8. Two Crazy Men.

20.4K 1.7K 302
                                    

Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan orang lain.

***

"Percuma berniat sadarkan diri. Jika hati sudah jatuh cinta, terbentur berapa kali pun, sakitnya tidak terasa."

***

Rachel duduk dengan senyum manisnya yang mengembang, sesekali matanya mengintip sesuatu yang dituliskan di atas kertas kecil oleh seorang dokter tampan yang duduk di hadapannya.

"Tunggu di sini! Aku akan menebus obatnya."

"Baekhyun Oppa. Biar aku saja."

"Tidak boleh! Cukup diam di sini dan tunggu aku kembali."

Rachel lagi-lagi tersenyum sembari memperhatikan punggung lelaki yang baru saja hilang di balik pintu itu.

Byun Baekhyun.

Manusia tampan yang sudah ia kenal bertahun-tahun lalu.

Seorang lelaki yang tak pernah absen memperhatikannya, mempedulikannya, menyayanginya, dan tidak pernah pergi darinya bahkan ketika dia berada di titik yang paling rendah sekalipun.

Mengenal sosok Baekhyun adalah sesuatu yang paling beruntung menurutnya.

Namun, bertemu dengan Baekhyun pula adalah hal yang paling ia sesalkan.

Mengapa dirinya harus bertemu dengan Baekhyun? Mengapa dirinya harus dicintai oleh lelaki seperti Baekhyun? Dan mengapa dirinya harus mematahkan hati Baekhyun berulang-ulang?

Ada banyak kata mengapa di benaknya.

Namun, tak satu pun dari pertanyaan itu ada jawabannya.

Seakan-akan bahwa ia dilahirkan hanya untuk menyakiti Baekhyun.

"Ini vitaminmu. Aku juga sudah memasukkan susu di sini. Kau harus rajin untuk minum susu."

Rachel meraih sebuah bungkusan yang Baekhyun berikan padanya. Layaknya seorang suami, Baekhyun sangat begitu over padanya.

"Baiklah. Kalau begitu aku harus pulang," ucapnya pelan sambil berdiri dari duduknya.

Langkahnya yang pelan itu berhenti ketika sebuah tangan menahan lengannya, membuat kepalanya langsung menoleh dan menemukan Baekhyun yang menatapnya sendu.

"Izinkan aku bersamamu malam ini. Aku tidak tenang jika terus memikirkanmu yang sendirian di rumah, Rachel. Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu."

"Oppa ...."

"Sudah tiga bulan. Kandunganmu sudah masuk dalam umur yang di mana kau harus mendapatkan penjagaan ketat. Untuk melihatmu dari jauh dan memastikan keadaanmu baik-baik saja melalui ponsel, aku tidak bisa. Rasanya aku berdosa karena meninggalkanmu sendirian."

"Kau tidak meninggalkanku. Aku yang melarangmu bersamaku."

"Tak bisakah kau berhenti memikirkan perasaanku? Aku sudah bilang bahwa selama kau baik-baik saja, maka aku juga akan demikian. Kapan kau akan mengerti, Kim Rachel?"

I'm Pregnant Mr. Oh (RSB Book 6) TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang