Remedial

13 0 0
                                    


Tidak terasa ujian semester akhirnya selesai. Hari sabtu kemarin sudah diumumkan oleh Kepala sekolah bahwa hari ini, hari senin sampai hari rabu adalah waktunya bagi semua siswa untuk memperbaiki nilai mereka, atau istilahnya adalah remedial. Berhubung waktu yang diberikan hanya 3 hari maka dari itu pelaksanaan remedialnya berlangsung sampai sore hari.

Nama-nama mereka yang ikut remedial sudah ditempel di kelas masing-masing untuk semua mata pelajaran. Untunglah Falco, Arista, Renata, dan Kinara, tak satupun nilai mereka yang harus diremedial, namun itu bukan berarti mereka akan santai selama tiga hari kedepan. Kinara, Arista, dan Renata sudah bertekad untuk membantu teman-teman mereka yang akan melakukan remedial. Falco juga setuju dengan ide Renata ini. Maka hari senin ini mulailah misi keempat anak itu untuk membantu teman-teman mereka.

¨

Pertama-tama mereka mem-fotocopy jadwal remedial itu. Setelah itu Renata membacanya lebih saksama.

"Jadi, cuman hari senin ini kelas kita remedial? Selebihnya nggak ada, iya kan," komentar Renata sembari membolak-balikkan jadwal yang sudah mereka fotocopy itu. Falco mengangguk.

"Gue heran, kenapa sih, di pelajaran Matematika paling banyak yang remedial?" timpal Arista.

"Iya, padahal kan soalnya enteng-enteng aja," sambung Kinara.

"Gue rasa, mereka salah masukin rumus. Gue udah coba dengan rumus lain, emang jawabannya ada di objektifnya. Makanya mereka terkecoh," terka Renata.

"Ya udah, sekarang kan jam 09.00, jadwal remedial Kimianya dari jam 09.00 sampai jam 11.00. Terus jam 12.30 sampe jam 13.30 Bahasa Inggris, dan yang terakhir jam 14.00 sampe jam 16.00, adalah Matematika. Sekarang kita ke Kimia dulu, remedialnya dimana?" tanya Renata.

"Lab Kimia," jawab Falco.

"Yuk," mereka berempat menuju lab Kimia.

Sesampainya di lab Kimia, mereka terkejut melihat yang remedial di Lab itu hanyalah Aldo sendiri. Entah kenapa, guru Kimianya tuh benci banget ama Aldo. Dan bukan hanya Aldo saja, sepertinya seluruh anak kelas IPA-1 dibencinya.

"Duh gimana nih, cuman Aldo sendiri. Bu Tamara jagain didepan lagi," keluh Arista. Sementara Aldo yang duduk di pojok belakang, memelas-melas minta bantuan kepada Renatacs.

"Ada ide?" tanya Renata.

Mereka menggeleng. Tiba-tiba dari kejauhan nampak Cacha menghampiri mereka.

"Gue ada ide," kata Cacha begitu sampai didepan Renatacs.

"Apaan?" tanya Falco.

Cacha membisikkan idenya pada Renata dan yang lainnya, mereka tersenyum simpul tanda setuju.

"Oke... mulai," komando Renata.

Cacha berlari ke arah pintu masuk yang ada diseberang tempat duduk Aldo, dia bersembunyi disitu. Pintu masuk lab emang ada dua, satu di depan, satunya lagi dibelakang. Pintu yang di belakang terletak tepat satu garis lurus dengan tempat duduk Aldo. Tiba-tiba..

"Hei kalian ngapain disini!" hardik Bu Tamara kepada Falco, Renata, Arista, dan Kinara yang berdiri didekat pintu depan.

Mereka sengaja mencari perhatian Bu Tamara dengan berdiri di depan pintu lab, dan sepertinya mereka berhasil. Bu Tamara menghampiri mereka, kesempatan itu tak disia-siakan Cacha yang langsung lari menuju meja Aldo, dan bersembunyi dibawah kolong mejanya. Aldo sempat takut, tapi Cacha meyakinkan semua akan baik-baik saja.

OMOIDE (KENANGAN) ENDWhere stories live. Discover now