6

9.3K 655 14
                                    

" Oh? Gambar hati? Apa maksudnya huhu" Eluh Tan Er.

-----

"Nona? Ada apa?" Tanya Xiolei khawatir.

Tan Er tak menjawab, ia mengambil makanannya dan segera menyantapnya. Pikirannya benar- benar kacau.

Tan Er memutuskan untuk berjalan-jalan disekitar istana, sedikit udara baru mungkin bisa menenangkan pikirannya dan membuatnya bisa berpikir mengenai gambar itu.

" Permainsuri.." Teriakan seseorang menghentikan langkahnya.

"Cobaan apa lagi ini" Batinnya.

" Ya Yang Mulia, ada apa?" Ucapnya sambil tersenyum paksa.

" Saya lihat permainsuri sedang berjalan- jalan, sehingga saya memutuskan untuk menemani anda"Balas Kaisar sambal tersenyum

"Apa lagi yang di inginkan orang ini?" Batin Tan Er.

"Jika cara kasar tak dapat membuatmu berbicara, mungkin aku akan menggunakan cara yang lebih halus" Batin Kaisar.

" Wah, saya merasa tersanjung tentu saja. Akan tetapi, saya tahu bahwa menjadi seorang Kaisar tidaklah mudah. Pasti banyak hal yang harus anda lakukan" Tolak Tan Er, masih tetap mempertahankan senyumnya.

"Tenang saja permainsuri, segala urusan telah saya atur dengan baik. Permainsuri sangatlah perhatian ternyata. Lagian, saya ingin membantu permainsuri dalam memulihkan ingatan anda" Balas Kaisar juga tersenyum, ia tahu bahwa Tan Er hanya memasang senyum palsu, sehingga ia merasa puas.

"Kecuali jika anda ingin melakukan suatu perbuatan yang melanggar, permainsuri?" Lanjutnya dengan penuh penekanan.

" Ei, apa maksud Yang Mulia ha ha ha"

"Misalnya, bertemu panger...." Sebelum sempat melanjutkan ucapannya, Tan Er lebih dahulu membekap mulut Zhang Lou. Zhang Lou melotot.

"Tentu tidak Yang Mulia" Ucap Tan Er mencoba meyakinkan Kaisar.

" Anda terlalu berpikiran negatif" Tambah Tan Er dengan raut kesal.

"Haolah, kemana permainsuri ingin pergi?" Tanya Zhang Lou lembut.

Tan Er secara otomatis melihat Kaisar. Benar-benar aneh, pikirnya. Ia kemudian memegang dahi Zhang Lou.

"Yang Mulia, anda benar- benar sehat kan?"Tanya Tan Er.

"Apa yang kau katakan!" Tegas Kaisar, menepis tangan Tan Er kasar.

Sadar akan prilakunya, ia kembali bersikap lemah lembut. Tentu dengan emosi yang ditahannya.

"Maafkan saya permainsuri, maksud saya, saya tentu baik- baik saja" Ucapnya tersenyum

"Cih.. Benar- benar labil" Ucap Tan Er dengan suara pelan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Mereka pun berjalan-jalan kepasar, Zhang Lou diam- diam memperhatikan wajah Tan Er. Bagaimana Tan Er tersenyum kepada orang-orang dan Tan Er benar-benar bahagia.

"Woah, Yang Mulia.. gantungan kunci ini sangat cantik. Bukankah ini mirip Yang Mulia?"Ucapnya sambil memperlihatkan gantungan kunci boneka pada Zhang Lou.

Zhang Lou tersenyum sekilas.

"And..a tersenyum?" Tanya Tan Er.

" Tidak" Jawab Zhang Lou mengembalikan ekspresinya.

" Ei, jangan berbohong. Anda tadi benar- benar tersenyum" Yakin Tan Er dengan raut wajah yang senang menggoda Zhang Lou.

"Ku bilang tidak" Zhang Lou terus mengelak.

FALL IN LOVE WITH CAISARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang