16.

9.7K 957 40
                                    

Sebelum Rain berjalan lebih jauh lagi,aku segera berlari mengikuti nya,aku tidak mungkin membiarkan dia pergi begitu saja seperti itu.

Aku bisa jadi keras kepala jika aku mau,dan saat ini aku sedang keras kepala.

Aku keras kepala untuk mendapatkannya kembali.

"Bagaimana keadaan mu saat ini,Rain?" tanyaku saat langkah kami sudah sejajar. Ia menoleh kepadaku sambil menyalakan rokok nya.

Aku hanya bisa menatap gadis ku yang merokok di sebelah ku ini.

Dia berubah..

Keadaan yang membuatnya berubah..

"Lebih baik dari sebelum nya. Seperti yang kau lihat,aku tetap terurus,dan aku tidak kurus karena kekurangan makanan." ucapnya.

"Waktu itu aku mencari mu ke rumah..tapi ayahmu bilang kau tidak ada.." ucapku pelan,Rain tertawa sinis.

"Tentu saja aku tidak ada,dia mengusirku." jawabnya sambil tertawa walaupun tawa sinis.

Gadis ini..

Sejak kapan dia jadi sedingin ini?

Biasanya,ia pasti akan menangis jika menghadapi hal seperti ini..

Apakah Rain menahan air matanya? atau ia hanya berusaha menyembunyikan perasaan sesungguhnya? atau memang hatinya sudah menjadi batu?

Tuhan...

Gadis ini benar-benar membuatku sakit dan sedih.. jika aku tidak meninggalkannya,mungkin dia tidak akan seperti ini..

"Lalu..kau sekarang tinggal dengan siapa?" tanyaku.

"Luke." jawabnya santai seolah tidak ada hal yang salah. Dia tidak tau bahwa saat ini darahku sudah memanas,aku sangat marah ketika tau bahwa Rain tinggal bersama Luke Brooks itu.

"Tinggalkan rumahnya,Rain. Kau bisa ikut aku pulang." ucapku,ia menoleh kearahku dan tertawa dingin.

"Jangan bercanda." Jawabnya datar.

"Aku tidak bercanda,aku serius." ucapku. aku mengenggam tangannya erat. "Seperti yang aku bilang,Rain. aku kesini untuk memperbaiki segalanya,memperbaiki hubungan kita,dan aku ingin mengajak mu untuk ikut tour bersama aku dan teman-temanku. aku ingin agar kau selalu bersama ku,Rainella Summer. aku tidak akan meninggalkan mu." ucapku sungguh-sungguh,ia menatapku dalam.

"Tapi kau sudah pernanh meninggalkan ku." jawabnya.

"Aku tau,aku benar-benar bodoh.. tapi aku kembali,Rain. aku kembali untukmu. dan aku tidak akan meninggalkan mu lagi." ucapku. Rain diam,mata biru nya beradu dengan mata biruku.

"Semua orang yang ku sayang meninggalkan aku,kenapa kau tidak?" ucapnya,aku menggeleng kuat-kuat.

"Aku tidak akan meninggalkan mu lagi,Rain. ini janjiku." ucapku sambil mengenggam kedua tangannya.

"Beri aku satu kesempatan lagi untuk memperbaiki semua nya." bisikku,kali ini aku mengusap pipinya. Ia diam membisu.

Aku mengecup puncak kepala nya penuh sayang.

"Rain,tanggal 30 nanti aku harus kembali ke London,dan aku sudah menyiapkan tiket untukmu. Kau akan pergi bersama ku,kita tinggalkan kota yang membosankan ini. Aku ingin kau menemaniku saat aku mengejar mimpi. Aku ingin kau menjadi cahaya yang menuntunku pulang ke rumah. Aku ingin kau ikut bersamaku,karena kau adalah rumah bagiku,Rain. kau tanah tempatku berpijak." Ucapku,aku menangkup kedua pipi Rain dan menempelkan dahi ku di dahi nya.

"Kurang 20 hari lagi..biarkan 20hari ini menjadi pembuktian ku,Rain. aku akan berusaha membuatmu kembali mencintaiku. aku akan berusaha meyakinkan mu untuk kembali mempercayaiku. aku akan berusaha,Rain. tolong beri aku kesempatan.." ucap ku , ia diam.

"Tolong buka hati mu untukku,Rain." ucapku parau. Ia terdiam,dan kemudian satu hal yang tak pernah kuduga terjadi.

Ia mengangguk.

"One last chance." Ucapnya,aku tersenyum lega dan tanpa sadar memeluknya erat.

"Thank you so much,princess." ucap ku.

Dan ia memberi satu kejuatan lagi.

Rain memelukku balik.

Aku tersenyum senang dan bersyukur dalam hati.

Karena perbuatan kecil Rain menunjukkan bahwa setidaknya ia masih mencintaiku.

*****

Looking for RainellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang