Pengakuan Setelah Perpisahan

9 0 0
                                    

Malam ini suasana dirumah Kinara sangat ramai, karena malam ini Kinara merayakan ulang tahunnya yang ke 17, sekaligus perayaan kelulusan mereka. Semua anak-anak IPA hadir disana tanpa terkecuali, termasuk Nadia yang baru-baru ini dikenalnya. Marvin, Evelin, Manda, Devi, Jerry, Viel, Damar, Radit, dan Erick juga turut hadir meramaikan pesta ulang tahunnya. Kedua orang tua Kinara juga hadir malam itu, mereka sengaja terbang dari Singapura hanya untuk merayakan ulang tahun putri kesayangan mereka.

Hampir semua yang datang membawa berbagai macam kado untuknya, bahkan saking banyaknya kado-kado itu nggak buat lagi di meja, sehingga Bik Siti memindahkannya ke dalam rumah. Kinara tak lupa mengucapkan terima kasih pada setiap temannya yang mengucapkan selamat dan memberikan kado untuknya.

"Selamat ulang tahun sahabatku!!!"

Teriakan Arvi lumayan kencang sehingga membuat teman-teman yang lain menoleh padanya dan Melodi. Arvi menghampiri Kinara dan memberikan kadonya yang lumayan besar.

"Buat lo Ra!"

"Makasih Ar." Kinara menerimanya. "Apaan nih?"

"Kejutan, ntar lo buka aja." Kinara tersenyum.

"Selamat ulang tahun Ra," kata Melodi sambil menyalami Kinara.

"Makasih Mel."

"Kita gabung ama yang lain dulu ya Ra," pamit Arvi. Kinara mengangguk.

"Kinara!!"

Arista, Renata, DRY, dan Falco, muncul bersamaan. Kinara melambaikan tangan mereka, memang sedari tadi mereka yang belum menampakkan batang hidung mereka.

"Gue pikir kalian nggak datang."

"Nggak mungkin lah," sahut Arista. "Selamat ulang tahun ya."

"Makasih Ta."

Renata dan DRY juga mengucapkan selamat ulang tahun pada Kinara, kemudian mereka segera bergabung bersama yang lain.

"Selamat ulang tahun Ra," kata Falco cukup pelan. Dia mengulurkan tangannya pada Kinara.

Kinara menyambutnya dengan senyuman. "Makasih Fal."

"Maaf gue nggak bawa apa-apa."

"Nggak apa-apa kok Fal. Lo hadir aja, gue udah senang," keduanya tersenyum bersama.

"Sayang, acara bentar lagi mulai, ayo ke panggung utama." Ariel tiba-tiba muncul. Kinara mengangguk, dia mengikuti langkah Ariel ke panggung utama.

Nadia datang menghampiri Falco dan menggandengnya ke arah panggung. Semua yang hadir juga berkumpul didekat panggung utama.

Lagu Selamat Ulang Tahun mulai mereka nyanyikan, dilanjutkan dengan lagu tiup lilin, mereka bernyayi diiringi dengan petikan gitar Arvi.

"Ayo Ra, tiup lilinnya," teriak mereka.

"Make a wish dulu Ra!" Samy mengingatkan.

Kinara mengangguk. Dia menutup matanya dan mulai mengucapkan permohonannya dalam hati. Tepuk tangan riuh terdengar saat Kinara selesai meniup lilinnya. Entah apa yang di minta Kinara, hanya dia dan Tuhan yang tau apa permohonannya di ulang tahunnya kali ini.

Acara berikutnya adalah potong kue. Kinara dibantu Mamanya mulai memotong kuenya. Potongan pertama diberikannya pada Mama dan Papanya. Potongan kedua buat sahabatnya Arvi, dan potongan ketiga didedikasikan untuk orang yang spesial untuknya.

"Buat siapa yang ketiga Ra?" tanya Mamanya.

Kinara terlihat bingung. Dia menatap Falco, ingin rasanya dia memberikannya untuk cowok itu, tapi sosok Nadia disampingnya membuat Kinara mengurungkan niatnya. Dia berpaling pada Ariel.

OMOIDE (KENANGAN) ENDWhere stories live. Discover now