3

3K 227 3
                                    

Hari-hari Baekhyun dilalui dengan rasa bahagia dan berkecukupan. Ia selalu mengucap syukur atas semua karunia yang Tuhan berikan padanya.

Walau lelah, tetapi ia sama sekali tidak pernah mengeluh. Semua yang ia lakukan untuk kebahagian anak semata wayangnya kelak.

Ia sangat bersyukur kepada Dokter Park yang telah menolongnya kala itu dan membantunya hingga kini.

Bicara soal Dokter Park. Pria tinggi itu hampir tiap hari mengunjungi rumah Baekhyun dengan alasan sekalian lewat atau cuman sekedar bertemu Jaehyun.

Pria tinggi itu terlalu baik padanya. Baekhyun khawatir, kalau kekasihnya atau bahkan istri nya mengetahui pria itu sering berkunjung kerumahnya, takut wanitanya akan melabrak dan mengumpat nya.

Seperti sekarang contohnya. Pria tinggi itu sedang menggendong Jaehyun sesekali bayi mungil itu terkikik geli oleh tingkahnya.

"Park Chanyeol-ssi, apa wanita anda tidak marah kalau anda terus mengunjungi saya hampir setiap hari" tanya Baekhyun yang sedang mengaduk Teh.

"Saya masih sendiri Baek. Jadi tenang saja, tidak akan ada wanita yang melabrakmu" ucap jujur Chanyeol membuat Baekhyun menganga.

"Wae? Kau tidak percaya?"

"Huh? Ani, Chanyeol-ssi" Baekhyun mengelak dan kembali menuangkan Teh kedalam teko.

"Masa pria tampan seperti dia tidak ada satu wanita yang menempatkan hatinya?" - gumam Baekhyun dalam hati.

"Chanyeol-ssi, mari makan. Aku sudah masak banyak" ajak Baekhyun kepada Chanyeol untuk makan siang.

"Nee, kamsahamnida Baekhyunie" Baekhyun terkejut dengan sebutan yang Chanyeol lontarkan dari bibir tebalnya.

"Huh, nee mian. Mari makan" Chanyeol gugup bukan main.

**

Jarum jam menunjukkan pukul tiga sore, dan Chanyeol baru akan pamit.

"Baekhyun-ssi, gomawo. Aku pamit Nee" Chanyeol berlalu dari hadapan Baekhyun dan masuk kedalam mobil. Sedangkan Baekhyun masih menunggunya didepan pintu sampai mobil tersebut menghilang dari hadapannya.

"Sayang, kita mandi Nee" ucap Baekhyun kepada Jaehyun.

Sementara didalam mobil, hati Chanyeol terus berdebar tak karuan tiap kali mengingat wajah cantik Baekhyun. Pikirannya terus melintas bayangan wajah Baekhyun. Perasaan nya pun ikut menghangat setiap kali berada didekatnya.

Tanpa ia sadar, ia tersenyum tipis dengan bayangan Baekhyun yang melintas dipikirannya.

"Yak Park Chanyeol! Perasaan apa ini?! Tidak mungkin kau jatuh Cinta dengannya secepat ini kan?!" protesnya pada diri sendiri.

"Tapi.... Yak! Yak! Fokus pada jalanan, kau Park Chanyeol" sekali lagi Chanyeol protes pada dirinya sendiri.

**

Chanyeol merebahkan tubuhnya diatas King Size milikinya. Mata besarnya terpejam karena terlalu nyaman berada diatas ranjang.

Tiba-tiba ia terduduk lalu menyilangkan kedua kakinya diatas ranjang sambil merutuki dirinya sendiri.

"Yak Park Chanyeol! Kenapa otakmu selalu muncul wajah wanita itu! Tidak mungkin dia menyukaimu. Mantan suaminya saja lebih tampan darimu. Mana bisa kau merebut hatinya!" Chanyeol merutuki dirinya sendiri lantaran selalu terbayang wajah wanita mungil itu.

I'm promise (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang