Suhita Naik Tahta

609 26 0
                                    

" tidak ada artinya perang paregreg, kalau pada akhirnya anak cucu Wirabhumi yang duduk di tahta Majapahit "

Ungkapan itu muncul dari sebagian orang orang istana yang merasa kecewa karena Suhita yang akhirnya menjadi ratu di Majapahit.

Pada mulanya mereka berharap, jika yang nantinya naik tahta adalah bhre Paguhan, atau Surawardhani.

Ternyata mereka salah, gusti prabhu sendiri yang menjelang akhir hayatnya menunjuk Suhita sebagai penerus dirinya.

Ini menjadi pukulan telak bagi sebagian orang orang istana yang tidak menginginkan anak cucu Wirabhumi menduduki tahta Majapahit.

Selain bhra Narapati yang tidak setuju dengan naiknya Suhita menjadi ratu Majapahit, ada Lembu panuruh yang juga tidak setuju, dan orang yang paling getol menentang Suhita menjadi ratu.

Lembu panuruh mempengaruhi beberapa kalangan istana, agar tidak patuh kepada Suhita.

Dia sangat gencar mempengaruhi para pejabat istana, agar bisa menggagalkan penobatan Suhita sebagai ratu Majapahit.

" aku tidak ingin anak cucu Wirabhumi memerintah Majapahit "

Ucapan itu dia utarakan saat bertemu dengan bhra Narapati.

Lembu panuruh merasa menjadi orang paling berjasa dalam perang melawan Wirabhumi, sehingga dia sangat kesal, saat keturunan Wirabhumi akan dinobatkan menjadi ratu Majapahit.

Meski pemikiran mereka berdua sama, namun bhra Narapati tidak menunjukkan sikap secara terang-terangan kalau tidak mendukung Suhita didepan Lembu panuruh.

" kita harus gagalkan penobatan ini "

Lanjut Lembu panuruh.

" jangan katakan kita, itu pemikiranmu, dan bukan pemikiranku "

Sanggah bhra Narapati.

" tapi ingat, anda yang membunuh Wirabhumi "

" itu perang Lembu panuruh, dan dalam perang semua bisa dimaklumi "

" sekarang anda berdiri dibelakang saya, atau sebaliknya ? "

" jabatan rakryan mantri cukup tinggi Lembu panuruh, apa kau tidak sayang dengan jabatan itu ?"

Pertanyaan balik dari bhra Narapati yang membuat Lembu panuruh diam seketika.

" berpikirlah baik baik sebelum bertindak "

Lanjut bhra Narapati.

Lembu panuruh bagai orang yang tenggelam dilautan, bernapas saja sudah susah, apalagi berkata kata.

" kalau kau ingin menggagalkan putri Suhita naik tahta, lalu siapa yang kau harapkan menjadi penguasa ? "

" gusti putri Surawardhani, atau siapapun "

" pemikiranmu dangkal Lembu panuruh "

Lalu bhra Narapati menceritakan pertemuannya dengan gusti putri Surawardhani, dan menjelaskan jika adik Wikrama Wardhana itu setuju jika Suhita naik tahta.

Kembali terdiam, cuma itu yang bisa dilakukan Lembu panuruh, jalan pemikirannya terasa sudah buntu.

Pada mulanya dia berharap bhra Narapati bisa berdiri di belakang dirinya untuk mendukung pemikirannya.

" kalau lewat jalan ini kita tidak berhasil, kita akan gunakan kekerasan "

" kamu memang goblok Lembu panuruh, kalau kau mau mengerahkan prajurit, prajurit mana yang mau berdiri di belakangmu ?, bisa jadi kau sudah aku bunuh saat ini juga "

Lagi lagi pemikiran Lembu panuruh termentahkan oleh bhra Narapati, dia kian kebingungan dengan pemikiran dirinya sendiri.

" sudahlah Lembu panuruh, sipapun yang jadi penguasa kita dukung saja, dan setia "

Akhirnya stri Suhita dinobatkan menjadi ratu Majapahit dengan gelar Sri Suhita, dan menjadi penguasa ketujuh Majapahit.

Ksatria Majapahit 3 Tahta SuhitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang