26.

7.1K 826 21
                                    

Tok tok tok

Aku berjalan kearah pintu dan membuka pintu rumah ku untuk menyambut orang yang baru saja bertamu ke rumah kami.

Well,sesungguhnya aku memang mau keluar rumah,jadi membuka pintu untuk tamu itu hanya selingan. Aku mau pergi ke rumah Luke Brooks dan menjemput Rain.

Aku terdiam kaget melihat siapa orang yang datang ini.

Kenapa dia ada disini?

Mau apa dia disini?

"Brooks? ada perlu apa?" tanyaku heran,ia diam,kemudian meraih sesuatu dari saku celana nya.

"Aku kemari karena permintaan Rain." ucapan nya membuat jantungku berdetak tak karuan.

Permintaan Rain?

Apa lagi ini?

"Kenapa dia?" tanyaku khawatir. Ia tidak menjawab dan memberiku seamplop surat.

"Baca sendiri." ucapnya,aku menatap surat itu dengan perasaan yang berkecamuk.

"Apakah dia baik-baik saja?" tanyaku khawtir,Luke mengangguk.

"Yeah. dia baik-baik saja." ucapnya. Aku menarik napas lega.

"Lalu...apa isi surat ini?" tanyaku,tapi ia mengedikkan bahu.

"Baca saja,aku tidak pernah membaca nya." ucap Luke.

Aku terdiam,berdoa dalam hati dan membuka amplop itu untuk kubaca.

Aku menatap tulisan rapi khas Rain,dan mulai membaca.

Dear Luke...

Taukah kau,bahwa proses pemulihan itu sangat lama?

Taukah kau,butuh waktu yang cukup lama untuk memperbaiki sesuatu yang rusak?

Bayangkan jika ada satu gucci besar yang pecah,Luke. Kau akan butuh waktu yang sangat lama untuk menyusun,merekatkan,dan membangun gucci itu agar kembali menjadi gucci yang utuh.

Gucci itu sama seperti ku,Luke.

Aku hancur,rusak,berantakan.

Namun bedanya,tidak ada yang bisa memperbaiki ku kembali.

Tidak ada,kecuali aku.

Kecuali kau.

Kau berhasil menemukan potongan gucci yang hilang dari ku,Luke. Kau mengembalikan potongan itu dan membuat gucci ku kembali lengkap.

Namun aku butuh waktu untuk menyusun nya kembali.

Aku butuh waktu untuk menyusun gucci ku yang hancur berantakan.

Aku butuh waktu untuk memperbaiki diriku, dan menyusun hati juga pendirian ku yang telah hancur berantakan.

It may take a long times,Luke.

Will you be fine?
Will you wait for me?


Aku egois,Luke.
Aku tidak pernah memikirkan perasaan mu. aku selalu memikirkan diri ku sendiri.

Dan aku akan mengerti jika kau lelah,jika kau meninggalkan aku lagi.
Aku tidak akan marah,sungguh.

Aku butuh waktu,tapi aku tau kau tak punya banyak waktu lagi disini.

Jika kau memutuskan pergi tanpaku,aku mengerti Luke.
Karena mungkin,aku akan berada di tempat ini dalam waktu yang lama,mungkin mereka tidak akan membiarkan aku keluar hanya dalam jangka waktu seminggu.

Jika kau lelah menunggu,aku mengerti.

Aku hanya ingin kau tau,bahwa apapun yang terjadi,aku tetap mencintaimu.

Terima kasih,Luke.
Untuk semuanya..


Love,

Rain.




Aku mengerjapkan mata,dan kemudian menatap Luke yang ada di depanku.

"Dimana dia sebenarnya?" tanyaku parau.

"Pusat rehabilitasi." Ucap Luke Brooks.

Aku terdiam,tak tau apa yang barus ku katakan lagi.

"Dia ingin kembali menjadi Rain yang pantas untukmu." Ucap Brooks lagi,dan kemudian,tiba-tiba ia berbalik badan,meninggalkan aku.

Sebelum Luke semakin jauh,aku memanggil namanya,dan menghampiri ia yang berdiri menunggu.

"Bisa tolong aku?" ucapku,ia mengerutkan kening. Aku menarik napas dan kemudian mengambil sesuatu dari dompet ku,dan memberikan nya ke Luke.

"Berikan ini pada Rain,dan bilang bahwa aku akan menunggu dia di bandara. Jangan sampai telat." ucapku ketika aku membeikan tiket pesawat Rain ke Luke.

"Bilang padanya,bahwa aku akan selalu menunggu nya."


****

Looking for RainellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang