Falco Datang

9 0 0
                                    


Hari rabu, berita tentang Kinara yang makan bareng Ariel di kantin belakang, langsung menyebar. Seantero Alexandria heboh, banyak yang nggak percaya, tapi banyak juga yang percaya. Hari itu Kinara jadi trending topik di Alexandria, ckckckck. Kinara berani bertaruh, pasti banyak yang akan mengincar kantin belakang untuk dijadikan tempat makan saat istirahat hari ini, mungkin mereka ingin melihat Ariel lebih dekat yang nggak bisa mereka lihat saat istirahat karena dia selalu nongkrong di kantin atas. Kinara hanya tersenyum membayangkannya.

Dan benar saja, seperti dugaannya, suasana kantin belakang langsung ramai, tak seperti biasanya. Bang Jaja dan penjual lainnya sedikit kerepotan melayani siswa yang mendadak ramai di kantin mereka. Kinara hanya senyum-senyum melihat semua itu dari pojokan kantin, sayang mereka salah besar. Ariel sudah memperhitungkan kejadian ini, jadi sampai bel masuk berbunyi Ariel tak nampak di kantin itu. Beberapa dari mereka memaki-maki kesal, terutama anak-anak IPA. Kinara ngakak abis ditempatnya. Dasar cewek-cewek suka cari perhatian.

Hari rabu ini dilewatkan Kinara dengan biasa saja. Kinara tau dia jadi bahan perbincangan di Alexandria, tapi sikapnya biasa saja, seolah-olah makan bareng Ariel bukanlah salah satu kejadian penting baginya. Padahal dalam hatinya dia sangat, sangat, sangat bahagia. Tapi baginya kebahagiaan itu cukup dia yang tau tak perlu dibagi ke orang lain, kecuali Arvi, dan teman-teman sekelasnya, yang pasti sudah merasa iri padanya terutama Renata dan Arista.

Renata dan Arista sedari tadi pasang tampang jutek pada Kinara. Kinara hanya tertawa-tawa senang melihat keduanya yang merasa kesal dengan keberuntungannya kemarin. Renata dan Arista malah menyesal tidak makan di kantin belakang, untung saja hanya Ariel, kalo Damar dan Viel juga ada, huh, nggak bisa dibayangin gimana murkanya mereka terhadap Kinara. Hahaha, ada-ada saja.

"Gimana rasanya makan bareng idola sekolah?" Falco tiba-tiba muncul dan duduk disampingnya. Seperti biasa, entah sejak kapan kebiasaan itu muncul, selalu jika Renata pergi meninggalkan bangkunya, bangku itu pasti diisi oleh Falco.

"Biasa aja," sahut Kinara sambil terkekeh pelan.

"Lo jadi trending topik loh di Alexandria. Bangga dong," kata Falco lagi. Kinara hanya tersenyum, tiba-tiba saja entah kenapa Kinara malas membahas Ariel saat dia berada di dekat Falco. Aneh.

"Jadi kan ntar sore." Kinara mengalihkan pembicaraan.

"Jadi lah," ujar Falco. "Lo berangkat bareng siapa?"

"Arvi mungkin. Dia kan ada jadwal latihan basket sore ini." Falco hanya tersenyum kecut.

Ariel dan Arvi, selalu keduanya.

¨

Kinara sudah siap didepan rumahnya, tinggal menunggu Arvi. Tadi dia udah bilang ke Arvi untuk nebeng ke sekolah rabu sore ini. Kebetulan Arvi ada latihan basket, jadi mereka bisa bareng. Nggak lama muncullah motor kawasaki ninja merah milik Arvi.

"Naik." Arvi mengendikkan kepalanya pelan menyuruh Kinara naik. Kinara mengangguk, kemudian naik ke motor yang lumayan gede itu.

"Lama lo Ar," omel Kinara.

"Ngapain sih lo sore-sore gini kesekolah?" Arvi tak menanggapi omelan Kinara, dia malah bertanya dengan suara keras. Arvi sengaja mengeraskan suaranya, karena tertutupi oleh kebisingan kenalpot racing-nya.

"Ada deh," jawab Kinara sambil mendekatkan wajahnya ke telinga Arvi.

Arvi mengerem motornya mendadak, kepala Kinara bahkan menubruk helm yang dipakai Arvi. "Sialan lo Ar, ngerem mendadak, kalo gue jatuh gimana!" protes Kinara kesal.

OMOIDE (KENANGAN) ENDWhere stories live. Discover now