0.15 : Girlfriend?

66 22 7
                                    

Seona menghela nafas nya, semua orang sudah tau bahwa ia tidak bisa melihat dan ia hanya bisa mengandalkan indra pendengaran dan penciuman saja saat ini.

Terkadang ia benar benar ingin melihat dunia nya seperti dulu, ia masih mencari pendonor yang cocok untuk nya, walau ia memiliki uang yang banyak tetapi pendonor mata bukanlah hal yang mudah untuk dicari. Sekarang di dunia ini semua orang menyayangi nyawa nya termasuk organ tubuh pastinya. Hanya orang orang yang tidak waras untuk membunuh dirinya.

"Kau belum makan" suara Yoongi saat ini menggema di telinga nya.

Tidak, tetapi pada kenyataannya Yoongi tepat dibelakang nya saat ini, Yoongi datang sambil melipat tangan nya dan menatap punggung Seona saat ini.

Entah kenapa Yoongi suka melihat baju yang dikenakan Seona setiap hari nya, selalu memakai dress polos, dan rambut gelombang coklat nya yang diurai membuat Yoongi jatuh hati.

Ketimbang wanita menawan dan sexy, ia lebih suka wanita yang sederhana, ia tak perduli fisik, tetapi sifat dan wanita membuat nya nyaman. Itu saja alasan Yoongi mencintai wanita itu.

"Sampai kapan aku tak bisa melihat" tambah Seona disela sela jeda diantara mereka yang begitu panjang.

Yoongi hanya menghela nafas, memasukkan kedua tangannya kedalam long coat hitam nya saat ini. "Belum ada pendonor, beberapa keluarga pasien dirumah sakit yang sudah meninggal juga menolak" jelas Yoongi dan Seona menghela nafas.

"Apa kau benar benar tak Terima keadaanmu seperti ini?" tanya Yoongi kembali dan Seona hanya bisa menghela nafas, mendengar kicauan burung di balkon kamar saat ini membuat Seona tak bisa menjawab nya. Ia sudah terbiasa tak bisa melihat selama beberapa tahun ini.

"Entahlah, aku sudah terbiasa" jelas Seona, Yoongi yang menunduk tepat dibelakang Seona lama akhirnya berjalan mendekati nya, dan berhenti ketika Yoongi sudah tepat disebelah Seona.

Angin sepoi sepoi meniup rambut Seona hingga menutupi rambut nya, Yoongi yang menatap wajah Seona langsung membenahi rambut nya, Seona merasakan sentuhan itu dan kemudian berkata.

"Biarkan saja, lagi pula mata ini tak berfungsi lagi" jelas Seona dan Yoongi tetap melakukannya sambil terkekeh "apa aku tidak boleh melihat wajah cantikmu?" tanya Yoongi kembali sambil tetap menatap wajah Seona.

Ia tau Seona belum bisa mencintainya, tetapi ketahuilah ia mencintai Seona benar benar tulus tanpa memandang fisik, ia sangat penasaran siapa kekasih Seona sampai sampai Seona tak bisa melupakannya?

Padahal itu sudah lama, rasanya pria itu bodoh meninggalkan Seona, bila pria itu tak pantas untuk Seona seharusnya ia bisa mendapatkan hati Seona. Walau pun sampai bertahun tahun ia akan tetap melakukannya sebelum Seona benar benar menemukan cintanya, atau mendapatkan pria lain selain dirinya.

Ia tak pernah memaksakan seseorang mencintainya, karna menurut Yoongi urusan mencintai adalah urusan masing masing.

"Kau tau aku kesini untuk apa?" tanya Yoongi dan Seona hanya menarik senyum nya disana.

"Merindukanku?" tebak Seona dan Yoongi ingin mengiyakan ucapan Seona barusan.

"Iya, itu setiap kali. Tetapi kali ini aku membawakan mu sesuatu" koreksi Yoongi dan Seona mulai mencari tangan Yoongi untuk ia genggam, setelah dapat Seona mengharapkan tubuh nya kearah Yoongi.

"Hadiah?" tebak Seona kembali.

"Ya hadiah, hadiah kecil" Yoongi kemudian mengeluarkan sesuatu dari saku long coat nya, dan terdapat lah sebuah kotak kecil berwarna merah.

Seona pun memegang apa yang Yoongi keluarkan untuk nya, kemudian tersenyum.

"Apa ini?" tanya Seona, Yoongi hanya tersenyum, ia mengeluarkan sebuah kalung di dalamnya. Yang liontin nya berbentuk angsa. Yoongi sempat membeli nya di toko perhiasan, dan itu menarik perhatian Yoongi untuk memberikan nya kepada Seona.

I Still Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang