Interlude : Stigma

764 112 23
                                    

'...Terkadang ucapan tidak sesuai kenyataannya...'

-

Seoul 08.15 PM

Salju turun dengan begitu indahnya, terasa dingin saat disentuh, seorang laki laki menatap keatas sambil melebarkan senyuman terbaiknya. Wajahnya merasakan menusuknya dingin saat butiran butiran putih itu menyentuh wajah tampannya.

"Akhirnya tahun ini kita bisa bersama taehyung-ah" laki laki itu menatap kesamping kanannya, terdapat seorang wanita dengan wajah yang sangat senang dan tak lupa dengan senyum yang sangat bahagia diwajahnya. Wajah wanita itu sangat cantik, bahkan bagi laki laki itu wanita di sampingnyalah wanita tercantik sedunia.

Kim Taehyung adalah nama lengkapnya. Dia tersenyum sambil mengangguk dan menggenggam tangan wanita itu.

"Yoo Seona, ku harap kita bisa selamanya tanpa ada yang memisahkan kita" ucap taehyung dengan begitu yakinnya terhadap apa yang ia ucapkan. Wanita yang bernama Yoo Seona itu menetap lirih laki laki yang begitu ia cintai ini "nee, sampai maut memisahkan kita" jawab seona tersenyum dengan tatapan berharap.

Taehyung menggeleng polos dan ia mencium tangan Seona yang ia genggam tadi dan menaruhnya di dadanya, ia kembali mengenggamnya "tidak ada yang akan memisahkan kita, seona-ah" Seona meneteskan air matanya dan mengangguk sebagai koreksi dari ucapannya sebelumnya.

"...Tak ada yang bisa memisahkan kita, sampai maut pun tak akan bisa memisahkan cinta kita..."

-

Taehyung membuka matanya dan menghela nafas, kejadian yang sangat lama, bisa dibilang itu adalah kejadian hampir 5 tahun lamanya. Kejadian itu saat ia masih kuliah setelah ia sekolah dari SMU nya.

"Tidak bisa kah aku mengulang waktu?" Tanya taehyung pada dirinya sendirinya, kenangan Seona dan dirinya sangat membekas di ingatannya, ia juga ingat akan janji mereka yang tak akan terpisahkan.

Disinilah tempat janji itu dibuat, tempat yang sama dan waktu yang sama, sebuah taman kecil dengan air mancur yang telah membeku ditengah tengah taman, ia duduk di bangku taman sendirian, sambil menahan isaknya, bukan, taehyung tidak menangis. Hanya saja ia sedang menahan apa yang akan bisa turun kapan saja dari matanya, dan itu adalah air mata.

Taehyung tidak mau menangis karna mengenang Seona. Dan ketahuilah bahwa sebenarnya Seona bukan meninggalkannya, tetapi Seona menghilang selama bertahun tahun lamanya.

Sejak janji itu dibuat, dua hari kemudian Seona menghilang entah kemana, ia juga mencari dirumah Seona tetapi ia sudah pindah. Ia bukan sakit, tetapi bingung sampai sekarang, bagaimana keadannya Seona? Bagaimana kabarnya? Apakah dia sudah melupakannya?.

Dan sampai sekarang ia tak bisa menemukan wanita itu, kemanakah dia?.

"Bogosipdha seona-ah "

-

"Kajja taehyung-ah?" Tanya kakaknya sesampai nya ia dirumah "nee Hyung, aku tak apa apa, aku ingin tidur" kata taehyung yang membuat kakaknya khawatir, pasalnya wajah taehyung sangat pucat sekarang.

"Katakan taehyung-ah kau diluar sedang apa? Apakah kau mengulang hal aneh itu lagi?" Tanya sang kakak yang masih setia mengekori dibelakang, maksud kakaknya adalah taehyung melakukan hal yang seharusnya tak ia lakukan dan membuatnya sakit, 'berjalan jalan diatas salju yang dingin'.

"Jimin hyung, jebal, aku hanya ingin tidur" pinta taehyung pada kakaknya itu, dan taehyung pun menutup pintunya dengan membuat kakaknya pasrah.

Kim Jimin, wajah tampannya juga bisa dibaca dengan jelas bahwa ia sangat khawatir, tanpa basa basi lagi ia masuk ke kamar adiknya itu.

Taehyung sebenarnya tak mau tidur, dan ia sedang berada di balkon kamarnya yang dipenuhi salju dan begitu dingin "taehyung-ah! Aissshhh.... ini dingin" kata Jimin yang menarik tubuh adiknya itu dan segera menutup pintu balkon yang begitu dingin.

"Hyung! Sudah kubilang jangan menggangguku" kesal taehyung pada Jimin sekarang, Jimin merasa taehyung masih tak ikhlas dengan perginya Seona, ia tahu masalah taehyung selama ini, sangat tau.

"Jebal, relakan dia, dia sudah tak bersamamu" pinta Jimin lembut pada adiknya. Tetapi taehyung menggeleng polos, "aku sudah terlalu mencintainya, hyung, aku tak rela" kata taehyung yang merasa tak ikhlas dengan kehilangannya Seona.

"Jimin hyung? Taehyung hyung? Kalian sedang apa?" Tanya adik dari Jimin setelah taehyung, wajah polos dan tampannya hanya mendapatkan senyuman dari kakaknya, jimin.

"Ani-yo, tidak apa apa jungkook-ah, kau sedang apa disini? Mau menemani hyung mu? Ia sedang sakit" adik laki laki taehyung bernama lengkap Kim Jungkook itu langsung melebarkan matanya dengan sempurna "taehyung hyung sakit?" Tanya Jungkook yang sangat polosnya.

Taehyung juga tersenyum meyakinkan adik tampannya ini yang selisih 2 tahun dengannya "Jimin hyung berbohong jungkook-ah, kau harus lebih percaya dengan hyung mu ini" ucap taehyung meyakinkannya dan menepuk bahu adiknya.

"Taehyung hyung, aku tau kalian menganggap ku adik kecil yang sangat polos, tapi kalian harus tau bahwa umurku bukan bocah, tetapi umur 20 tahun yang memang bukan disebut bocah lagi" perkataan Jungkook memang diakui Jimin dan taehyung, hanya saja mereka tak mau membuat Jungkook ikut khawatir, itu saja.

"Aku akan membuat bubur untuk hyung" jungkook menduduki taehyung diujung ranjangnya dan bergegas keluar untuk membuatkan bubur untuk kakaknya "jungkook-ah! Sudahlah!" Tapi sayangnya Jungkook memang sudah keluar.

Jimin hanya menyaksikan kedua kakak beradik itu, yang satu sangat perduli dan satunya lagi tak mau dikhawatirkan. "Hyung sudah mengatakannya kan? Jungkook juga ikut mengkhawatirkan mu" kata Jimin yang membuat taehyung hanya pasrah dan tak mau diomeli lagi oleh kakak atau adiknya lagi.

'Kumohon jangan menyakitimu karna cintamu, taehyung-ah'











-I Still Want You-

Euhhhh! Hai hai! Siapa nih yang baca part pertama dari story 'O'clock' ??? Jangan malu malu kucing ya...

Please tekan tombol bintang disisi kiri kalian ya...

Ditunggu voice dan comment kalian.

See you next time!

Note! : judul telah diganti menjadi I Still Want You

I Still Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang