0.2 - Feels Him Here

223 84 5
                                    

'...Bila Tuhan ingin mempertemukan kita berdua, maka waktunya itu akan tiba dengan seiringan berjalannya waktu...'

-

Taehyung berjalan pulang karna baru saja selesai bertemu dengan seokjin, sebenarnya taehyung bisa saja naik mobilnya sendiri, tetapi caffe itu cukup dekat dengan rumahnya. Ia berjalan di trotoar bersama orang lain yang berlalu lalang.

Entahlah disini banyak orang berlalu lalang dan taehyung juga salah satunya, tetapi hatinya berdesiran tak karuan, hanya ada satu wanita menumburnya dan hatinya berdetak berhenti, wanita itu hanya membungkuk memohon maaf.

"Mianhae-yo" hati taehyung berhenti berdetak dan nafasnya berhenti begitu saja. Rambut wanita itu ia kenali sekali, matanya sangat ia kenali, tetapi sayang, wajahnya terlalu tertutup dengan rambut Surai panjangnya dan hanya bisa ia lihat matanya saja.

Wanita itu mundur 1 langkah dan berbalik arah pergi dan menyebrang ke sisi jalan zebra cross, taehyung hanya menatap wanita itu dengan punggung yang telah lenyap dari matanya.

Ia merekam kejadian barusan tadi dikepalanya, ia mengenang kembali wajah wanita itu dengan wajah Seona, mirip, itulah yang dirasakan taehyung saat ini.

Hatinya berdetak tak karuan, sangat tak karuan, salju turun dengan lembut menjadi saksi bisu bahwa hatinya merasa Seona masih ada dan tak meninggalkannya.

Taehyung hanya berdiri dan orang lain berlalu lalang melewatinya tanpa ada yang mengganggu hatinya yang berkata dengan pemiliknya.

"Apakah itu kau? Seona-ah?" Taehyung berucap tanpa sadar sama sekali.

Salju sudah menumpuk dikepala ubun ubun taehyung, laki laki tampan itu terdiam, masih terdiam karna masih membenarkan hatinya ini.

-

"Taehyung hyung!" Taehyung menoleh, karna ia mengenali suara itu, Jungkook. "Kau ingin pulang bukan? Boleh kau temani aku untuk berbelanja? Jimin hyung menyuruhku sekarang ini" padahal taehyung segera ingin pulang dan jarak dari rumahnya hanya beberapa meter lagi dari tempat ia berdiri sekarang.

"Nee, ayo" dengan senang hatinya taehyung menemani adiknya dan mulai berbelanja, ia tak bisa menolah permintaan adiknya, sebab ia sangat menyayangi adiknya, bahkan kakaknya jimin ia lakukan seperti itu juga, taehyung memang dikenal sebagai orang yang lembut dan ia jarang sekali melampiaskan kekesalannya dan amarah terhadap orang atau pelaku yang menyesakkan hatinya.

Setelah berjalan sedikit agak lama, akhirnya mereka sampai di mini market terdekat, dari rumah mereka. "Jimin hyung, menyuruhmu membeli apa saja?" Tanya taehyung pada Jungkook.

"Entahlah, hyung memberikanku catatan ini" taehyung mengambilnya dan membaca satu persatu, taehyung berjalan ke sisi lain dan Jungkook hanya mengekorinya.

Taehyung sangat sibuk memilih bahan makanan, dari bumbu, sayuran, susu, roti tawar, segala macam. Jungkook hanya memindahkan barang yang diambil taehyung ke keranjang yang disediakan disana.

"Berapa soda ini?" Jungkook menoleh ke kasir yang sedikit jauh dari pandangannya, dan ia berdiri dan memanjangkan lehernya karna mendengar suara wanita yang begitu ia kenali tetapi tak pernah terdengar di telinganya lagi.

Itulah sebabnya Jungkook penasaran, tubuh fleksibel dan tingginya tak membuatnya kesulitan untuk meninggikan badannya dari deretan produk produk dan bahan bahan yang tersusun rapi dirak tersebut.

Jungjook masih pada posisinya karna wanita itu membungunginya, "arra, ambil saja kembaliannya" ucap wanita itu. Wanita itu membalikkan badannya dan berjalan keluar dari mini market tersebut.

Mata Jungkook membulat, ia menatap terkejut dengan wanita itu, ia sangat mengenalinya "Seona noona?" Jungkook akhirnya melihat wanita itu berakhir menaiki mobilnya dan meninggalkan mini market yang Jungkook injak sekarang.

"Jung??" Jungkook tak mendengar ucapan kakaknya, ia memandang kearah lain sambil melamun "Jung??" Panggil taehyung lagi dan ia tak mendapatkan jawaban dari jungkook, taehyung yang sedari tadi memanggil Jungkook dengan mata yang masih terfokus ke kertas kecil itu akhirnya menoleh ke arah belakang atasnya.

Ia melihat Jungkook berdiri dan berfikir seperti orang bak kebingungan

"Kim Jungkook?"

"Heoh?"

Taehyung menggeleng dan berdiri menjajarkan tubuhnya dan tubuh Jungkook dengan tinggi yang sama "kau sedang berpikir apa? Jungkook-ah?" Tanya taehyung yang memegang pundak sebelah kanan jungkook.

Jungkook menatap taehyung dengan cukup terharu, taehyung mengerutkan keningnya karna bingung dengan tatapan adiknya "wae? Ada yang aneh dengan wajahku?" Kata taehyung yang mengeluarkan ponselnya ke arah wajahnya untuk berkaca.

Jungkook yang awalnya senang apa yang ia lihat, menjadi kesal "aisshh! Kau ini hyung!, Sudah. Sekarang kau sudah memilih bahannya?" Ucap Jungkook akhirnya.

Taehyung langsung tersenyum karna ia selalu berhasil membuat Jungkook tertawa atau membuat jungkook kesal. Sedangkan Jungkook melihat bahan bahan tersebut dan mengeceknya apakah ada yang kurang?, Jungkook langsung terlupa begitu saja dengan apa yang ia lihat sebelumnya.

"Arra, kita bayar sekarang" ucap Jungkook lagi. Kakak beradik itupun membayar belanjaan mereka dan pulang karna senja dengan langit jingga nya menyapa mereka dengan canda tawa saat perjalanan pulang mereka.

-

"Bagus, kalian berdua selalu bisa diandalkan" ucap Jimin yang baru saja mengecek barang barangnya didapur "ini uang 100 ribu won untukmu, Jungkook" kata Jimin yang memberikan sejumlah uang kepada jungkook.

"Bukanlah hyung, sudah memberikan 70 ribu won denganku Minggu lalu?" Tanya Jungkook yang merasa tak enak menerima uang dari kakaknya itu "sudahlah, uang jajan mu saat kuliah itu memang banyak, tapi tak kalah juga dengan uang tabunganmu dibank cukup banyak karna kau sering menyisihkannya, aku suka dengan caramu menghemat uang" jawab Jimin dengan cukup panjang lebarnya dengan adiknya.

"Hyungggg.... uang jajanku mana?" Kata taehyung dengan cara berbicara seperti anak kecil yang merayu kakaknya agar diberikan sejumlah uang, itu sering taehyung lakukan dulu sebelum bekerja menjadi fotografer sekarang, saat dimasa taehyung kuliah. Ia tau taehyung sedang bermain main dengannya, sedangkan Jungkook tertawa kecil melihat kakaknya berlagak seorang anak yang ingin meminta uang saku jajannya.

"Ani, uang jajanmu sudah banyak" ucap Jimin dengan berjalan meninggalkan keduanya "ihh... hyung!" Teriak taehyung bak anak kecil. Jungkook tertawa terbahak-bahak dan taehyung hanya tersenyum sambil menggaruk kepalanya "sudah, aku ingin mandi dulu" ucap taehyung pada adiknya yang mendapatkan jawaban anggukan.

Jungkook duduk di kursi meja makan dan memakan roti yang baru saja ia ambil dikulkas tadi, tak ada orang didapur, hanya suara tv yang menyala diruang keluarga, Jimin sedang menonton.

Tiba tiba pada suapan terakhir rotinya, Jungkook teringat akan yang ia lihat di mini market tadi, ia melihat seona. Jungkook langsung melahap suapan terakhirnya dan berlari mendekati kakaknya Jimin.

"Hyung! Hyung!" Teriak Jungkook yang membuat Jimin menoleh ke sebelah nya yang menampakkan Jungkook telah duduk di sofa bersamanya "wae? Kenapa kau berteriak seperti itu?" Tanya Jimin heran.

"Ak... aku.. aku..." Jungkook terbata bata akan mengatakan sesuatu pada Jimin, Jimin yang melihatnya langsung antusias dan sangat ingin tau apa yang ingin dibicarakan Jungkook padanya "aku apa??" Tanya Jimin yang menatap Jungkook.

"Ak... aku..." Jungkook memelankan suaranya "nee?, Wae-yo?" Tanya Jimin sekali lagi "ak... aku melihat seona noona dimini market tadi bersama taehyung hyung" jimin menatap terkejut adiknya.

'Kekasih taehyung? Seona? Ia masih disini? Ia tak menghilang? Kenapa tak pernah menemui taehyung atau aku dan Jungkook?' batin Jimin yang sangat kaget mendengar itu.

"Taehyung tau ini?" Kata Jimin kembali, tetapi ia hanya mendapat kan gelengan kepalanya Jungkook "Ani, belum".

"Taehyung harus tau ini semua".















I Still Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang