19

6.7K 460 67
                                    

"Ayoo!" Ucap Tan Er bersemangat, ia merangkul Da Yang dan pergi.

---

[Disisi lain, kediaman Hu Yuan]

"Cu Xian!" Panggil Hu Yuan.

" Hormat saya, tuan putri"

"Bawakan aku makanan. Aku sangat lapar. Namun, aku bahkan tak bisa makan banyak karena harus berpura- pura sakit. Nasibku sungguh malang. Bahkan untuk menyingkirkan Jinxia, aku harus menjatuhkan diri ke kolam? Haha yang benar saja" Oceh Hu Yuan.

Brak.. Pintu kamar Hu Yuan terbuka.

" Ya..ng.. Mulia, hormat saya" Ucap Hu Yuan memberi hormat dengan gelagapan. Ia gugup. Apakah Kaisar mendengar semuanya?

" Hu Yuan, sebaiknya kamu pulang ke kediaman bibi"

"Ada apa gege? Apa kehadiran saya membebani anda?" Tanyanya dengan wajah memelas.

" Setelah yang dilakukan permainsuri kepada saya, saya sangat terluka dan sekarang anda menyuruh saya pergi?"

"Cukup! Hu Yuan, berhenti menyalahkan permainsuri. Saya telah mendengar semuanya dengan jelas. Saya hanya tak ingin menimbulkan lebih banyak masalah, sehingga saya mencoba bersabar!" Ucap Kaisar marah.

"Ampuni saya gege. Saya hanya kehilangan kendali. Saya sangat mencintai anda. Anda tahu itu, namun anda malah menikah dengan putri Jinxia hiks" Ucap Hu Yuan menangis memegang kaki Zhang Lou.

" Hu Yuan, aku benar - benar hanya menganggapmu sebagai adikku." Ucapannya melemah.

" Saya harap anda segera merapikan barang anda" Ucap Kaisar keluar. Meninggalkan Hu Yuan menangis.

[Kediaman Jinxia]

" Permainsuri?" Panggil Zhang Lou.

"Maafkan saya Yang Mulia, tapi permainsuri sedang keluar" Jawab Xiolei ikut masuk ketika Kaisar memasuki kamar Tan Er.

"Kemana?"

" Sa..ya.. tidak tahu Kaisar. Nona, sangat marah dan pergi. Ia memarahi saya jika mengikutinya" Ucap Xiolei semakin tertunduk.

Zhang Lou memegangi pelipisnya. Ia merasa pusing dan merasa bersalah. Ia hendak mencari Tan Er sebelum Lu Yui datang.

" Hormat Yang Mulia"

"Ada apa?"

" Kita harus mengadakan pertemuan sekarang. Semua bukti telah terkumpul dan menyatakan bahwa pangeran pertama memang terlibat dalam penggelapan minyak yang Mulia"

"Jangan sekarang, aku harus mencari Tan Er,"

"Maafkan saya, tapi ini benar- benar mendesak Yang Mulia"

Melihat Lu Yui tetap ngotot, ia pun mengikuti Lu Yui kepersidangan kerajaan. Ia berpikir untuk menyelesaikan secepat mungkin dan pergi mencari Tan Er.

[Kembali ke Da Yang dan Tan Er]

" Jinxia, kau sudah terlalu mabuk!" Cegah Da Yang ketika tan Er sudah menghabiskan botol ke-3 dan hendak menuangkan ke gelas lagi.

"Aku tak mabuk hik"

" Ah sudahlah, ini sudah malam.Yi Nian pasti mencariku sekarang. Kau juga harus pulang. Ayo ku antar" Ucap Da Yang mulai memapah Tan Er yang mabuk.

" Huaaa.. jahat sekali. Dia bahkan tak mencariku! Pasti ia sangat sibuk dengan putri Hu Yuan hiks" Racau Tan Er.

"Haha, rupanya kau bertengkar dengan Kaisar. Haolah, ayo pulang dan selesaikan masalah kalian"

"Hu, Jinxia, kau sangat berat" Ucap Da Yang.

Didepan gerbang, baru saja Da Yang hendak masuk, sebelum Kaisar menghampiri mereka.

Kaisar menatap tak suka pada Da Yang.

"Hormat kepada Kaisar" Ucap da yang sopan.

Kaisar tak menjawab, ia menarik lengan Tan Er, membuat gadis itu kini disisinya. Melihat Kaisar hanya diam dan menatapnya, membuat Da Yang kembali bersuara.

"Saya adalah sahabat Jinxia Yang Mulia"

"Saya tak memintamu memperkenalkan diri. Saya hanya ingin anda menjelaskan apa yang terjadi, dan mengapa permainsuri mabuk!" Ucapnya dingin dengan tatapan tajam.

"Saya secara kebetulan bertemu dengan Jin.. ah maksud saya, permainsuri di alun- alun. Sepertinya ia tersesat. Dan karena suaasana hatinya buruk, ia minum sampai mabuk seperti ini." Jelasnya.

"Pulanglah.." Perintah Kaisar kemudian membawa tan Er masuk dengan menggendongnya.

" Cih dasar.. Sangat pencemburu rupanya hihi." Da yang pun pergi.

Lagi-lagi dijalan , Tan Er kembali meracau.

"jahat!"

"Tak mempercayaiku, bahkan tak membiarkanku menjelaskan huaa"

"Maafkan aku" Ucap Zhang Lou menyesal.

"Padahal kita sudah menikah, bahkan sudah.. Huaaa harusnya kau mempercaiku, brengsek!"

"Apakah anda baru saja menyumpahiku?" Tanya Zhang Lou tak percaya.

Taka da jawaban dari Tan Er. Ketika sampai dikamar, ia membaringkan Tan Er dan menyelimutinya.

Ketika ingin pergi, lagi-lagi tangannya tanpa sengaja ditahan oleh Tan Er. Ia mengurungkan niatnya untuk pergi. Ia mencium puncuk kepala Tan Er kemudian ikut tertidur disamping kasur Tan Er.

Ketika matahari telah bersinar, Tan Er terbangun. Ia lagi- lagi pusing karena mabuk semalam.

Ketika melihat Kaisar, moodnya kembali memburuk.

" maafkan saya yang mulia, sepertinya saya harus pergi beberapa hari. Bahkan hanya dengan melihat anda hati saya sangat sakit" Ucap Tan Er pelan.

Ia menuliskan surat, kemudian beranjak keluar.

Ketikamembuka mata, Kaisar kembali kebingungan mencari Tan Er. Ia tak menemukan gadis itu. Ia hanya menemukan sepuncuk kertas di dekat bantal.

"Aku pergi. Jangan mencariku! Aku butuh waktu menenangkan diri" Isi surat itu.

Zhang Lou meremas surat itu.

[Disisi lain]

Ketika berjalan tanpa tujuan lagi, tiba-tiba seseorang membekap mulut Tan Er, hingga ia kehilangan kesadaran.

.

Ketika Tan Er mendapat kesadarannya, Ia tak dapat melihat apa-apa karena matanya tertutup kain. Tangan dan kakinya terikat pada kursi. Membuat ia susah bergerak.

"Siapa anda!" Teriak Tan Er.

"Ah, Jinxia, kamu sudah sadar?" Ucap seseorang. Kain penutup mata Tan Er pun dibuka.

"Kau.."


---

Huaa maaf yah updatenya lama:(

Tugas- nugas numpuk huhu, bahkan kemarin aku kira udah ga bakal lanjutin, eh ternyata masih dikasih kesempatan buat lanjutin. Terima kasih atas dukungan kalian :3

FALL IN LOVE WITH CAISARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang