" Setelah semua kata – kata yang pernah aku lontarkan kepadanya, apakah kata- kata tadi berlebihan? Ah sial!" Lanjutnya. Ia kebingungan.
---
Setelah keluar dari kamar Kaisar, ia hendak segera menuju kamarnya dengan pakaian yang basah.
" Hormat Yang Mulia ratu" Ucap Lu Yui yang tak sengaja bertemu dengannya ketika berada didepan kamar kaisar.
Namun, Tan Er tidak peduli. Ia melangkah pergi tanpa menjawab Lu Yui. Lu Yui pun segera memasuki kamar Kaisar.
" Gege (kakak), apa yang telah kau lakukan pada tuan putri?" Tanya Lu Yui ketika kaisar baru saja selesai berpakaian.
" Apa maksudmu? Aku tak melakukan apa-apa!" Ucap Kaisar melemparkan bantal kea rah Lu Yui karena kesal Lu Yui menuduhnya sembarangan.
" lalu, mengapa ia keluar dalam keadaan basah, wajah merah dan mata memerah juga?"
Kaisar terdiam. Rasa bersalah kembali menyelimutinya.
.
[Kediaman Jinxia]
" Nona, anda dari mana saja? Saya kebingungan mencari anda. Lihatlah makanan anda telah si.."
" ya Ampun, nona.. apa yang terjadi mengapa anda basah? And.." Ucapan Xiolei lagi- lagi terpotong karena Tan Er membekap mulutnya.
" Xiolei, bisakah anda pergi dulu? Saya benar-benar ingin sendiri" Ucap tan Er lemah.
Xiolei mau tak mau meninggalkan Tan Er.
" Huaa.. Kaisar kurang ajar! Hiks" Tan Er mulai menangis.
" Huaa.. aku sangat malu huaaaa" Benar. Tan Er menangis bukan karena terluka oleh perkataan Kiasar, namun ia merasa harga dirinya yang terluka. Ia benar- benar malu.
"Mengapa aku menutup mata? Huaaaa"
Ia tak tahu harus menaruh wajahnya dimana jika bertemu kaisar kembali.
.
" Hormat saya Yang Mulia" Ucap Xiolei dan penjaga lain didepan kamar Tan Er
"Hei apa putri ada didalam?" Tanya Lu Yui
" benar pangeran. Nona kami ada didalam. Namun, katanya ia tak ingin diganggu.." Ucap Xiolei sedikit takut.
" gege.. apakah kita harus kembali lain kali?" Tanya Lu Yui kepada kaisar.
" Tidak. Kamu tunggu saya disini saja."
Kaisar pun masuk kedalam kamar Tan Er.
"khem.." Kaisar berdehem untuk menyadarkan Tan Er atas kehadirannya.
Tan Er menatap Kaisar kesal.
" saya sedang tak ingin diganggu. Jika tak keberatan, silahkan anda keluar." Ucap tan Er.
" hah.. Benar- benar. Hei, bukankah saya sudah sering melontarkan kata-kata seperti itu? Mengapa sekarang anda memasukkannya kedalam hati?"
" Ah.. dari tadi saya bertanya mengapa permainsuri sangat berani mengabaikan saya, namun saya sadar, harusnya saya tak menanyakan itu. Bukankah anda memang berani? Anda bahkan telah menjalin hubungan terlarang dengan pangeran pertama." Ucap Zhang Lou tak sadar itu hanya akan menamah amarah Tan Er.
Tan Er mendekati Zhang Lou, ia kemudian menamparnya. Zhang Lou kaget. Tan Er juga sedikit terkejut dengan perbuatannya, sejujurnya ia takut. Namum, dikontrolnya.
" Saya ingin berganti baju Yang Mulia. Silahkan anda keluar!" Ucapnya mengalihkan.
Zhang Lou mengepalkan tangannya. Mengapa wanita didepannya ini sangat berani? Dari mana ia mendapatkan keberanian ini.
Zhang Loupun meninggalkan kamar dengan marah. Padahal ia ingin meminta maaf dan mengajak Tan Er untuk ke perayaan desa besok malam, namun entah mengapa ia tak dapat mengontrol emosinya jika berhadapan dengan Tan Er akhir- akhir ini
Sedangkan di kamar, Tan Er kembali menangis. Ia benar-benar terluka dengan kata- kata Kaisar tadi. Serendah itukah dirinya dimata kaisar? Itu memang bukan untuk dirinya, namun sekarang kata- kata itu dilontarkan kepadanya bukan?
"Huaaa kejamnya"
.
" gege.. bagaimana? Apa yang dikatakan tuan putri?" Tanya Lu Yui.
Kaisar tak menjawab. Ia kemudian terus berjalan.
" gege.."
" ia menamparku!"
" Apa? Mengapa bisa?" Lu Yui menutup mulutnya karena kaget.
" Aku mengatakan ia menjalin hubungan dengan pangeran pertama"
"Ei, pantas saja anda ditampar" Lu Yui hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya.
" Mengapa anda mengatakan hal seperti itu? Bukannya minta maaf, anda malah membuat suasananya tambah kacau" Lu Yui menghentikan ucapannya ketika Kaisar menatapnya tajam
" Ia mengabaikanku!" Ucap Kaisar pada akhirnya.
" Anda harusnya membujuknya. Bukankah anda ingin mengajaknya ke perayaan desa besok malam sebagai permintaan maaf?" Tanya Lu Yui.
"Lupakan saja! Ku rasa untuk mendekatinya, tak perlu seberlebihan itu." Jawab kaisar kemudian hendak pergi.
"Ada apa Yang Mulia?" Tanya Lu Yui melihat Kaisar berhenti.
"Katakan padanya untuk menemaniku ke perayaan" Ucapnya datar kemudian pergi. Lu Yui tersenyum mengejek.
Keesokan harinya. Tan Er berjalan- jalan ke taman bersama Xiolei. Ia ingin menenangkan dirinya.
" Tuan putri, hormat saya.." Ucap Lu Yui membungkuk.
" Oh Lu Yui, ada apa?" Tanya tan Er tersenyum.
" Ini mengenai kaisar tuan putri."
Raut wajah Tan Er kemudian berubah.
" Apakah ia menyuruhmu?"
"Tidak"
" Aku tak ingin membahasnya!" Ucap Tan Er.
" hamba hanya ingin menjelaskan tentang semalam tuan putri." Ucap Lu Yui bersikeras
" Huft, katakanlah"
" Tuan putri.. Kemarin, sebenarnya yang Mulia ingin meminta maaf. Karena rasa bersalah.." Lu Yui pun menjelaskan semua maksud dari Kaisar, tanpa sadar ia tersenyum.
"Ah manisnya" batin Tan Er.
" Mohon Yang Mulia.., ah maksud saya Tuan putri mempertimbangkan tawaran kaisar. Ia hanya tidak pernah meminta maaf sehingga menjadi orang yang kikuk" Jelas Lu Yui.
" terima kasih Lu Yui" Ucap tan Er menepuk pundak Lu Yui sambil tersenyum riang. Ia hendak menemui kaisar. Namun langkahnya tehenti.
" Ah Lu Yui.. mengapa kau sangat plinplan? Terkadang memanggilku dengan Yang Mulia ratu, terkadang tuan putri. Namun, jika ku pikir bukankah kamu harusnya memanggil saya Yang Mulia ratu? Karena saya adalah istri dari raja" Tanya Tan Er.
" Mohon maaf Tuan putri, bukankah anda yang meminta seperti itu dulu?" Ucapan Lu Yui membuat Tan Er terdiam. Sebegitu tak inginnya kah Jinxia menjadi istri dari kaisar? Hm, memang benarsih jika Jinxia tak ingin dipanggil dengan sebutan ratu, karena ia hanya mencintai pangeran pertama.
" haha saya juga melupakan itu. Mulai sekarang, kamu boleh memanggil saya yang Mulia ratu" Ucap Tan Er kemudian meninggalkan keduanya ditaman.
Keduanya bingung dengan suasana hati Tan Er yang begitu gembira sepertinya. Ketika tersaadar, keduanya menjadi canggung.
TBC?
Hehe, maaf yah kelamaan update:)
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL IN LOVE WITH CAISAR
Romansa"Dimana ini? Mengapa orang-orang berpakaian aneh? Ah tunggu-tunggu! Mengapa pakaianku jadi begini? Dan siapa orang- orang ini?" Tan er. Tan er bingung. Ketika ia membuka matanya, pandangannya menelisik ruangan tersebut. Ini bukan ruangannya, apalagi...