1

15.4K 889 15
                                    

"Sepertinya aku menyesali keputusanku. Jika saja aku ikut pulang saja dengan Quian atau meminta Quian menemaniku, Jika saja aku tak mencoba menggapai sesuatu mirip portal itu mungkin saja aku akan baik-baik saja. Ayah ibu, apakah aku akan menyusul kalian?" Batin Tan Er sebelum penglihatannya menjadi gelap.
                                 ---

Tan er perlahan- lahan membuka matanya, pandangannya menelisik ruangan tersebut. Ini bukan ruangannya, apalagi tempat tidurnya. Ia pun bangkit dari tempat tidurnya dan melihat pantulan dirinya di cermin. Ada apa dengan pakaiannya?

" Nona sudah bangun? Bagaimana keadaan anda?" Tanya seorang gadis yang rambutnya dikepang dua sambil membawa nampan.
" Ka..ka..kau siapa?" Tanya Tan Er dengan Takut.
Gadis itu bingung, ia mulai mendekati Tan er. Tan er malah menghindarinya.
" Saya Xiolei nona. Pelayan nona. Tidakkah anda mengingat saya?" Tanyanya sambil menunduk hormat.
" Aaapaaa?" Tan er berteriak. Ia terkejut.
" Nona.. Apa ada yang salah? Nona membuatku sangat khawatir dan sekarang, saya tambah khawatir melihat nona seperti ini huhu" Ucap Xiolei menangis.
" Ah.. Holah holah.. Jangan menangis" Tan er mencoba menenangkan Xiolei. Ia perlahan- lahan mendekat. Kepalanya masih mencoba mencerna situasi sekarang.
" Xiolei.." Panggil Tan Er dengan ragu. Gadis itu menatap Tan Er.
" Ini sebenarnya dimana? Apa kita sedang syuting sebuah drama? Ini tahun berapa, Oh tidak- tidak.. Mengapa aku bisa ada disini?" Tanya Tan Er frustasi.
" Nona ada apa dengan anda huhuh" Xiolei kembali menangis.
" Jangan menangis Xiolei, Oh Tuhan ini dimana!" Tan Er frustasi.
" Holah.. Aku akan bertanya satu persatu. Xiolei, mengapa aku bisa ada disini?" Tanya Tan Er penasaran.
" Nona.. Tidakkah anda ingat apa yang anda lakukan semalam? Anda benar- benar membuat diri anda malu nona." Jelas Xiolei
Tan Er mengerutkan keningnya. Ia menatap Xiolei meminta penjelasan lebih.
" Semalam anda di bawah oleh Kaisar dengan basah kuyup dan tak sadarkan diri" Tambahnya.
" An..daaa.." Xiolei ragu melanjutkan kalimatnya.
" Ada apa?" Tanya Tan Er semakin penasaran.
" Kaisar menemukan anda di dalam bak mandinya nona" Ucap Xiolei hati- hati.
" APAAAA?" Tan Er terkejut.

Apakah dirinya sekarang menjadi seorang wanita mesum yang diam- diam mengintip orang mandi? Oh Tidaakk. Dia memang jomblo dan tak memiliki banyak pengalaman soal cinta. Namun, ia bukan gadis yang sangat kesepian sampai melakukan hal seperti itu. Tan Er memegang kepalanya frustasi. Ia seketika menjadi lemas.

" Nona tidak apa-apa?" Tanya Xiolei sambil menahan badan Tan Er.
Tan Er menggeleng. Ia kembali berdiri tegak.
" Tapi, Kaisar itu siapa?" Tanya Tan er membuat Xiolei tertawa.
Sadar Tan er menatapnya, ia seketika berhenti.
" Ampuni saya nona. Saya layak dihukum" Ucapnya takut seraya bersimpuh dihadapan Tan Er.
" Eii jangan seperti ini" Ucap Tan er, sambil membantu Xiolei berdiri.
" Apakah nona benar- benar tidak tahu?" Xiolei bertanya.
Tan er pun mengangguk.
" Kaisar adalah pangera kedua. Suami nona. Pangeran Zhang lou" Jelas Xiolei.
Kaki Tan er kembali melemas.
" Nona.." Xiolei menahan Tan er (lagi).

Dirinya telah bersuami? Apa-apaan ini! Pacar saja tak punya, mengapa tiba-tiba..
"Ibu.. Tan er ingin pulang hiks" Batin Tan Er.
" Nonaa.." Xiolei berhasil membawa Tan Er kembali pada kesadarannya. Ia sangat syok.
" Ah Xiolei.." Tan Er menuntun Xiolei duduk pada ranjangnya.
" Begini, sepertinya kepalaku masih agak sakit karena terbentur semalam" Ucapnya sambil memegang kepalanya. Matanya diam- diam mencuri pandang pada Xiolei yang terlihat khawatir.
" Jadi.. Bisakah kamu menjawab pertanyaanku tentang semua ini. Aku benar- benar bingung" Tanyanya dengan hati- hati. Xiolei mengangguk.
" Holah.. Jadi, Kaisar adalah suami ku. Benarkan?" Tanya Tan Er.
" Tue ( Benar )" Jawan Xiolei
" Namaku adalah...." Tan Er menatap Xiolei.
" Nama nona adalah Wu Jinxia. Putri dari kerajaan Barat. Anda adalah anak bungsu dari 2 orang saudara. Wu Linxia dan Wu Yanxia Dan saya adalah Xiolei, pelayan nona. Ketika anda akan pergi dari istana anda meminta kepada kaisar agar saya dapat ikut dengan nona." Jelas Xiolei.
Tan Er mengangguk- angguk.

Tiba- tiba pintu kamar Tan Er terbuka. Seorang pemuda tampan dengan matanya yang tajam menghampiri Tan Er. Tan Er benar- benar di buat terpesona olehnya. Ia sampai menganga sambil tersenyum melihat laki- laki itu.
" Hati- hati bahwa mulut permainsuri akan lepas dari tempatnya" Ucapnya dengan nada sarkastik.
Tan Er mengambil kembali kesadarannya. Ia segera mengatup mulutnya dan membuang pandangannya. Ah memalukan!
" Oh? Ratu sudah baik- baik saja?" Tanya seorang pemuda lagi yang ternyata berada dibelakang laki- laki itu.
Tan Er hanya tersenyum.
" Jadi, bisakah sang Ratu menjelaskan mengapa dirinya bisa ada di bak mandi saya semalam?" Tanyanya dengan menatap tajam pada Tan Er. Ia mendekat dan memegang dagu Tan Er.
" Tampannya." Batin Tan Er
Kaisar melepaskan tangannya dari dagu Tan Er dengan kasar. Membuat gadis itu merintih.
" Hei! Jaga perilakumu" Teriak Tan Er kesal
" Nonaaa.." Tegur Xiolei dengan bisikan.
Kaisar yang hendak pergi berbalik menatap Tan Er.
" Bukankah saya yang harusnya mengatakan hal itu, Ratu?" Ucapnya. Ia kemudian pergi begitu saja.
" Cih.. Apa- apaan itu." Omel Tan Er.
" Xiolei.. Siapa dia?" Tanya Tan Er.
" Dia adalah kaisar nona"
Tan Er bingung.
"Lalu mengapa kaisar sangat kasar pada permainsurinya?" Batin Tan Er.

Tunggu- tunggu! Jika Kaisar adalah suaminya berarti dia bukanlah gadis mesum. Apa salahnya dengan mandi bersama? Hihi, itu adalah hal yang wajar. Lagian, memiliki suami yang tampan seperti kaisar bukanlah suatu kerugian, pikir Tan Er sambil tersenyum. Ia memegang pipinya dengan kedua tangan dan menutup matanya.

" Nonaa..." Lagi- lagi Xiolei menyadarkannya. Ia sedikit terkejut. Ah apa yang dipikirnya. Sadarlah Tan Er!
" Xiolei, apakah aku dan kaisar tak saling menyukai?" Tanya Tan Er.
" Tue. Nona dan kaisar tidak saling menyukai. Nona sangat membenci kaisar."
" Aku tahu mengapa Wu Jinxia membencinya. Huh! Lihat saja sikapnya yang arogan itu." Batin Tan Er
" Siapa yang berada dekat kaisar tadi?"
"Dia adalah Lu Yui, sepupu dari kaisar" Jawab Xiolei, Tan Er mengangguk seolah ia mengerti.
" Tunggu! Lalu mengapa aku dan kaisar bisa sampai menikah?" Tanya Tan Er lagi.
" Nona.. Apakah anda benar- benar tak mengingatnya?"
Tan Er mengangguk.
" Nona.. Anda menikah karena paksaan dari ayahanda dan ibunda nona, karena kerajaan timur sangat perlu bantuan dari kerajaan barat untuk bersektu dan memperluas kekuasaan sehingga anda di nikahkan secara paksa, atau kalau tidak.."
" Jika tidak, ada apa?" Tan Er penasaran.
" Ibunda anda akan bunuh diri karena ayahanda nona mengancam memberi hukuman mati kepada nona karena penghianatan keluarga kerajaan nona" Jelas Xiolei, Tan Er terkejut.
Ketika ayah dan ibu bangkit, mengapa sangat kejam? Tan Er mendesah frustasi.
" Lalu mengapa bukan saudaraku?" Tanyanya kesal.
" Nona Wu Linxia sudah menikah dengan pangeran kerajaan tengah. sedangkan, nona Wu Yunxia sudah memiliki orang dihatinya. Ia akan menikah 2 bulan lagi." Jelas Xiolei
" Apakah aku tak memiliki kekasih?huaaaaaa" Tan Er memeluk gulingnya dan menenggelamkan wajahnya pada bantal.
Hidup sungguh tak adil baginya. Di kehidupannya ia selalu ditinggalkan oleh cintanya, sehingga ia tak memiliki banyak pengalaman. Dan dikehidupan lainpun, dirinya tak memiliki tambatan hati? Huh!

Tbc?
Like and komen:v

FALL IN LOVE WITH CAISARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang