.
.
.Pagi pagi buta Nadine mendapat telpon dari Marko-orang suruhan nya. pria berbadan gempal itu ternyata sudah menemukan keberadaan ibu Nadine.
Nadine sangat senang mendapat kabar baik di pagi ini, Nadine pikir ia harus menghubungi jason untuk bersama sama mengujungi ibu mereka.
-
Nadine keluar dari kamarnya dengan disambut ketiga temanya yang sudah siap sarapan
"kapan kita akan ke bali?" tanya Shawn membuka pembicaraan di pagi ini.
Nadine berjalan mendatangi mereka semua Shawn dan daniel pun melirik Anna, karna hanya wanita itulah yang berhak menentukan apapun. Anna menyerngit "apa?" tanyanya "kapan kita akan berangkat ke bali?" ulang Shawn, Anna pun terlihat berpikir "kapan kalian ada waktu?"
Nadine pun berkata terlebih dulu "sampai sekarang aku belum ada jadwal pemotretan ataupun syuting. tapi, seperti yang kalian tau aku ingin menemui ibuku yang kebetulan juga berada di indonesia.. secepat nya lebih baik" Nadine sangat terbuka dengan ketiga sahabat nya ini, jadi mereka sudah mengetahui tentang bagaimana kehidupan Nadine yang sudah lama terpisah dengan ibunya
"seperti nya jika minggu ini aku tidak bisa, karna aku harus menemui kolega penting ku dari Amerika.. ku harap kalian paham ya.." cicit Shawn, Anna mengangguk "baiklah bagaimana denganmu, gendut?" ucap Anna pada Daniel "tadi malam istri ku menelpon jika kami harus pindah ke london lagi karna ayah mertua ku yang menyuruh nya, dia bilang kami harus hidup mandiri tanpa terus menumpang hidup dengannya.. yah, seperti yang kalian tahu hidup ku ini sangat susah, mencari pekerjaan pun sangat sulit"
Walaupun daniel sudah menikah dan memiliki dua anak namun ia adalah pria yang pengangguran, dengan riwayat penyakit yang ia miliki membuat nya susah untuk bekerja di pekerjaan yang berat, sebenarnya Shawn pernah menyuruh Daniel untuk bekerja dengan nya sebagai direktur utama diperusahaan Shawn namun pria berbadan gempal itu cukup gengsi karna tidak mau merepotkan para sahabat nya
"baik, kalau begitu kita tunda selama 3hari bagaimana? ku pikir itu cukup untuk kita menyelesaikan masalah kita masing masing" mereka semua mengangguk setuju
"setuju!!"
-
siangnya..
Nadine sedang sibuk memasukkan makanan yang ia masak pagi tadi dalam tempat makan mahal yang ia dapatkan dari endorse, makanan itu untuk pria spesial yang kini mulai ada dalam hatinya, siapa lagi kalau bukan Sam.
setelah dirasanya cukup, Nadine menutup rapat wadah tadi untuk memastikan tak ada semut nakal yang masuk dan memakan makanan masakan nya ini.
Nadine mengedarkan pandangan nya, sepi! tak ada satu pun batang hidung dari ketiga sahabat nya, Namun sedetik kemudian Anna keluar dari kamar mandi lalu menghampiri Nadine yang terlihat bingung "Kenapa?" tanyanya sambil menuang air putih untuk ia minum "kemana Shawn dan daniel?"
"oh, mereka sedang pergi. yang ku tau Daniel mengurus kepindahan sekolah anak anak nya dan Shawn sedang membeli oleh oleh untuk Adiknya" Nadine mengangguk sekenanya, lalu memasukkan wadah nya tadi dalam plastik.
"Mau kemana kau?" tanya Anna mengintimidasi, tak biasanya Nadine berpakaian rapi seperti ini "Aku ingin ke kantor Sam untuk mengembalikan kemeja nya yang malam tadi ku pakai"
"itu untuk apa?" tunjuk Anna pada wadah yang sejak tadi terus Nadine tenteng "oh ini?" Nadine mengangat wadah tersebut "aku membawakan nya makan siang sebagai tanda terimakasih ku" sejak tadi senyum Nadine tak pernah luntur
"aku antar ya?" tawar Anna, Nadine menggeleng sebagai jawaban "baiklah, jika kau tidak mau ku antar kau harus di jaga bodyguard mu"
-
Sesuai perkataan Anna, kini Nadine memasuki kantor Sam dengan dijaga dua bodyguard yang biasanya menjaga Nadine. Anna tak pernah ingkar dengan perkataan nya, semua karyawan dikantor ini menunduk hormat pada Nadine, yang mereka ketahui adalah kekasih dari atasan mereka, kecuali satu karyawan wanita yang menatap Nadine sinis, bahkan karyawan yang menyandang sebagai resepsionis dikantor ini menghalangi jalan Nadine.
Nadine menghentikan langkah nya dengan memutar bola matanya malas "untuk apa kau kesini? Sam tidak Ada dikantor" monica melipat kedua tangan nya ke dada
tentu saja Nadine tidak percaya dengan perkataan wanita ular ini, Nadine melanjutkan langkah nya dan dengan kesengajaan nya monica mendorong kuat tubuh Nadine, namun yang terjadi malah sebaliknya monica lah yang didorong oleh salah satu bodyguard Nadine.
semua karyawan menertawakan Monica yang terjungkal ke belakang, Nadine membekap mulut nya tak percaya
"upss!!"
Sam dan Max yang kebetulan baru saja memasuki kantor pun menyerngit karna ada keributan dan banyak karyawan yang berkumpul "bukankah itu Nadine?" tunjuk Max pada wanita cantik yang berdiri tepat di depan monica yang masih terduduk.
tanpa menjawab perkataan Max, Sam menghampiri Nadine dengan keadaan panik ia takut monica akan mencelakai Nadine seperti kemarin, Sam meneliti setiap jengkal tubuh Nadine "kau baik baik saja kan? apa ada yang terluka huh?"
Nadine tersenyum lembut "aku baik baik saja Sam.." Sam bersedikap dada, bersyukur wanita nya tidak dilukai oleh Monica, dan wanita itu tersenyum menggoda kepada Sam "Sam, seharusnya kau menolong ku" ujar monica dengan nada manja yang sangat menjijikan, Sam mendelik "kenapa kau dibawah situ? aku menerima mu disini untuk bekerja bukan untuk untuk bermalas malasan!"
Monica mendengus "Nadine mendorong ku" ucap nya di sela saat ia bangkit berdiri. "benarkah?" Sam menatap Nadine tak percaya
Nadine malah memutar bola matanya, sungguh ia sangat malas harus berkutat dengan masalah yang sama sekali tidak penting ini "Tentu saja tidak! sudahlah Sam lebih baik kita makan siang bersama.. aku membawakan mu ini" dengan bangga nya Nadine menujukkan kantong plastik berisi makanan yang sejak tadi ia genggam "Aku memasak nya khusus untuk mu" Sam mengangguk pasrah "baiklah.. ayo, kita ke ruangan ku sekarang" Sam merengkuh pinggang Nadine
"dan kalian semua cepat bubar!" titah Sam lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl [Completed]✔
Romance17+++ 'Jangan pernah bersedih! Karna dunia tak akan mengasihani mu' ~Nadine alana smith NADINE - SHE IS A STRONG GIRL - SHE IS A MONSTER #zayn #maidavika Ig; nraisyya