.
.
.London. Inggris
06:00 pm
‘home's king of London’Belasan jam berlalu begitu cepat, Nadine telah pulang ke London. wanita cantik berambut pendek ini memilih untuk langsung pulang ke mansion ayahnya.
semua barang barang Nadine yang ada di apartemen telah dibereskan oleh marko, bahkan semuanya sudah tertata rapi di kamar nya yang terletak di lantai 3 mansion ini.
Nadine baru saja melangkahkan kakinya di mansion besar berwarna gold dan putih itu, semuanya masih sama semenjak kepergian Victoria. Nadine tersenyum kecut, pikiran nya kembali mengulang kejadian di masa lalu. Nadine tetap bahagia saat itu, walaupun dia tau semuanya hanyalah palsu!
"baiklah Nadine! sekarang kau harus bisa menerima semua kejadian di masa lalu maupun di masa yang akan datang nanti! ingat!! kau adalah wanita yang kuat!" Nadine menyemangati dirinya sendiri.
-
Sam mengusap kasar wajah tampan nya. ia begitu frustasi saat ini. mama nya terus mendesak agar ia segera menikah dengan Nadine "ayolah Sam! jika tidak menikah setidaknya kalian harus bertunangan" pinta Angelina
"Ma.. kurasa semua ini terlalu cepat.. beri kami waktu untuk saling mengenal.."
"tidak Sam! mama tidak mau tau kalian harus bertunangan 3hari lagi!.." Angelina meninggalkan Sam yang terlihat mengerang frustasi akibat desakan nya
"Aghh!!"
-
Nadine memandangi jalanan raya kota London yang sangat indah, senyum nya kembali mengembang ketika mengingat kejadian puluhan menit yang lalu. wanita cantik itu menerima kontrak sebagai brand ambassador kosmetik yang sangat terkenal di eropa ini
Namun, senyum nya luntur ketika pandangan matanya tertuju pada seorang lelaki yang tengah mabuk di depan diskotik ternama dikota ini. lelaki mabuk itu dibopong oleh pria lainnya, Nadine menyipitkan matanya, ia rasa ia kenal dengan kedua orang itu.
"Stop marko!" Nadine memerintah marko yang menjadi supir nya malam ini untuk menghentikan mobil yang mereka tumpangi saat ini.
Setelah dirasanya marko sudah menghentikan mobilnya, Nadine keluar untuk menghampiri pria mabuk itu. Dan, dugaan Nadine benar pria itu adalah
"Sam?" Nadine menatap pria itu dengan cemas
Sam tidak menanggapi panggilan dari Nadine karna ia sangat mabuk berat saat ini, Max yang mem bopong tubuh Sam pun berkata "Nadine? kau ingin ke Club ini?"
Nadine menggeleng "Of course not! aku tidak mungkin pergi ke tempat seperti ini! saat aku dijalan tadi aku tidak sengaja melihat kau dan Sam"
"kenapa dia mabuk?" ini adalah kali pertama Nadine melihat Sam yang mabuk, Nadine merasa sangat aneh karna Sam yang terus bergumam tak jelas "ceritanya panjang.. apa bisa ku ceritakan nanti? Sam begitu berat!" Max mendesis dengan keadaan masih menahan tubuh berat Sam
Nadine terlihat berpikir sejenak "Lebih baik kau bawa Sam ke mobil ku" Nadine menunjuk mobil nya yang berada tak jauh dari mereka berdiri, tanpa berpikir panjang Max membawa Sam ke arah mobil Nadine, diikuti oleh wanita cantik itu untuk membukakan pintu mobil.
"terimakasih Max kau sudah membantu Sam. mungkin, jika tidak ada kau Sam akan dimangsa oleh wanita gila di club sana" ujar Nadine dengan diiringi kekehan kecil yang membuat Max pun tersenyum manis padanya "setiap kali Sam akan mabuk aku selalu menemani nya, jadi kau tenang saja Sam tidak akan dimangsa oleh jalang jalang murahan di club sana"
"baiklah Max, aku percaya padamu.. kalau begitu aku akan pulang" setelah mendapat anggukan dari pria berusia 24 tahun itu Nadine memasuki mobil nya untuk pulang ke Mansion nya, Nadine pikir Sam akan ia rawat sampai pria itu sadar kembali
-
Nadine menepuk jidat nya pelan, ia baru ingat jika semua kamar di mansion ini belum di bersihkan dan tidak mungkin jika seorang Sam Alex Thompson tinggal dikamar yang kotor.
dengan terpaksa Nadine menempatkan Sam di kamar nya dengan dibantu Marko untuk membawa tubuh berat Sam yang sedang tertidur. "kau boleh pergi sekarang.. aku bisa mengurus nya sendiri" ujar Nadine pada marko, pria berumur 30 tahun itu pun mengangguk lalu melangkah pergi.
tersisalah hanya Nadine dan Sam dikamar megah ini. Nadine mengacak pinggang nya ia bingung harus melakukan apa, sedetik kemudian Nadine memutuskan untuk melepaskan hoodie hitam yang Sam pakai malam ini tak lupa ia juga melepaskan sneakers mahal berwarna putih itu.
"Nadine?? aku tidak sedang bermimpi bukan?" Sam terbangun dari tidur nya, Nadine tersenyum manis sembari berkata "iya..ini aku, Nadine" Sam memeluk tubuh Nadine yang masih duduk di hadapan nya "aku sangat merindukan mu!!"
Nadine membalas pelukan Sam dengan erat, entah kenapa ia tak ingin kehilangan pria yang memilik banyak tatto itu "aku juga sangat merindukan mu Sam.. bagaimana kabar mu?" Nadine melepaskan pelukan mereka dengan membantu Sam untuk bersandar pada dinding ranjang nya.
Sam tersenyum kecut, tiba tiba ia kembali mengingat permintaan ibunya tadi siang "kau kenapa?" Nadine merubah posisi nya untuk duduk disebelah Sam, lalu menyandarkan kepala nya pada dada bidang Sam "I know! kau pasti sedang ada masalah bukan? ayolah Sam ceritakan padaku.."
Sam mengusap pundak Nadine dengan lembut, secara bersamaan Nadine merasakan kenyamanan dengan pria itu "jika aku menceritakan nya pun kau tak akan bisa membantu ku, dan jika aku bertanya pun kau pasti akan menolak ku.. aku sudah tau semua jawaban mu Nad.. aku memang tak pantas untuk seorang wanita sempurna seperti mu"
Nadine menarik tubuh nya dari Sam "apa maksud mu? owh, jadi kau adalah pria yang mudah menyerah hm? seharusnya tanyakan untuk menemukan jawaban!"
"sekarang katakan lah! akan ku pastikan aku akan membantu mu dan aku tidak akan menolak mu!"
Sam berdecih, sekarang mereka sama sama duduk di ujung ranjang dengan menjuntai kan kaki mereka kebawah ranjang "tidak Nad! aku tidak mau kau berjanji seperti itu.."
"ayolah Sam!" Nadine pun mencoba membujuk Sam dengan memeluk lengan pria itu "katakan Sam! apa masalah mu? kenapa kau bisa mabuk seperti tadi? apakah kau masih merasa pusing? atau kau masih mabuk hm?"
dengan cepat Sam menggeleng, Sam memeluk tubuh kecil Nadine "sudah dua hari ini mama mendesak ku untuk menikahi mu dan jika kita tidak ingin menikah kita bisa tunangan terlebih dulu" sebelum Nadine merespon perkataan nya dengan cepat Sam kembali berkata "konyol bukan? aku yakin kau tidak akan mau menikah dengan ku, lagi pula kita bukanlah sepasang kekasih.."
'padahal, aku sangat berharap untuk memiliki mu..' ~Sam
Nadine menatap wajah Sam di atas nya "tau darimana jika aku tidak mencintaimu? apa kau seorang paranormal huh?!"
"aku hanya menebak.."
"tebakan mu salah! yeah! i know aku belum tau pasti apa perasaan ku terhadap mu, yang pasti aku selalu nyaman jika di dekat mu dan seminggu tidak bertemu pun aku sungguh sangat sangat merindukan mu" Nadine mempererat pelukan nya "dan jika kau tanya apakah aku mau menikah dengan mu atau tidak? aku tidak tau.. tapi berilah aku waktu untuk memikirkan nya Sam.."
///
gw gatau udh brp bln ga up, sumpah gw bingung nentuin alur cerita nya ini ke gmna:(
btw ini part trkhir cadangan yg gw pnya abis ini gw bingung mau lanjut nerusin atw gak
biar gw tambah smngat please vote ya 1ka1n🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl [Completed]✔
Любовные романы17+++ 'Jangan pernah bersedih! Karna dunia tak akan mengasihani mu' ~Nadine alana smith NADINE - SHE IS A STRONG GIRL - SHE IS A MONSTER #zayn #maidavika Ig; nraisyya