22🎀

58 4 0
                                    

"HAPPY BIRTHDAY PAPAH"

Aku berlari pada lelaki Yang tepat berumur setengah abad itu. Dan memeluknya dengan sangat erat.

Setelah kemarin aku dan a Dzaki menghabiskan banyak waktu di pulau pribadinya sekarang untuk merayakan ulang tahun papah.

Semua keluarga berkumpul disini. Acaranya memang tidak mewah dan mengundang banyak orang. Hanya orang terdekat dan keluarga saja yang hadir.

Setidaknya ini sebagai rasa syukur atas bertambahnya usia papah.

Aku duduk di single sofa sedangkan a Dzaki duduk di samping ku. Ya you know what I mean.

"Kamu tau Layla? Putraku dan putrimu itu hampir saja membuatku terkena serangan jantung kemarin!"

Okay! Mamih mulai ngadu.

Kak Sena dan mbk Rena yang tadinya asik ngelusin perut mbk Rena juga ikut fokus dengan pembicaraan yang ujungnya pasti mengenai aku dan a Dzaki.

Papah hanya menaikkan sebelah alisnya.

"Gimana mungkin Liv?" Tanya mamah

"Iya! Mereka ke private island yg ada di Spanyol tanpa ngasih kabar apapun dan dengan pintarnya handphone mereka ga ada yg aktif. Aku sama Ahmad udah spot jantung. Sebelum Sam bilang katanya ada laporan dari bandara kalo Kiki sama Nana melakukan penerbangan hari ini. Iih!! Aku jadi pengen mites mereka berdua" ucap mamih kesel sendiri.

Duh imut nya mertuaku kalo kaya gtu. :)

Semua orang yang ada disana terkekeh geli dibuatnya.

"Namanya juga jodoh. Sifatnya ga akan jauh-jauh" ucap mamah masih disertai kekehan.

Aku ingat bagaimana khawatirnya mamih dan papih saat tau aku dan a Dzaki pergi tanpa pengawalan apapun. Ah tapi sudahlah. Yang terpenting aku dan a Dzaki tak apa-apa.

Pesta tak berlangsung lama bahkan sekarang aku sudah berada di rumah. Sedangkan a Dzaki pergi kekantor. Katanya ada yg memerlukannya disana.

Aku sedang duduk di tepi kolam dengan segelas jus mangga yang menemaniku.

Kakiku ku masukkan ke dalam air hingga tiba-tiba seseorang mengagetkan ku dari belakang. Hampir saja aku jatuh ke kolam jika aku tak segera menstabilkan keseimbangan ku.

"Apa sih La?!"

Iya barusan Lala yang hampir buat aku jantungan.

"Gapapa hehe, main yuk. Aku tau kamu bosen di rumah"

Ha?
Aneh banget ni bocah.

Aku beranjak berdiri.

Menggiringnya untuk duduk di kursi.

"Mau kemana?" Tanya ku to the point

"Ke Mall belanja. Udah lama banget kita ga shopping bareng" ucap Lala antusias.

"Fara dan Tasya?"

"Mereka ga ikut katanya sok sibuk"

Aku hanya tertawa pelan mendengar jawaban Lala. Lalu aku mengangguk untuk mengiyakan permintaannya tadi. Ya dan lagi aku sungguh senang melihat Lala bisa tersenyum kembali setelah hal yang menimpanya.

Aku dan Lala beranjak untuk pergi setelah sebelumnya mengirimkan pesan singkat pada a Dzaki. Meskipun itu percuma karena dia pasti akan tau lebih dulu sebelum aku berkata padanya. Setidaknya aku sudah minta izinnya.

Tak berapa lama kami sampai di sebuah Mall yang tentu saja itu Mall milik a Dzaki.

"Yee!! Sampe!!" Sorak Lala sambil turun dari mobil.

My Dzaki✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang