[ 8 ]: Stuck

6.8K 614 127
                                    

"Menyingkir!"

Wanita itu tak mau dan justru memeluk Singto dengan erat layaknya sebuah guling, membuat Singto kesal. Ia risih orang lain menyentuhnya tanpa izin. Ia kesal tetapi tak bisa berbuat kasar.

"Setidaknya sapa aku."

"Kenapa kau disini? Harusnya kau pulang beberapa hari lagi."

Decakan pelan keluar dari bibir wanita itu, "Kau tidak mau aku pulang, supaya kau bisa bebas bermain dengan pria-pria dibelakangku?"

"Hentikan omong kosongmu dan menyingkir!"

Ekor mata wanita itu menatap sosok Krist dari atas kebawah, lalu berbisik pelan ditelinga Singto, "Itu calon kakak iparku?"

Tangan Singto langsung membungkam mulut wanita itu, "Jangan bicara sembarangan!" Ia melirik Krist yang sepertinya tak mendengar ucapan tidak masuk akal wanita tadi.

"Aku mendengarnya dari Phi Gun dan Phi New."

"Mereka tukang gosip, kenapa kau masih saja mendengarkan ucapan tak masuk akalnya."

"Oh."

Wanita itu menatap Krist yang ingin beranjak dari tempat tidur, sepertinya ingin pergi ke suatu tempat, lengannya menggenggam erat pergelangan tangan Krist dan menariknya agar jatuh ke tempatnya semula.

"Jane!"

Intonasi Singto meninggi, membuat wanita itu hanya terkikik geli, ia menunjuk ke arah Krist dengan penuh keinginantahuan.

"Siapa namamu?"

"Aku?"

"Ya, kau. Siapa lagi? Ada hubungan apa kau dengan priaku?"

"Priaku?" Krist yang sedari tadi diam langsung memandang Singto kecewa, "bukankah kau mengatakan padaku tidak punya kekasih ataupun istri?"

Singto memijit pelipisnya, sembari menghela napasnya, pagi-pagi ia harus terjebak diantara kedua manusia ini. Ia menyingkirkan Jane jauh-jauh darinya dan mengangkat kedua bahunya tak acuh.

"Aku tidak tahu, drama apa yang coba kalian bangun! Jane berhenti berpura-pura dan kau jangan menatapku seperti itu!"

Jane mengerucutkan bibirnya pada Singto dan menatap galak pada Krist, "Apa? Dia memang priaku, kenapa kau menatapku seperti aku merebut suamimu!"

Kesal. Singto menarik telinga wanita itu dan membawanya keluar dari kamarnya, membuat New dan Gun yang menunggu diluar mendapatkan tatapan mematikan dari Singto.

"Phi Gun, tolong! Phi Sing sudah tak menyayangiku lagi, aku diusir dari kamar kakakku sendiri, karena seorang pria. Astaga, apa aku ini saudara tirinya?"

"Ini masih terlalu pagi untuk kalian membuat keributan! Aku ingin istirahat, aku lelah dan ingin tidur, jadi enyahlah dari sini!"

"Apa yang Phi Sing lakukan sampai dia lelah?"

New mengangkat bahunya, "Aku tak tahu tanya Gun saja, aku tak berpengalaman."

Gun mendengus mendengarnya, "Bagaimana kau mau berpengalaman? Kau hanya berpacaran dengan stir mobil setiap waktu."

"Hentikan imajinasi kotor kalian! Enyah dari kamarku sekarang juga!"

Love Rat [Peraya Vers.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang