Tahta Suhita 2

589 27 0
                                    


Karena Suhita adalah perempuan yang bhra Narapati takutkan jika menjadi raja Majapahit, dia mencoba ingin tahu apa yang akan surawardhani katakan, jika nama Suhita dia sebut.

" mohon ampun gusti putri "

" lanjutkan paman "

" kenapa bukan bhre Paguhan yang ditunjuk gusti prabhu Wikrama Wardhana ? "

Dengan tenang Surawardhani memberikan alasan tidak ditunjuknya bhre Paguhan sebagai pewaris tahta kerajaan oleh gusti prabhu Wikrama Wardhana adalah, dia anak selir dari Rajasa Kusuma, dan secara silsilah juga sangat lemah.

Namun saat Surawardhani menyebut nama Suhita, keringat dingin langsung keluar dari tubuh bhra Narapati.

" tapi dia cucu orang yang pernah memberontak pada Majapahit "

Sangkal bhra Narapati.

Surawardhani cuma tersenyum mendengar bantahan bhra Narapati tersebut.

" secara silsilah gusti putri Suhita juga tidak begitu kuat"

Ujar bhra Narapati lagi untuk memperkuat sangkalannya.

" dia kuat silsilahnya paman Narapati, sangat kuat "

Ujar Surawardhani sambil menatap putranya Ratnapangkaja.

Tidak bisa dipungkiri, orang yang paling Narapati takutkan adalah Suhita,

Meski Suhita  saat itu belum lahir  ketika kakeknya dia bunuh dengan memenggal kepalanya pula, namun dalam kecurigaannya, bhre Daha pasti menceritakan peristiwa tersebut pada putrinya.

Dia takut jika kelak Suhita menjadi ratu Majapahit, maka hal pertama yang ditakutkan adalah pembalasan dendam terhadapnya.

Bhra Narapati mencoba untuk menepis semua ketakutan yang bersemayam pada pikirannya, namun tidak pernah bisa hilang.

Dalam keadaan yang mulai lemah, gusti prabhu mengumpulkan semua keluarga dan para pejabat istana.

Muncul desas desus dari kalangan orang orang istana, jika pada hari ini gusti prabhu akan menunjuk pengganti dirinya.

Gusti prabhu mengamati semua orang yang ada di sekelilingnya, tidak ada satupun yang tidak hadir pada hari ini, semua pejabat istana hadir, begitu juga dari pihak keluarga.

Meski terasa berat untuk mengatakan sesuatu karena kondisinya yang lemah, demi kelangsungan Majapahit, dia harus menyampaikan hal ini.

" aku tidak akan banyak bicara, karena keadaanku yang sudah lemah seperti ini "

Gusti prabhu kembali terdiam, dia mengatur pernapasan yang terlihat sudah begitu berat.

" aku putuskan yang akan menjadi penerusku adalah, putriku Stri Suhita "

Tidak ada pilihan lain, meski usia stri Suhita masih terbilang remaja, namun tampuk pimpinan Majapahit harus ada yang pegang.

Misi yang sulit, walau bukan yang kali pertama pergi ke belahan timur Majapahit, tapi kali ini situasinya benar benar berbeda.

Persediaan yang terbatas, lawan yang jauh lebih kuat, harus benar benar cermat dalam mengatur siasat penyerbuan.

Jika ada rasa optimis pada diri bhra Narapati, itu tidak sebesar rasa pesimis pada dirinya.

Penunjukan stri Suhita yang masih remaja, tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi kalangan istana.

Mereka takut jika stri Suhita menjadi ratu, maka Majaphit bukannya menjadi lebih baik, malah bisa menjadi sebaliknya.

Tapi itu adalah titah sang raja, setuju atau tidak, siapapun yang menjadi raja atau ratu di Majapahit, mereka harus tetap setia.

Ksatria Majapahit 3 Tahta SuhitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang