NP : Jason Mraz ft. Colbie Caillat (Glee Version)
Sejujurnya, Cassie sama sekali tidak memiliki tempat tujuan untuk pergi. Dia hanya terus membiarkan kakinya melangkah menjauhi rumahnya yang tiba-tiba terasa begitu menyesakkan. Dan tahu-tahu dia malah sampai di taman komplek perumahan tempat kediamannya berlokasi.
Tak banyak orang yang berada di sana dan itu adalah pertanda yang bagus. Berada di tengah keramaian adalah hal terakhir yang diperlukan saat ini, terlebih ketika dia merasa tidak bisa menahan diri lebih lama lagi.
Setelah dia menjatuhkan diri di kursi taman yang kosong, air mata yang telah dia tahan ikut jatuh ke pipinya. Sesungguhnya Cassie bukan tipikal perempuan yang cengeng. Tetapi itu bukan berarti dia tidak pernah menangis sama sekali. Dia biasanya hanya menangis ketika sangat frustasi akan sesuatu, persis seperti yang dia rasakan saat ini.
Cassie tahu dia tidak seharusnya berkata sekasar itu pada orangtuanya. Reaksi yang mereka berikan tidak sepenuhnya salah, dia menyadari kalau dia memang sudah kelewat sering berbohong. Meskipun begitu, rasanya tetap menyakitkan melihat orangtuanya sendiri tidak memiliki keyakinan sedikitpun padanya.
Apa mereka serius berpikir kalau dia akan mampu melakukan hal-hal sejahat itu atas kemauannya sendiri?Demi Merlin, dia bukan orang jahat!Bagaimana mungkin mereka bisa berpikiran serendah itu tentangnya?Bagaimana mungkin mereka bertindak seolah mereka tidak mengenalnya sama sekali?
Tiba-tiba saja dia mendengar suara langkah kaki yang mendekat dan membuatnya berhenti menangis. Tangannya bergerak untuk mengusap pipinya dengan kasar, menghapus jejak air mata yang berada di sana sebelum menoleh pada sumber suara. Dia tidak pernah suka menunjukkan air matanya pada orang lain. Dia selalu berpikir kalau akan lebih baik hanya dia yang tahu kesedihannya sendiri.
"Syukurlah aku mengikuti jejak kaki yang benar," kata si pemilik langkah kaki yang ternyata adalah Albus.
Cassie melirik sekilas dan langsung menyadari kehadiran mantel panjang yang tersampir pada lengan lelaki itu. Sangat jelas kalau mantel itu dimaksudkan untuknya, mengingat Albus sendiri telah mengenakan mantel lain sementara dia tidak mengenakannya karena terburu-buru pergi. Dia senang dengan perhatian yang diberikan lelaki itu, tetapi dia agak berharap kalau orangtuanya yang akan melakukan itu padanya untuk membuktikan kalau mereka memang masih peduli padanya.
"Jangan tersinggung, Al, tapi aku benar-benar tidak ingin ditemani saat ini," katanya dan membuang muka. Dia punya firasat kalau matanya pasti memerah karena menangis, jadi dia tidak ingin Albus melihat itu.
Bukannya pergi meninggalkannya, Albus malah duduk di sebelahnya. Dan sedetik kemudian, cowok Potter itu melingkarkan mantel yang dibawanya ke tubuh Cassie sembari berujar, "Aku tidak mengerti bagaimana kau bisa tahan dengan cuaca sedingin ini tanpa mantel."
Sejujurnya Cassie merasa kedinginan sejak tadi. Sweater yang dia pakai tidak cukup tebal untuk menghalau dinginnya malam dan tidak mungkin dia kembali ke rumah hanya untuk mengambil mantel. Dia berusaha keras untuk mengabaikan dinginnya malam yang terasa sangat menusuk sebelumnya, tetapi dia sendiri tidak tahu sampai kapan dia bisa bertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassiopeia Malfoy And The Cursed Ring ✅
FanfictionMemasuki tahun kelima, hal-hal menjadi semakin rumit bagi Cassiopeia Malfoy. Dia telah berusia limabelas tahun dan menginginkan lebih banyak kebebasan. Sementara orangtuanya justru menginginkan lebih banyak tanggung jawab dari dirinya. Memiliki cinc...