8. Now Or Never

1K 176 104
                                    

Dua minggu yang sulit akhirnya berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua minggu yang sulit akhirnya berlalu. Kalau bukan karena kedua saudaranya dan Albus, Cassie tidak yakin dia akan mampu melaluinya.

Dia tidak berhenti mendapatkan tatapan atau bisik-bisik yang kurang menyenangkan setiap kali dia lewat. Selain itu, orang-orang juga seakan sengaja menunjukkan bahwa mereka sedang menjauhinya. Tak ada yang mau duduk di sebelahnya ataupun dipasangkan dengannya di kelas. Kalau tidak ada Albus, dia pasti sudah memilih untuk membolos kelas.

Seakan tidak cukup sampai disitu, keadaan malah lebih buruk lagi di Aula Besar. Setiap kali dia pergi ke sana untuk mengisi perut, orang-orang akan menggeser duduknya sejauh mungkin sehingga membuat banyak ruang kosong di sekitarnya. Kehadiran Albus sendirian juga tidak cukup untuk mengisi kekosongan yang menyedihkan itu. Untung saja ada Scorpius dan Orion yang bersedia pindah ke meja Slytherin dan duduk di dekatnya juga.

Saat itu adalah kamis pagi yang cerah di Aula Besar. Cassie baru saja menyendokkan sereal ke mulutnya ketika terdengar deru yang keras dan sekitar seratus burung hantu terbang masuk, beputar-putar di aula dan menjatuhkan surat dan paket kepada para murid yang asik berceloteh. Scorpius yang duduk di seberangnya, dengan sigap menangkap sepucuk surat yang memang dijatuhkan kepada lelaki itu. Cassie bahkan tidak perlu bertanya lagi dari siapa surat yang diterima kakaknya itu ketika melihat segel suratnya yang berupa lambang huruf 'M'.

Setelah membuka lipatan surat tersebut, Scorpius mulai membaca isinya seraya menyeruput minuman dari piala emas. Sementara itu, Cassie tidak bisa berhenti melirik kakaknya itu dengan penasaran.

"Dari Mum," kata Scorpius memberitahu. Ini hampir seperti dia bisa membaca dengan jelas rasa penasaran adiknya. "Dia hanya ingin tahu apakah lenganku betulan sudah sembuh atau tidak, mencoba memastikan kalau aku tak akan membuatnya dan Dad jantungan lagi dengan kecelakaan lain di pertandingan Quidditch minggu depan." Lelaki itu kemudian mengeluarkan tawa singkat yang terkesan dipaksakan. "Tipikal Mum sekali," sambungnya dan melipat kembali surat tersebut.

Cassie menatap kakaknya itu dengan sebelah alis terangkat. Dari gelagat Scorpius yang mendadak aneh, jelas sekali bahwa ada yang lelaki itu coba tutupi. Segera saja Cassie mencoba meraih surat tersebut dari tangan Scorpius untuk mencari tahu kebenarannya, tetapi Scorpius lebih cepat. Kakaknya itu sudah terlebih dulu menjauhkan surat miliknya dari jangkauan Cassie.

Melihat tatapan menuntut yang diberikan adiknya, Scorpius akhirnya menyerah dari usahanya untuk menutupi itu. Sambil berusaha terdengar sebiasa mungkin, dia berkata, "Mum juga sempat menanyakan tentang orang yang menyerangku waktu itu. Dia ingin tahu apakah pelakunya sudah ditemukan atau tidak."

Mendengar hal itu, seketika Cassie merasakan sentilan rasa bersalah yang mencekik ulu hatinya. Pantas saja Scorpius memilih untuk tidak membahas itu tadi.

"Aku masih tidak mengerti. Bagaimana mungkin kau sama sekali tidak melihat orang yang menyerangmu? Memangnya bagaimana kronologis kejadiannya?" Albus yang duduk di sebelah Cassie akhirnya ikut bersuara.

Cassiopeia Malfoy And The Cursed Ring ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang