Tokoh Utama

506 17 0
                                    


Panji termenung, dia tidak memiliki keberanian untuk menghadapi satu nama yang menjadi otak dari semua ini.

Satu nama yang disebut oleh rakryan Madaraka itu cukup membuat dia sedikit ragu untuk bergerak.

Satu nama yang dikenal sangat dekat dengan raja Majapahit sebelumnya, bahkan bisa dikatakan dialah pahlawan perang paregreg.

" saya tidak berani tuan Danang wirtana, orang ini berada dalam lindungan tembok istana yang begitu tebal, dan tidak ada yang bisa menyentuhnya selain gusti ratu stri Suhita "

" apa kamu yakin ? "

Panji sudah menduga sebelumnya, jika menyebut nama orang yang satu ini, pasti dikalangan istana tidak akan mempercayainya.

" semua bukti sudah mengarah kesana tuan Danang wirtana "

Danang wirtana ganti yang terdiam, dia mulai bingung untuk bisa mengambil tindakan.

" mungkin yang bisa membantu kita cuma gusti putri Surawardhani tuan Danang wirtana ? "

" aku rasa itu usul yang baik"

Gusti putri Surawardhani cuma tersenyum kecil mendengar apa yang Danang wirtana utarakan, tidak ada rasa terkejut sama sekali, saat Danang wirtana menyebut salah satu nama orang istana.

" mohon maaf gusti putri, kenapa anda tidak terkejut ?"

Sejenak dia terdiam, namun tak lama kemudian keluarlah kata kata dari adik Wikrama wardhana tersebut.

" sebelumnya aku memang mencurigai dirinya, tapi aku melihat kedekakatan dirinya dengan adikku, maka aku ingin bukti yang kuat sebelum menjeratnya "

" apa yang akan kita lakukan gusti putri ? "

" menemui gusti ratu stri Suhita "

Menghadap gusti ratu stri Suhita merupakan pengalaman kali pertama bagi Panji selama menjadi prajurit Majapahit.

Untuk memasuki pendopo istana saja tidak pernah, apalagi melihat sang penguasa Majapahit.

Ada perasaan senang dan juga takut, perasaan itu kini bercampur aduk pada diri Panji.

Gusti ratu stri Suhita tidak mengeluarkan sepatah kata, saat nama Panji disebut oleh Danang wirtana.

Tidak ada kata, namun sorot mata yang tajam langsung tertuju kepada Panji.

Panji cuma tertunduk, dia tidak berani menatap balik gusti ratu stri Suhita, hatinya penuh tanda tanya, apa kehadiran dirinya di pendopo istana ini tidak diharapkan oleh gusti ratu ?.

Danang wirtana menceritakan semua dari awal hingga akhir, dia juga merasa takut, jika gusti ratu stri Suhita tidak percaya akan nama nama yang dia sebutkan.

Setelah mendengar semua penjelasan Danang wirtana, gusti ratu stri Suhita menatap kearah bibinya Surawardhani, cukup dengan anggukan kepala dari bibinya tersebut sudah menjadi pertanda, jika yang Danang wirtana katakan benar adanya.

" dendam ibuku akan terbalaskan "

Ujar gusti ratu stri Suhita lirih.

Danang wirtana dan Panji langsung terkejut mendengar ucapan tersebut, tapi tidak bagi Surawardhani.

Bagi Danang wirtana dan Panji mereka sudah lupa akan peristiwa pada perang paregreg, tapi tidak untuk gusti ratu stri Suhita.

Ksatria Majapahit 3 Tahta SuhitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang