandarin.

Kedua anak Sehun dan Luhan memang sangat pandai dalam berbahasa. Tidak hanya menguasai bahasa Korea ataupun inggris saja, tetapi bahasa mandarin dan Jerman pun ia bisa dan sangat fasih.

I'm promise (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang