5. Losing Control

1.2K 175 65
                                    

Cassie menyadari sepenuhnya kalau itu mungkin akan menjadi keputusan yang bodoh, tetapi dia memilih tetap melakukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cassie menyadari sepenuhnya kalau itu mungkin akan menjadi keputusan yang bodoh, tetapi dia memilih tetap melakukannya. Lagipula, orang-orang membuat keputusan bodoh setiap harinya. Untuk alasan apa dia tidak boleh membuat keputusan bodoh sesekali?

Cincin sakti itu sudah berada dalam kotak aksesorisnya selama hampir satu bulan. Dan setiap kali dia melihatnya hanya tergeletak tak berguna di sana, keinginan untuk mengenakannya kembali semakin menguat. Bagaimana mungkin dia bisa selamanya mengabaikan benda yang begitu cantik, begitu mempesona, dan memiliki kemampuan yang begitu menggiurkan?

Dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau insiden di Hawaii waktu itu tak lebih dari sebuah kecelakaan. Jika dia bisa lebih berhati-hati dengan tidak terlibat dalam pertengkaran dengan siapapun, hal seperti itu tak akan pernah terulang lagi. Itu jelas membutuhkan usaha yang keras mengingat banyak sekali orang-orang menyebalkan di sekitarnya, tetapi Cassie sama sekali tidak menyesali keputusannya itu. Apalagi ketika melihat hasil dari keputusannya yang ternyata sangat memuaskan.

Cincin itu ternyata lebih dari sekedar menakjubkan. Benda itu tidak hanya membuatnya mampu meluncurkan mantra yang tidak dia kuasai sebelumnya ataupun mantra yang belum pernah dia pelajari. Secara mengejutkan, dia juga mampu dalam banyak hal lainnya. Seperti ketika pelajaran Ramuan, dia jadi mampu membuat ramuan yang rumit lebih baik bahkan dari Albus yang terkenal paling ahli dalam pelajaran itu. Atau ketika dalam pelajaran Transfigurasi, dia jadi satu-satunya yang mampu mentranfigurasi seekor kucing menjadi sepenuhnya lenyap. Mentrasfigurasi benda atau hewan menjadi lenyap adalah salah satu tantangan terbesar untuk para murid, dan Cassie melakukannya dengan begitu mudah. Dan semuanya berkat cincin itu.

Seakan tidak cukup sampai disitu, cincin itu kembali membuat Cassie terperangah dengan kemampuan berkomunikasi yang diam-diam dimilikinya. Hal itu diketahuinya ketika dia tanpa sengaja tertidur dalam pelajaran Herbologi dan Profesor Longbottom selaku guru yang sedang mengajar langsung mencercanya dengan pertanyaan tentang Gillyweed setelah membangunkannya. Dia jelas tidak tahu jawaban dari pertanyaan itu karena selain dia tidak mendengarkan pelajaran, dia juga terlalu malas untuk membaca buku.

Lalu tiba-tiba, berlian safir biru pada cincin di tangannya berpendar samar. Seperti sebuah keajaiban, Cassie mendengar sebuah suara yang memberitahunya segala sesuatu tentang Gillyweed. Dia cukup pintar untuk menyadari bahwa suara itu hanya ada dalam kepalanya sendiri. Suaranya terdengar seperti suara lagu-lagu kesukaannya yang tanpa sengaja terngiang karena terlalu sering dia dengarkan, nyata namun bergema dengan aneh.

Dan semenjak kejadian itu, cincin tersebut menjadi lebih sering berkomunikasi dengannya ketika tak ada orang di sekitarnya. Benda itu tidak hanya mencoba memberinya masukan terkait pelajaran, tetapi juga ikut menanggapi hal-hal yang bersifat lebih pribadi. Cassie bahkan harus beberapa kali menyuruh cincin untuk itu diam dan berhenti mencampuri urusannya. Namun sama halnya seperti manusia, benda kecil itu ternyata juga sulit untuk dibilangi. Menyebalkan memang, tapi setidaknya dia jadi tahu kalau dia selalu bisa mengandalkan benda itu untuk berada dipihaknya.

Cassiopeia Malfoy And The Cursed Ring ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang