0.10 : Who's?

90 30 2
                                        

"Aku sudah mendapatkan bodyguard untukmu, aku bisa tenang sekarang".

Ucap yoongi yang saat ini sedang berada dibelakang halaman rumah bersama seona, seona memiliki banyak sekali tanaman bahkan seona yang menanamnya sendiri dengan instruksi yang diberikan oleh penjaga kebun nya disini.

Semenjak seona buta, ia lebih banyak berdiam diri dirumah bahkan ia seperti wanita pengangguran yang kaya raya. Ia menghabiskan waktu untuk bercocok tanam bahkan keterbatasan yang ia miliki sekarang membuatnya sulit untuk kemana mana, lagi pula seona tidak banyak kekhawatir karna haneun ada bersamanya.

"Hmm, ya. Apakah bodyguard ku itu dari luar kota?" tanya seona sambil memegang salah satu bunga yang pernah ia tanam, tersenyum ketika bunga yang ia tanam itu tumbuh dengan subur "tidak, dia berada di seoul ini. Kurasa dia tidak perlu tinggal satu rumah disini seperti pembantu mu yang lain" ucap yoongi kepada seona.

Yoongi kemudian lantas melihat seona yang sedang meraba sebuah tanaman yang membuat seona tersenyum secara tiba tiba.

Itu bunga mawar putih, seingat yoongi bunga itu adalah bunga yang ditanam seona disaat yoongi berkunjung dan seona meminta nya untuk membantunya menanam nya. Yoongi bahkan tersenyum disaat ia bisa memegang tangan seona disaat mereka berdua memadatkan tanah dari bibit bunga itu.

Jantung yoongi berdebar debar saat itu.

"Kurasa bunga ini sudah tumbuh sangat baik" timpal yoongi yang melihat seona betapa senang memegang bunganya itu dengan halus dan pelan. Sejujurnya yoongi sedikit takut karna bunga itu berduri, tapi kekhawatirannya itu tidak terpampang jelas diwajahnya bahkan yoongi hanya membenarkan kacamatanya yang terselapir di wajahnya untuk meredakan kekhawatirannya itu.

"Ahh... Astaga"

Seperti dugaan yoongi. Jari telunjuk seona berdarah karna itu.

"Aku dari tadi memperhatikanmu karna ku takut ini akan terjadi" yoongi langsung mengambil tangan kanan seona yang terdapat telunjuknya berdarah karna itu. Yoongi mendekatkan mulutnya dan mulai mengisap darah seona pelan pelan agar tidak banyak darah yang mengalir.

Perlakuan yoongi kepada seona membuat seona seketika terkejut bahkan hatinya berdegup kencang.

Apa apaan ini?

Kemudian tanpa aba aba yoongi langsung mengambil badan dan kakinya yang berakhir yoongi mengendong badannya dengan gaya ala bridal style. Sejujurnya seona benar benar salah tingkah ketika yoongi untuk pertama kalinya menggendongnya seperti ini.

Padahal yoongi tidak perlu sampai seperti ini.

"Ke-kenapa kau menggendong ku? Aku bis-"

"Kau berjalan sangat pelan, itu sebabnya" potong yoongi yang mulai masuk ke dalam rumah megah milik seona, masuk kedalam rumah dan menaruh badan indah seona di sofa tunggal yang tak jauh dari jangkauan yoongi. "Pelayan! Berikan aku obat P3K dirumah ini!" sorak yoongi yang membuat salah satu pelayan langsung bergerak cepat oleh perintah yoongi.

"Ini luka kecil Yoon, tidak perlu diobati bahkan kau sampai menggendongku barusan" timpal seona yang saat ini yoongi sibuk menatap telunjuk kanan seona yang berdarah "bisa terjadi infeksi bila tidak ditangani" jawab yoongi yang masih fokus menatap telunjuk seona tanpa memandang wajah seona sedikit pun.

Pelayan laki laki dalam rumah itu pun langsung memberikan obat P3K dalam rumah itu kepada yoongi. Yoongi mengeluarkan sebuah salep dan plester untuk merawat seona saat ini. Seona yang mulai merasakan tangan besar yoongi merawat luka kecilnya itu kini mulai seona terkekeh.

"Apakah kau punya keahlian dalam bidang keperawatan?" tanya seona disela sela yoongi sibuk mulai memakaikan salep ditangannya "tidak juga, saat aku bersekolah dulu aku mendapat jadwal menjaga UKS sekolah" singkat yoongi dan seona mengangguk "pasti banyak yang kau tau dari merawat luka bukan?" tambah seona lagi.

I Still Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang