" Kaisar?" Tan Er berjalan mendekatinya.
---
" Bukankah anda harus berangkat?" Tan Er terkejut.
" Saya memang akan berangkat,, namun menemani ibu dan ayah mertua saya juga merupakan kewajiban" jawab Zhang Lou tersenyum dan melihat kea rah mertuanya. Ayah dan Ibunda Jinxia saling memandang dan tersenyum.
" haolah.. Mari kita menuju keruang perjamuan ayah, ibu.." Ucap Zhang Lou sedikit membungkuk tanda penghormatan.
Tan Er tersenyum, hatinya tiba- tiba menghangat. Ada sedikit getaran karena perlakuan kaisar, meski dirinya sendiri mungkin tidak menyadarinya.
Ayah dan ibundannya pun berjalan keluar.
"Xiexie" Ucap Tan Er tersenyum. Zhang Lou tersenyum, mereka mengikuti dari belakang.
.
" Xiexie yang Mulia, hari ini kami sangat senang" Ucap Ibunda Jinxia
" jangan berkata seperti itu, anda adalah ibu saya sekarang" Balas Zhang Lou.
"jinxia, Nanti saat kakakmu menikah. Kamu harus meluangkan waktu. Datanglah bersama Kaisar" Ucap Ibunya pada Tan Er.
"Hahah haolah ibu"
"nda.." lanjutnya tersenyum.
" Kaisar, saya mohon anda menjaga putri saya" Ucap Ayah Jinxia sedikit membungkuk.
" Ei, Ayahanda. Anda tak perlu meminta seperti itu, terlepas Jinxia adalah putri anda, dia adalah istri saya" Jawab Zhang Lou sambil memegangi kedua pundak Ayah Jinxia. Mereka tersenyum,Tan Er ikut tersenyum. Lagi-lagi hatinya menghangat.
"baiklah kalau begitu kami pamit" Ucap Ayah Jinxia.
" Jinxia, jaga dirimu. Jangan membantah suami mu lagi" Lanjutnya.
Tan Er hanya tersenyum kemudian membungkuk. Setelah mereka pergi, Zhang Lou menatapnya.
" Ada apa?" Tanya Tan Er.
" Kau tak kesal lagi?"
" ha? Kapan saya kesal kepada anda kaisar?"
" Kau bahkan sampai menyumpahi ku tadi"
" Saya tidak.."
" Kau mengatakan " Semoga hari anda menyenangkan" bukankah itu menyumpahi?"
" Haha.. maafkan saya jika anda salah paham Yang Mulia. Saya tidak bermaksud seperti itu. Kalimat itu adalah doa agar anda melalui hari yang baik" Ucap Tan Er." Benarkah?"
" Tentu saja yang Mulia" Tan Er menahan tawanya.
"Khem.. Haolah, kalau begitu saya pergi dulu" Ucap Zhang Lou kemudian pergi. Tan Er tersenyum dan sedikit membungkuk.
" Aah manisnya hihi" Ucapnya lirih.
[ Kamar Jinxia]
Keesokan harinya, Jinxia bangun lebih awal Ia bertekad untuk mencari tahu bunga yang ada didalam kamar mandi Kaisar.
" Oh.. Kakekk.." Tan Er menolong seorang kakek yang hampir terjatuh. Ia segera memegang lengannya.
" Anda tidak apa-apa?" Tanya Tan Er.
" Hoho.. Tidak apa- apa. Saya baik – baik saja. Terima kasih Jinxia" Ucapnya.
Tan Er tersenyum.
" Saya dengar anda mengalami masalah pada ingatan anda. Maafkan saya karena baru berkunjung hari ini" Lanjutnya.
"Tak apa- apa kakek. Apakah anda kakek dari Kaisar?" tanyanya bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL IN LOVE WITH CAISAR
Romance"Dimana ini? Mengapa orang-orang berpakaian aneh? Ah tunggu-tunggu! Mengapa pakaianku jadi begini? Dan siapa orang- orang ini?" Tan er. Tan er bingung. Ketika ia membuka matanya, pandangannya menelisik ruangan tersebut. Ini bukan ruangannya, apalagi...